Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada Kota Tasikmalaya, Antara Jargon "Pengalaman" dan "Perubahan"

26 Juni 2012   16:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:30 1598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga pasangan calon dalam Pilkada Kota Tasikmalaya *foto. KPU Kota tasikmalaya

Malam ini, bertempat di Ballroom Hotel Santika, KPU Kota Tasikmalaya sedang menggelar kegiatan debat kandidat yang kemudian diganti judulnya menjadi dialog publik dengan menghadirkan 3 pasangan calon walikota/wakil walikota yang maju pada Pilkada Kota Tasikmalaya tanggal 9 Juli 2012 nanti.

Setadinya saya berencana hadir ke acara tersebut, ketika seorang kawan dari wartawan  media lokal mainstream menelpon saya, dan menyampaikan bahwa ada undangan debat kandidat calon walikota malam ini. Kalau saya mau hadir undangannya ada di kawan saya tadi. Tapi berhubung saat mau berangkat dari rumah datang tamu, saya tak jadi menghadirinya.

Beberapa kolega dari kalangan LSM, media dan pemerhati politik memberi kabar, bahwa debat kandidat itu judulnya jadi dialog publik. Saya agak kaget juga mendengarnya. Karena format acara yang direncanakan sebenarnya merujuk pada pola debat kandidat. Dimana ada pasangan calon, ada moderator dan ada panelis yang terdiri dari beberapa ahli yang mewakili aspek keilmuan khusus, seperti ekonomi, politik, sosial keagamaan, budaya dll. panelis itulah yang akan menyampaikan berbagai pertanyaan sesuai dengan spesifikasi keahliannya, untuk dijawab oleh para kandidat. Tujuannya tentu untuk mengukur sejauhmana kemampuan konsepsional, daya nalar, dan penguasaan sang calon terhadap sebuah persoalan daerah yang akan dipimpinnya.

Saya tak ingin bertanya, bagaimana format acara tersebut oleh KPU Kota Tasikmalaya di rubah dari Debat Kandidat menjadi dialog publik. Yang ingin saya kaji lebih jauh adalah bacaan terhadap jargon pasangan calon yang maju. Sebagaimana diketahui bahwa dalam Pilkada Kota Tasikmalaya terdapat 3 pasangan calon. Nomor urut 1 pasangan calon Drs. H. Budi Budiman dan Ir. H. Dede Sudrajat. MP(incumbent wakil) (diusung oleh koalisi PPP, PBR,PBB, PKB, Demokrat dan PKS), pasangan nomor urut 2 H. Mumung Martashasmita dan H. taufik Faturohman (calon perseorangan/independen), pasangan nomor urut 3 Drs. H. Syarif Hidayat. M.Si (incumbent Walikota) dan H. Cecep Bagja Gunawan (diusung oleh koalisi PAN, PDI-P, Gerindra dan Golkar).

Saat ini sedang memasuki tahapan masa kampanye. Tanpa bermaksud menafikan kekuatan calon independen dalam Pilkada Kota Tasikmalaya, Peta pertarungan yang berkembang dilapangan kelihatannya adalah head to head antara paslon no urut 1 dan 3.  Pasangan nomor urut 1 merupakan paket  dengan jargon perubahan dengan tag "Muda, Profesional dan Berbudi" .  Sementara paket nomor urut 3 menggunakan jargon "Bekerja dengan pengalaman". Karena pasangan ini sama-sama tua, matang dan saat ini menjabat sebagai walikota (petahana), sehingga mereka menjual tag " Pengalaman"

1340725007243388476
1340725007243388476
Dua Kandidat Walikota Pengalaman Vs Muda/Perubahan *foto. kabar priangan.com

Pasangan nomor urut 1 , dengan jargonnya " Muda Profesional dan Berbudi" kelihatannya benar-benar ingin menampilkan sosok muda dengan semangat perubahan. Calon walikotanya H. Budi Budiman merupakan mantan pendidik yang sukses menjadi pengusaha, beliau mengelola berbagai unit usaha dibawah bendera perusahaan group Mayasari. Usaha paling menonjolnya adalah dalam bidang angkutan Bis Kota " Do'a Ibu dan Primajasa".  H. Budi juga menjadi excekutif director di Mayasari Plaza Tasikmalaya. Dia juga menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kota Tasikmalaya.

Sementara calon wakilnya Ir. H. Dede Sudrajat MP, merupakan incumbent wakil walikota yang selama 5 tahun terakhir menjadi wakilnya H. Syarif Hidayat. Dia juga awalnya merupakan sosok pengusaha sukses, dari keluarga besar pengusaha angkutan otobis "Budiman". Sebelum terjun dalam kancah politik pada Pilkada Kota Tasikmalata 2007 lalu, beliau merupakan Direktur di perusahan bis Budiman tersebut dengan jumlah armada yang ribuan.

Pasangan ini memang keduanya merupakan sosok muda yang profesional dan dikenal lurus. Calon walikota sukses dalam hal mengelola usaha groupnya, sementara calon wakilnya saat menjadi wakil juga menunjukan kinerja yang baik dengan karakter yang santun, pekerja keras dan jauh dari praktik kotor pemerintahan. Karena kestidaksepahaman dengan Walikota yang sekaranglah beliau memutuskan maju kembali dalam posisi masih sebagai calon wakil, dan memilih bersanding dengan calon walikota yang baru.

Sementara Pasangan No. 3. H. Syarif Hidayat merupakan incumbent walikota. Sebelumnya 1 periode beliau menjabat sebagai wakil walikota, lalu dalam Pilkada tahun 2007 terpilih menjadi walikota, dan saat ini maju kembali mencalonkan diri sebagai calon walikota untuk periode kedua. Beliau memang politisi ulung dan matang. Mantan birokrat di lingkungan kesehatan, dikenal pula sebagai mantri sunat. Sementara calon wakilnya H. Cecep Bagja Gunawan merupakan birokrat murni, pensiunan dari BPN. Terakhir menjabat sebagai Kepala BPN Tasikmalaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun