Mohon tunggu...
Muhamad Kurtubi
Muhamad Kurtubi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar di pendidikan nonformal, Ketua PKBM Edukasi Jakarta

Menulis itu mudah yang susah mempraktekannya. Mempraktekkan itu mudah kalau sudah banyak menulis... Jadi sering-seringlah menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Natalan versi Al Quran?

25 Desember 2010   10:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:24 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lama tidak posting, jadi gregetan. Teman-teman kompasiana yang baik hati,  lama tidak bersua karena tidak  mengisi "pulsa" berupa tulisan di sini, gara-gara kepincut sama Facebook. Tapi berkali-kali, kawanku bernama Jean, nyindir terus kenapa meninggalkan Kompasiana...  Lah kok ngrumpi, tulisannya mana... baiklah ini dia tulisan lama tapi saya perbarui seputar Natalan Versi Al Quran... benar tidaknya, namanya juga opini.

Bismillahirrahmanirrahim Sebelumnya saya ingin mengutip ayat quran yang menjadi tema tulisan ini.  Justru dari pemahaman yang secuail ttg wawasan al quran, saya menuliskan masalah ini. Bagaiaman al quran menyebutkan tetang natal (kelahiran) Yesus Kristus (Isa bin Maryam as) itu. “Dan salam sejahtera semoga dilimpahkan kepadaku (Isa: Jesus), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku akan meninggal dan pada hari aku dibangkitkan kembali.” (QS Maryam: 33).

وَٱلسَّلاَمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيّاً

Benarkah itu ucapakan selamat natal atau kelahiran Nabi Isa as versi Al qur’an? itulah pertanyaan saya kepada saya sendiri. Karena ketidakmengertian itu maka saya menulis ini. Pusing melihat banyak tulisan dan pemahaman selama ini tentang masalah perbedaan agama yang juga dipungut sama-sama dari al Quran. Sementara ayat quran yang langsung bicara kelahiran Nabi Isa as justru bicaranya bertolak belakang. Ini kumaha. Would u please can answer this?

Ucapan selamat Natal bagi umat Kristiani rame di blogsphere. Ada yang pro ada yang kontra hingga mengharamkan karena kafir pada apapun bentuknya; ada yang sekedar berpandangan omong kosong masalah natal bersama. Tapi ada yang mengakses dari sudut sejarah. Ada pula sukut alias diam saja atau tanpa dikasih judul dan ada pula yang memasang banner. Tapi ulama Indonesia seperti MUI dan dan Prof. Dr. Quraisy Shihab tidak melarangnya. Dan ternyata ada hal unik cara pengungkapan Al Qur’an memaknai Natal itu.

Kalau saya sih, lahir di sini, berKTP di Indonesia terus ngajinya juga dengan para ulama yang ada di sini. Maka ya pikiran simpel saya mengikuti ulama di sini. Ada juga sih yang ngajinya di sini, tapi pikirannya di sana.

Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam sangat unik sekali dan lengkap dalam memberikan ucapan. Jika Hari Natal, hanya merayakan kelahiran Nabi Isa (Jesus Kristus).  Al-Quran, memberi selamat pada tiga momen sekaligus: saat kelahiran, wafat, dan kebangkitan kembali. “Dan salam sejahtera semogadilimpahkan kepadaku (Isa: Jesus), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku akan meninggal dan pada hari aku dibangkitkan kembali.” (QS Maryam: 33). Itulah, perayaan Natal “plus” versi Al-Quran. (Koran Tempo, Sabtu, 24 Desember 2005). Kemudian Al Quran pun menulis ayat-ayatnya bahwa di dunia ini banyak agama. Quran menyebutkan agama Islam, Yahudi, Kristen, Shabiin. Selama ayat itu masih ada, berarti realitas perbedaan agama di masyarakat dunia ini masih tetap ada. Quran saja begitu mengakui perbedaan. Ternyata Al-Quran memiliki cara tersendiri dalam ucapan kelahiran Isa Al Masih itu. Akhirnya, Selamat Merayakan Hari Natal. Wallahu a’lam. _____________________________________________________ DI BAWAH INI ARSIP PRIBADI : Maaf abaikan informasi ini bagi yang masih was-was/ragu. _____________________________________________________ Fatwa MUI tidak melarang ucapan Natal Prof. Dr. Quraisy Shihab menjelaskan lebih rinci Natal versi Al Quran Bagi yang biasa baca huruf hijaiyah ada kumpulan Tafsir ayat tersebut Idul Adha ada juga di Gereja Surabaya Din Syamsuddin, Diundang Natal Bersama Din Syamsudin tidak Larang Hadiri Perayaan & Ucapan Selamat Natal Presiden Palestina, Mahmud Abbas diizinkan Israel Masuk di Jalur Gaza untuk Menghadiri Misa ( Satu tanda perubahan tampak di Bethlehem, Kota Kelahiran Nabi Isa as. Israel mengizinkan Abbas, yang beragama Islam, dan para pemimpin Palestina lainnya mengunjungi kota kelahiran Yesus untuk menghadiri misa Natal.) Yusuf Kalla Natalan ke rumah Theo Sambuaga (Metro TV) Kalla mengatakan: “Kalla bersyukur jika perayaan Natal tahun ini berlangsung lebih aman ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Ia juga mengungkapkan harapannya agar keadaan sosial, ekonomi dan juga kedamaian di Indonesia menjadi lebih baik lagi pada 2008″. Dalam Tarikh Ibnu Khaldun menulis, Umar bin Khattab Pernah Shalat sendirian di Tangga Gereja di Baitul Maqdis, Palestina. (Umar ibn Khaththab masuk Baytul Maqdis dan sampai ke Gereja Qumamah (Qiyamah), berhenti di plazanya. Waktu sembahyang datang, ia katakan pada Patriak: “Aku hendak sembahyang.” Jawab Patriak: “Sembahyanglah di tempat Anda.” Umar menolak, lalu sembahyang di anak tangga yang ada pada gerbang Gereja, sendirian. Umar yang hidup pada masa Rasullullah, melakukan lompatan-lompatan intelektual yang melampaui zamannya. Dan banyak contoh kasus di mana Umar menimbulkan kontroversi pada masanya.) Tulisan Moh. Sohfan. (kayanya saya kenal deh) Isteri Gus Dur, Nyai Sinta Nuriah Buka Puasa di Gereja Salib Suci, Bandung. (Membaca berita ini aku jadi teringat Ustad Tanjung, yang mengislamkanku dulu di Balige. Dia berkata, jangankan di rumah orang nasrani atau non-muslim, bahkan di dalam gereja dan vihara pun kita orang Islam bisa melakukan salat, asalkan si pemilik tidak keberatan. –catatan dari bataknews. Umat Kristen juga diperintahkan Al quran untuk mempraktekkan hukum Injil tertuang dalam surat Al Maidah ayat 47. Hendaklah orang yang berpegang kepada Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Sepertinya Alquran di surat QS, Al-Ahqaf: 35 mengisahkan kelahiran Nabi Isa as itu sangat istimewa.Tanpa ayah. Ini juga diakui oleh kalangan kristiani. Berbeda dengan kelompok Yahudi yang menolak sama sekali kehadiran Isa dan menuduh Maria (ibundanya) sebagai pezina, Tapi justru Alquran menempatkan Isa ke dalam deretan nabi-nabi agung (ulul azmi) bersama dengan Ibrahim, Musa, Nuh, dan Muhammad. [QS, Al-Ahqaf: 35]. Apakah ini merupakan bentuk apresiasi dan pengakuan Islam atas ketokohan Nabi Isa ‘alaihis salam. ? Bertanya dalam hati: “Kalau orang-orang Kristen dan Yahudi itu membenci Islam sehingga kita menuruti agama mereka, apakah lalu ajaranIslam harus berlaku sama yaitu membenci juga dan disuruh mengikuti ajarankita?” adakah yang bisa menjawab kegelisahan ini? Bertanya lagi: Benerkah tanggal 25 Desember konon banyak kalangan Muslim mengklaim bukan hari lahir Yesus Kristus. Saya dapat sedikit informasi bahwa Gereja Katolik Roma, Protestan, dan Gereja Katolik Timur seperti Gereja Yunani dan Romawi Ortodok, merayakannya pada 25 Desember. Sementara mayoritas Gereja Ortodok Timur, seperti Gereja Koptik di Mesir, merayakannya pada tanggal 7 Januari. Terus saya ingat dikampung kata kyai, memperingati Maulid Nabi Muhammad saw itu kapan saja. Waktu kecil setiap malam Jum’at marhabanan shalawatan dll. Juga peringatan Maulid Nabi saw tidak pas pada hari 12 Rabiul Awaal.

Selamat Natal untuk semua sahabat terkasih  (Mbak Jean, saya curi gambarnya yah...)

Sumber Gambar: http://images.paraorkut.com/img/katrix1/Feliz_Natal_1125064238_37.gif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun