Setelah cerita nenek itu, orang - orang dikampung kami meyakini bahwa mendung adalah pertanda sedih atau tangis dari Tuhan, bisa jadi akan terjadi bencana besar, atau bencana kecil, yang jelas pasti akan ada perpisahan kata orang - orang kampung. Itu sebabnya aku juga suka memantau langit setiap paginya, aku juga diam - diam selalu meminta agar ia memaklumi makhluk bumi yang tak pernah tinggi pengetahuan tentang apa saja tapi tetap menatap kebawah, aku juga sekailgus begitu takut kalau saja awan mendung terlihat mulai saling berdempetan.
Kata nenek Tuhan selalu menunjukan kesedihannya lewat awan mendung. Begitulah tugas langit, mengabari kondisi hati Tuhan pada mahluknya
~~
Entah sudah berapa lama dikota tempatku ini tinggal tak lagi ada mendung, kata orang sekarang musim panas, beberapa tetanggaku tempat tinggalku bahkan sampai bersujud untuk meminta hujan, sementara aku diam - diam mengutuk rencana gilanya itu.
"Dasar manusia, gak tau apa - apa tentang langit" kataku dalam hati berharap ada nenek disini untuk menceritakan kisah - kisah menakutkan itu pada mereka.
"Biar tobat!" kataku masih jengkel pada tetanggaku itu.
Aku selalu bahagia jika langit secerah hari itu, tak ada hujan dan pasti tak ada bencana. Beberapa kali aku melihat - melihat kembali langit, disana ada seekor elang yang sedang memantau, sekali dua kali mengepakan sayap untuk mendekati langit, mungkin menyampaikan kabar pemantauannya barusan, entahlah yang penting langit cerah hari itu.
~~
Hari ini aku masih memandang langit. Ada rasa getir dalam hati, entah ada apa hari ini mendung. Aku kembali mengingat nenek, mungkinkah dikampungku juga mendung, atau mungkin mendung ini karena ada manusia bersayap yang coba merobek langit untuk mengintip tuhan. Entahlah. Kuhabiskan waktu dengan menonton televisi, juga sesekali mengutak - atik telepon genggam, selebihnya adalah bermalas - malasan didalam kamar, karena mungkin itu cara terbaik untuk menyembunyikan diri dari amukan langit.
Aku memutuskan untuk tidak keluar rumah hari itu, kata nenek hujan akan membuatku sakit dan demam berhari - hari. Aku percaya nenek karena aku pernah sekali waktu menentang cerita nenek itu, dan sehari kemudian aku benar - benar dibuat sakit oleh langit dan hujan.
Aku masih di depan televisi ketika berita tentang banjir dan hujan yang tak kunjung reda itu menyapu beberapa kota, aku lalu berfikir bahwa manusia sudah kembali kemasa dahulu, ke masa dimana manusia memiliki sayap dan coba melakukan kudeta pada Tuhan, tapi aku tidak melihat ada manusia yang memiliki sayap dalm berita - berita itu, yang terlihat hanya kumpulan orang - orang yang meminta agar tuhan berbelas kasih pada mereka.