Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Nabi Muhammad SAW Sukses Mengemban Misi Kerasulannya???

5 Februari 2012   08:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:02 3227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq, beliau sosok ulama faqih, kebaikan, keberanian, kokoh pendirian, selalu memiliki ide-ide yang cemerlang dalam keadaan genting, banyak toleransi, penyabar, memiliki azimah (keinginan keras), paling mengerti dengan garis keturunan Arab dan berita-berita mereka, sangat bertawakal kepada Allah dan yakin dengan segala janji-Nya, bersifat wara’ dan jauh dari segala syubhat, zuhud terhadap dunia, selalu mengharapkan apa-apa yang lebih baik di sisi Allah, serta lembut dan ramah. Beliaulah orang pertama yang paling mempercayai apapun yang disampaikan oleh baginda Rosul termasuk saat Rosul dianggap Gila ketika mengabarkan peristiwa Isra Mi'raj yang dijalaninya.

Sayyidina Ummar Bin Khothob, pemimpin dan jendral lapangan, mantan preman  yang berani dan sangat tegas, dijuluki dengan singa Padang Pasir. Sebelum masuk islam dia merupakan pemuda Arab yang paling keras menentang dakwah Rosul, sering melakukan penyiksaan terhadap mereka yang telah mengaku masuk Islam. Pasca beliau memeluk Islam posisi dakwah Rosul menjadi semakin kuat dan meluas, dan masa Kekhalifahan Umar inilah Islam menyebar hingga ke Byzantium, Persia dan Sekitarnya. Kepemimpinannya mencerminkan ketegasan dan keadilannya pada hukum tanpa pandang bulu, namun hatinya lembut jika sudah menyangkut penderitaan orang-orang lemah dan miskin.

Sayyidina Utsman Bin Affan, beliau dikenal sebagai sosok pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Kelebihan harta yang dimilikinya, serta sikap kedermawanan beliau ini telah membantu perjuangan Rasul berkaitan dengan keperluan logistik termasuk membina ekonomi ummat kala itu. Saat rosul berbicara shodaqoh, maka semua harta kekayaannya, beliau serahkan kepada perjuangan Rasul, yang tersisa hanyalah diri utsman bin affan itu sendiri dan rosulnya, itu ungkapan bernas dari sang ekonom kaya ini.

Sayyidina Ali Bin Abi Tholib RA, sosok muda, intelek dan berani dan tangguh. Beliau mendapatkan mentor langsung dari Baginda Rosul karena semenjak kecil beliau tinggal bersama Rosul. Boleh dikatakan keberadaan sayyidina Ali RA kala itu mencerminkan tipikal perjuangan Rosul dari sisi Generasi Mudanya. Beliaulah yang menggelorakan semangat juang di kalangan muda kala itu. Pada usia 25 tahun sudah menjadi panglima perang badar, kesetiaan dan keberaniannnya ditunjukan saat beliau berani menggantikan posisi Rosulullah untuk tidur di tempat Rosululloh Tidur, ketika musuh bermaksud akan membunuh Sang Nabi.

Paparan ini semata-mata ingin menunjukan bahwa, setiap perjuangan apapun, setiap pelaksanaan tanggungjawab apapun baik tanggungjawab keagamaan maupun kepemimpinan dan kepemerintahanan, memerlukan faktor-faktor utama diatas. Bahwa awali dari diri sendiri dengan menjadikan sosok tauladan paripurna baik akhlak, nilai juang hingga keteguhan sikap. Lalu sosok pendamping hidup (istri) yang luar biasa dalam mendorong daya tahan menuju keberhasilan perjuangan, dan tak boleh dilupakan pentingnya membuat team work yang mencerminkan kekuatan konsep, korlap yang tangguh, ahli ekonomi dan sumber dana yang memadai, serta figur muda yang gagah, berani dan cerdas. Kombinasi enam faktor diataslah yang menjadikan misi Rosul sukses hingga Islam sampai ke kita saat ini.

Penutup

Teringat kisah, saat baginda Rosul menjelang wafat, beliau berwasiat pada sayyidina Ali "Aku berwasiat padamu, jagalah Sholat, dan lindungi manusia lemah diantara kalian. Pada hembusan nafas terakhirnya, hanya tiga kata yang keluar " Ummati..ummati..Ummati.." ummatku, ummatku, ummatku....betapa besar cinta dan sayangnya Baginda Rosul pada kita, maka darimanakahh kita akan mencontoh ketauladanan beliau melalui Peringatan Maulid Tahun ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun