Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Money

Jualan Nasi TO, Pendapatan Bersih 30 Juta Sebulan

22 Mei 2012   04:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:59 2087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya Wawan, asli Sodonghilir, satu daerah di pinggir Tasikmalaya sebelah barat daya. Sewaktu saya tinggal di Perum Situ Gede Indah, dia adalah buruh jualan Siomay yang pendapatanya sehari paling 20-30 ribu. Karena roda jualan dan siomaynya dari bos sesama kampungnya.

Karena suatu peristiwa, dia kena marah habis-habisan oleh bosnya yang sebenarya masih sodara dengannya, dia pergi dengan rasa sakit yang sangat, karena cacian dan hinaan. Bahkan menurut penuturannya, kala itu dunia serasa gelap dan hampir saja berniat mengakhiri hidupnya, sekiranya dia tidak ingat sama Tuhannya.

Dia pindah ke daerah sekitar Kota Tasikmalaya di daerah Paseh, sempat berjualan bubur ayam, tapi tak berlangsung lama, karena jualan buburnya kurang laku, hingga jika dagangan tersisa, buburnya itu dibuang.

Suatu saat dia mencari tempat jualan di sekitar pasar, dan dia mendapatkan tempat jualan di dekat Pasar Cikurubuk. Awalnya dia jualan Nasi TO pake roda, hingga suatu saat ada kios kosong yang dijual pemiliknya  sebesar Rp. 1,5  juta. Dia mendapatkan pinjaman dari seseorang yang baik hati membantunya.

Kini, selama hampir 4 tahun berjualan TO di Pasar Cikurubuk itu dia dikenal dengan julukan Wawan TO. Wawan TO mampu mendapatkan penghasilan bersih sebesar 30 Juta per bulan. Dia menghabiskan beras sampai 70 kg semalam, karena jualannya mulai jam 7 malam sampai jam 8 pagi.  Kini dia mempekerjakan pegawai sebanyak 7 orang dari kampungnya, pembelinya menyemut tanpa henti. Dengan harga satu porsi TO hanya 5000 saja.

Wawan sendiri sekarang hanya memantau saja dari kejauhan, operasionalnya diserahkan pada 7 orang karyawannya. Dia hanya menyempatkan diri sehari saja dalam seminggu ikut berjualan, yaitu saat malam minggu saja.

Kini, dia mampu membangun rumah berlantai dua di sekitar daerah Cikurubuk seharga lebih dari 300 juta, di kampungnya juga dia baru selesai membangun rumah kisaran 200 juta. Dalam setahun dia membagikan zakatnya di kampung sebesar 6 juta. Hebatnya lagi, tahun ini dia dan istri siap-siap meu berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci. sungguh luar biasa...

Catatan :

Seseorang yang hidup dengan terpaan keprihatinan, makian dan cacian, terkadang mendapatkan energi juang hidup yang luar biasa. Dia terkadang menemukan jalan kehidupan yang tak disangka-sangka. Boleh jadi keadaannya akan meninggalkan jauh yang dulu pernah jadi bosnya.

Usaha apapun ternyata jika dijalankan secara fokus dan serius akan mampu menghasilkan pendapatan yang memadai, memperoleh kemapanan hidup, meskipun awalnya benar-benar berangkat dari nol.

Satu lagi pembelajaran hidup yang benar-benar membuat saya semakin yakin akan pentingnya proses perjuangan kehidupan, bahwa melakukan apapun perlu kesungguhan, keuletan dan keyakinan pada Tuhan sang pemberi rezeki. Disanalah kekuatan Do'a menjalankan fungsinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun