~~~~
"Sebentar lagi akan selesai!" kata rekan kerjanya di Laboratorium, dari sisi ruang yang lain.
"Benarkah?" katanya sembari mendekat dengan langkah kecil yang cepat, seperti sedang berlari, tapi ia terlihat berjalan saja.
"Kita tinggal menambahkan sedikit bubuk semen, dan beberapa pewarna untuk mengenali dan mengurung partikel - partikel kejadian juga waktunya" kata peneliti itu menjelaskan sedikit ide hasil perkiraannya, melalui rumus kekekalan massa yang dikalikan dengan rumus perhitungan waktu ketika bumi pertama kali tercipta.
"Kau jenius kawan!" katanya riang setelah penantian lamanya membuahkan titik terang, "Nanti kau ku traktir minum bir"
"Baiklah, kita akan lihat siapa yang lebih dulu mabuk!" mereka kemudian saling membalas tawa, sebelum menutup ruang laboratorium itu pada pukul sembilan malam.
Dalam suasana yang remang, di bibir pantai, dengan botol bir di atas meja, juga daging panggang teriris, kedua merayakan kemajuan proyek mesin waktu itu. Mereka kemudian saling mencipta pandangan yang dalam, juga serius. Khas lelaki. Sang peneliti itu lalu bertanya pada Jhon.
"Apakah ini tidak berbahaya untuk umat Manusia?"
"Maksudmu?" Jhon bingung dan kini ia yang bertanya.
"Kau tau, kita akan melihat segala sesuatu yang pernah terjadi selama ini" kata rekannya lagi, sambil mengangkat botol bir ke depan wajahnya.
"Tentu!" ia ikut mengangkat botol bir miliknya, "maksudku tentu kita akan melihat segala kejadian yang pernah ada di bumi, lebih dari itu, kita juga bisa mengubahnya"