Mohon tunggu...
Kusmana
Kusmana Mohon Tunggu... Lainnya - SMKN 1 Sumedang Jawa Barat

-

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bungkusan

5 November 2024   09:42 Diperbarui: 5 November 2024   09:42 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bungkusan - Bagian 1

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hamparan sawah hijau dan pegunungan, hiduplah seorang petani bernama Pak Sardi. Hidupnya sederhana, namun penuh kebahagiaan bersama istri tercinta, Bu Siti, dan dua anak mereka, Amir dan Aisyah.

Suatu pagi yang cerah, ketika embun masih menggantung di daun padi, Pak Sardi berangkat ke sawah lebih awal dari biasanya. Sesampainya di sana, ia melihat sesuatu yang aneh. Di tengah jalan setapak yang biasa dilaluinya, ada sebuah bungkusan kecil tergeletak. Pak Sardi menghentikan langkahnya dan mengamati bungkusan itu dengan penuh rasa ingin tahu.

Bungkusan itu dibalut kain merah yang lusuh, namun terikat rapi dengan tali. Pikirannya berkecamuk, mencoba menebak-nebak apa yang ada di dalamnya. Rasa penasaran semakin menguat, dan ia pun memutuskan untuk membawanya pulang.

Di rumah, Bu Siti sedang menyiapkan sarapan ketika Pak Sardi datang dengan membawa bungkusan tersebut. "Bu, lihat apa yang kutemukan di jalan tadi pagi," kata Pak Sardi sambil meletakkan bungkusan itu di atas meja.

Bu Siti berhenti sejenak dan memandang bungkusan itu dengan heran. "Apa isinya, Pak?"

Pak Sardi menggelengkan kepala. "Entahlah, Bu. Aku belum membukanya."

Dengan hati-hati, Pak Sardi membuka tali yang mengikat bungkusan itu. Begitu kain terbuka, mereka terkejut melihat isinya. Di dalam bungkusan itu terdapat sebuah kotak kayu kecil yang diukir dengan motif tradisional. Ukirannya sangat indah dan detail, membuat mereka terpana.

Amir dan Aisyah, yang baru saja bangun tidur, ikut bergabung melihat apa yang sedang dilakukan orang tua mereka. "Apa itu, Ayah?" tanya Amir dengan mata berbinar-binar.

Pak Sardi membuka kotak kayu itu perlahan. Di dalamnya terdapat beberapa gulungan kertas kuno, sebuah kunci tua, dan sebuah surat yang tampak usang. Tangan Pak Sardi gemetar saat membuka surat itu. Isinya dalam aksara Jawa kuno, yang hanya sebagian dapat mereka pahami.

"Sepertinya ini surat yang sangat penting," kata Bu Siti. "Mungkin kita perlu mencari seseorang yang bisa membacanya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun