Mohon tunggu...
kusfandiari abu nidhat
kusfandiari abu nidhat Mohon Tunggu... Editor - Mengekspresikan Diri dengan Berbagai Cara

Sembilan belas tahun di Mojokerto, satu tahun di Surabaya, dan empat puluh tahun lebih di Ngawi. Hidup itu mengalir. Mengikuti irama, menangkap segala makna, dan menikmati. Memberi manfaat bagi sesama, tanpa batas dan sebisa mungkin. Peduli, kritis, dan mencarikan solusi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sekilas Mengulik Akar Kata Bahasa Indonesia

26 November 2021   17:10 Diperbarui: 26 November 2021   17:13 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sekilas Mengulik Akar Kata Bahasa Indonesia

Esai Kusfandiari MM Abu Nidhat

Sebagaimana bahasa-bahasa di dunia, Bahasa Indonesia menerapkan sistem akar kata. Hanya saja para pemakai atau penutur tidak menyadari bahwa sejumlah kata dibangun dari akar kata yang sama.

Dengan memahami akar kata (root word), kita terbantu untuk menebak kata-kata yang terbangun dari akar kata yang dimaksud secara substansial. Adapun menelusuri makna akar kata yang ada memang tidak mudah. Pada kesempatan ini, saya hanya menunjukkan akar kata yang terletak pada suku akhir dari sejumlah kata yang ada.

Saya mengambil contoh sebagai berikut.

Akar kata "--gak" :

Gagak

Lagak

Tegak

Tunggak

Akar kata "--lit" :

Alit

Belit

Kelit

Lilit

Akar kata "--tun"

Runtun

Santun

Tuntun

Akar kata "--bur"

Bubur

Gembur

Kabur

Subur

Tabur

Tambur

Akar kata "--bar"

Kembar

Lebar

Sebar

Tambar

Tebar

Akar kata "--lir"

Alir

Bulir

Kilir

Silir

Ulir

Akar kata "--ring"

Baring

Iring

Jaring

Juring

Kering

Miring

Sering

Akar kata "--man" :

Halaman

Kuman

Teman

Akar kata "--ras" :

Beras

Keras

Laras

Paras

Akar kata "--gil" :

Gigil

Panggil

Ragil

Akar kata "--gul" :

Tanggul

Tunggul

Unggul

Bagaimana, adakah kesamaan makna berdasarkan akar kata yang dimaksud? Silakan Anda mengambil sejumlah contoh lainnya!

Lalu apa manfaatnya? Di antaranya ialah bisa dipergunakan dalam menyusun pantun atau puisi dengan rima akhir yang sama. Selamat mencoba!

Ngawi, 20211126.14430421.17.05

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun