Mohon tunggu...
Muhamad Kurtubi
Muhamad Kurtubi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar di pendidikan nonformal, Ketua PKBM Edukasi Jakarta

Menulis itu mudah yang susah mempraktekannya. Mempraktekkan itu mudah kalau sudah banyak menulis... Jadi sering-seringlah menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahasa Isyarat Itu (sangat) Penting

20 Mei 2012   12:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:03 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jika Anda ingin mendapatkan apa yang dipikirkan orang lain, Anda dapat mencoba dengan menyalin perilaku mereka. Tirulah eksenya, postur tubuhnya, ekspresi saat berbicara dan sebagainya. Jika Anda dapat menirunya, Anda akan merasakan sendiri maka Anda akan mendapatkan petunjuk dari apa yang orang lain rasakan. Hal itu sudah  dikenal selama beberapa tahun: mimikri adalah cara yang bagus untuk simulasi  terhadap kondisi emosional orang lain.

10. Meniru untuk memahami

Gagasan bahwa meniru itu membantu kita memahami orang lain baik dalam hal cara berpikir  dan tingkah laku.  Dalam sebuah percobaan oleh Adank (2010), peserta merasa lebih mudah untuk menguraikan aksen yang asing jika mereka mencoba untuk meniru  sendiri. Beberapa psikolog berpendapat lebih jauh, mengklaim bahwa meniru orang lain membantu kita memprediksi apa yang akan mereka lakukan (misalnya Pickering & Garrod, 2007).

“Embodied Congnition”

Banyak dari studi masalah  ini mendukung teori tentang kehidupan manusia (dan memang semua kehidupan) yang disebut “embodied congnition” atau bisa diartikan memahami lewat gerakan tubuh. Idenya adalah bahwa kita tidak hanya berpikir dengan pikiran kita, kita juga berpikir dengan tubuh kita. Pikiran kami bukan otak dalam toples, tetapi terhubung ke tubuh yang bergerak di dalam suatu lingkungan.

Seperti kehidupan modern sekarang menjadi semakin virtual, seperti layaknya permainan  pada monitor  dengan berbagai ukuran, maka kita perlu mengingatkan bahwa hubungan antara pikiran dan tubuh adalah dua arah. Kecerdasan manusia lebih dari kekuatan pemrosesan abstrak; hal ini  berkaitan tentang interaksi antara pikiran, tubuh dan dunia di sekitar kita.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun