Mohon tunggu...
Sanad
Sanad Mohon Tunggu... Mahasiswa/Pelajar -

Penulis Cerita Pendek

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam "Headset", dalam Sunyi, dalam Ributnya Kehilangan

5 Mei 2018   09:36 Diperbarui: 9 Mei 2018   02:26 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu yang kemudian menyetel radio

Menutup setiap telinga dengan lagu-lagu

Menghalangi setiap sunyi dengan dawai

Kamu sendiri lagi

Di tengah ramai. 


Setiap yang pergi seperti daun yang jatuh

Sebagaimana air mata selalu jatuh ke bumi

Seperti hujan yang lupa jalan pulang

Kau meringkuk dijebak lubang yang menganga didada

Mengapa kehilangan seribut ini.

Seorang anak merengek atas induknya yang tak pernah pulang

Kau melihatnya sebagai kelucuan karena manusia punya kesedihannya masing-masing

Punya kehilangannya tiap-tiap

Dimana daun jatuh,  disitu kau membusuk sebagai kehilangan,  sebagai kelupaan

Dalam musik,  dalam berisik yang enggan usai dalam sepi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun