Mohon tunggu...
kusfandiari abu nidhat
kusfandiari abu nidhat Mohon Tunggu... Editor - Mengekspresikan Diri dengan Berbagai Cara

Sembilan belas tahun di Mojokerto, satu tahun di Surabaya, dan empat puluh tahun lebih di Ngawi. Hidup itu mengalir. Mengikuti irama, menangkap segala makna, dan menikmati. Memberi manfaat bagi sesama, tanpa batas dan sebisa mungkin. Peduli, kritis, dan mencarikan solusi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tersanjung

19 November 2021   10:56 Diperbarui: 19 November 2021   10:57 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersanjung

Puisi Kusfandiari MM Abu Nidhat

kau sapa aku dengan panggilan istimewa

berbaur dengan nada canda dan manjamu

aku tersanjung

hari-hari pun penuh suka cita

kau bangkitkan semangat bicara

dari tahta kebisuanku selama ini

aku terpana

hari-hari pun penuh retorika

kau tuliskan segala angan-angan

di atas beranda virtual

tentang cinta dan kerinduan

entah kepada siapa

bisikan mesramu memantul di bilik kamar

menggelorakan rindu tak bertepi

ada resah yang membuncah

ada gelisah yang memberontak

kubuat kau merasa kehilangan

tanpa batas waktu

hingga air mata dukamu abadi

kau mencariku entah sampai di mana

Ngawi, 20211114.14430409.09.26

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun