Mohon tunggu...
kusfandiari abu nidhat
kusfandiari abu nidhat Mohon Tunggu... Editor - Mengekspresikan Diri dengan Berbagai Cara

Sembilan belas tahun di Mojokerto, satu tahun di Surabaya, dan empat puluh tahun lebih di Ngawi. Hidup itu mengalir. Mengikuti irama, menangkap segala makna, dan menikmati. Memberi manfaat bagi sesama, tanpa batas dan sebisa mungkin. Peduli, kritis, dan mencarikan solusi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buat Saudaraku YPB Wiratmaka (Serenade di Ujung Senja)

17 November 2021   08:31 Diperbarui: 17 November 2021   08:39 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Buat Saudaraku YPB Wiratmaka

(Serenade di Ujung Senja)

Puisi Esai Kusfandiari MM Abu Nidhat

Saudaraku,

Sebelum ini kau tidak pernah tahu siapa aku

Meski bukan si mata elang

Aku datang di kerumunan massa

Menyelinap dan menangkap fenomena yang ada

Menangkap suara-suara : gelak tawa, tangis, dan umpatan

Menangkap gerak-gerik : penasaran, kegelisahan, dan euforia

Saudaraku,

Sebelum ini teramat sering aku berjalan dalam diam

Meski bukan si mata batin

Aku singgah di setiap perbincangan

Menyusup dan memerangkap intuisi yang ada

Memerangkap suara-suara : ingar bingar, kidung, dan makian

Memerangkap gerak-gerik : pantomim, koreografi, dan tarian sunyi

Pergulatan kemarau panjang dan hujan rintik

Menghadirkan berbagai ilusi dan impresi

Memang aku tak suka sendiri

Tetapi kondisilah yang mengantarkan aku dalam kesunyian

Melumatkan segala halusinasi dan sindrom

Lalu tersimpan dalam bilik imajinasi

Tak tahu entah sampai kapan

Saudaraku,

Tiga puluh tahun lalu

Kau di sisi timur

Sedangkan aku di sisi barat

Dalam pertemuan yang tidak kurang dari dua jam

Kau begitu antusias membangkitkan semangat berliterasi

Sedangkan aku hanya mencatat

Itu tak banyak yang bisa kurekam

Dan hari ini aku kemukakan

Agar kau semakin penasaran siapa aku

Aku adalah aku

Aku pejalan sunyi yang begitu gagap berucap

Yang selalu datang dan pergi begitu saja

Pergulatan kemarau panjang dan hujan rintik

Selalu dan selalu

Ngawi, 20210906.14430128.18.54

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun