Ronda malam bukan sekadar tugas keamanan saja, tapi momen kebersamaan yang mempererat tali silaturahmi antar tetangga.
Setiap minggu, para pria dari berbagai rumah berkumpul di pos ronda. Dengan membawa berbagai makanan ringan dan minuman hangat, berbagi cerita tentang kehidupan sehari-hari, pekerjaan, dan harapan. Gelak tawa sering kali mengiringi percakapan membuat malam yang sepi menjadi lebih hangat dan bersahabat. Saling bertukar lelucon di pos ronda menambah harmoninya malam.Â
Setiap kebagian malam ronda membawa cerita dan kenangan yang berarti. Sapa menyapa dan bertukar kabar. Rasa kebersamaan semakin erat. Kebersamaan ini bukan hanya mempererat persahabatan, tetapi juga menumbuhkan rasa saling peduli dan gotong royong. Kegiatan yang awalnya hanya bertujuan menjaga keamanan ini, kini menjadi ajang kebersamaan yang penuh keceriaan dan keakraban.
Kebersamaan saat ronda malam, sebuah tradisi yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mempererat hubungan sosial, menumbuhkan rasa kepedulian, dan menanamkan nilai-nilai gotong royong yang menjadi jati diri bangsa, misalnya, jika ada yang terkena musibah atau sakit memberikan dukungan baik secara materi maupun moral. Hal ini memperkuat rasa persaudaraan.
Kebersamaan dengan tetangga saat ronda malam bukan sekadar berjaga, tetapi menciptakan malam yang penuh kebersamaan. Kegelapan malam pun terasa terang dengan kehangatan persaudaraan yang terjalin.
Semoga tradisi ini tetap lestari, menjadi saksi dari kekuatan gotong royong dan kebersamaan yang tak lekang oleh waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H