Mohon tunggu...
Kus AriAgung
Kus AriAgung Mohon Tunggu... Guru - Guru YPK Ora et Labora

Saya seorang pendidik sekolah dasar, saya berusia 35 tahun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi 3.2: Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya

11 Mei 2023   14:47 Diperbarui: 11 Mei 2023   15:03 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis.

Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah : Murid, Kepala Sekolah, Guru, Staf/Tenaga Kependidikan, Pengawas Sekolah, Orang Tua dan Masyarakat sekitar sekolah.

Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah: Keuangan dan Sarana dan prasarana.

Dengan mengetahui sumberdaya yang ada di sekolah, dan menyadari dua komponen penting dalam ekosistem sekolah, maka sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa memetakan 7 aset atau modal utama dalam sekolah yaitu modal manusia, fisik, sosial, politik, lingkungan alam, sosial budaya dan finansial. Tugas pemimpin adalah bagaimana mengelola ketujuh aset sekolah atau sumber daya tersebut untuk kepentingan dan kemajuan sekolah.

Dalam pengelolaan asset di sekolah, sebagai pemimpin pembelajaran harus menerapkan pemikiran yang berbasis asset atau asset based thinking.

  • Dengan berfikir berbasis aset maka kita bisa fokus pada asset atau kekuatan, merangsang proses berpikir, merangsang otak ke arah kemajuan dan solusi, jika berfikir berbasis kekurangan, maka sebaliknya akan menghambat proses kemajuan, sehingga memunculkan banyak peluang, membuka jalan, membuka banyak kesempatan dan kekuatan sehingga apa yang kita inginkan bisa tercapai.
  • Dengan berfikir berbasis aset maka kita bisa membayangkan masa depan, dengan berorientasi atau membayangkan masa depan itulah maka akan banyak membuka kesempatan dan peluang untuk mewujudkan masa depan yang kita inginkan. Dengan berfokus pada masa depan, melihat potensi yang ada, apa yang sudah berkembang dan apa yang sudah berjalan
  • Dengan berpikir berbasis aset maka kita bisa berfikir tentang kesuksesan yang telah diraih, sehingga kita fokus untuk belajar dari kesusksesan yang telah diraih, memaksimalkan potensi yang ada untuk meraih kesuksesan selanjutnya.
  • Dengan berfikir berbasis aset maka kita bisa mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya
  • Dengan berfikir berbasis aset maka kita bisa merancang rencana berdasarkan visi dan dan kekuatan
  • Dengan berfikir berbasis aset maka kita bisa mewujudkan rencana aksi yang sudah diprogramkan

Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

  1. Refleksi Filosofi Ki Hajar Dewantara

Pemetaan potensi yang bisa disesuaikan untuk menuntun murid sesuai kodratnya. Bagaimana guru dapat memetakan kebutuhan belajar murid dengan menggali aset/kekuatan yang ada.

  1. Nilai dan Peran Guru Penggerak
    Pendidik merupakan bagian dari 7 modal utama, yaitu sebagai modal manusia, dalam hal ini guru sebegai pemimpin pembelajaran nilai dan peran yang sagat penting dalam proses belajar dikelasnya, sehingga ilai-nilai mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif dan berpihak pada murid harus dijadikan landasan dalam terciptanya pebelajar yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. Dan guru juga harus dapat berperan dalam membangun sinergi dilingkungan sekolah sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, serta mewujudkan kepemimpinan murid.
  2. Visi Guru Penggerak

Konsep BAGJA dan 5D digunakan untuk memulai perencanaan dalam pengelolaan sumber daya.

  1. Budaya Positif

Memetakan potensi / aset adalah salah satu cara berpikir positif dalam perencanaan pengembangan sumber daya.

  1. Pembelajaran Berdiferensiasi

Sebelum melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru harus sudah melaksakanan pemetaan. Dalam proses pembelajaran berdifrensiasi akan sangat dapat terwujud, jika pemanfaatan sumber daya yang ada disekolah seperti guru dan murid, seta modal lingkungan, modal fisik dan yang lainnya dapat dimanfaatkan dengan baik.

  1. Keterampilan Sosial dan Emosional:

Kompetensi SDM dalam keterampilan sosial dan emosional dalam memaksimalkan pengembangan siswa sebagai aset sekolah.

  1. Coaching

Merupakan sebuah strategi atau acara seorang pemimpin pembelajaran untuk melakukan pengembangan kekuatan diri pada diri anak dengan menuntun, mendampingi anak, untuk menggali potensi anak

  1. Pengambilan Keputusan yang Bertanggungjawab

Sebagai pemimpin pembelajaran dalam prosesnya akan selalu berhadapan dengan dua situasi yakni, dilema etika dan bujukan moral yang dituntut pada pengembilan keptusan. Sebagai pemimpin pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan yang baik

Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini

Sebelum :

Berpikir masih berbasis masalah sehingga kurang menjadi pribadi yang visioner dan hanya fokus pada pemecahan masalah-masalah yang menjadi kekurangan

Sesudah :

Berfikir lebih jauh dengan mengenali aset sebagai modal untuk pencapaian tujuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun