Mohon tunggu...
kusfandiari abu nidhat
kusfandiari abu nidhat Mohon Tunggu... Editor - Mengekspresikan Diri dengan Berbagai Cara

Sembilan belas tahun di Mojokerto, satu tahun di Surabaya, dan empat puluh tahun lebih di Ngawi. Hidup itu mengalir. Mengikuti irama, menangkap segala makna, dan menikmati. Memberi manfaat bagi sesama, tanpa batas dan sebisa mungkin. Peduli, kritis, dan mencarikan solusi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Jarak dengan Lagu Melow

21 November 2021   11:34 Diperbarui: 21 November 2021   11:47 3964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Sadis -- Afgan

Sadis

Afgan Syahreza

Terlalu sadis caramu
Menjadikan diriku
Pelampiasan cintamu
Agar dia kembali padamu
Tanpa perduli sakitnya aku

Tega niannya caramu
Menyingkirkan diriku
Dari percintaan ini
Agar dia kembali padamu
Tanpa perduli sakitnya aku

Semoga Tuhan membalas semua yang terjadi
Kepadaku suatu saat nanti
Hingga kau sadari sesungguhnya yang kau punya
Hanya aku tempatmu kembali
Sebagai cintamu, oh-oh

Hanya aku tempatmu kembali

Semoga Tuhan membalas semua yang terjadi
Kepadaku suatu saat nanti
Hingga kau sadari sesungguhnya yang kau punya
Hanya aku tempatmu kembali

Hingga kau sadari sesungguhnya yang kau punya
Hanya aku, wo-wo
Sebagai cintamu

Pada tahun 2008, lagu melow "Terlalu Sadis Caramu" sempat melejit. Lagu ini terdapat dalam album debut Afgan yaitu Confession No.1 yang dirilis setelah single pertamanya "Terima Kasih Cinta". Lagu yang diciptakan oleh Bebi Romeo ini mengisahkan tentang seseorang yang dijadikan pelampiasan oleh orang yang dicintainya hanya untuk membuat sang mantan kekasih kembali kepelukannya. Cukup menusuk ya maknanya!

Lagu "Sadis" terhitung sangat sukses mengisi tangga lagu melow Indonesia selama bertahun-tahun. Dengan karakter suara Afgan yang khas membuat lagu ini terasa semakin sadis saat didengar dalam keadaan patah hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun