YA TUHAN-ku….YANG MAHA KUASA dan MAHA TAHU….Izinkan ku bertanya pada-MU
Apakah ?
Sebuah kata (ucapan) salah dapat dibenarkan, bila sebuah kata/kesalahan terucap untuk menyampaikan suatu kebenaran. Sebuah kata (salah ucap) dapat disalahkan, karena kurang bukti dan syarat dalam pemenuhan tuntutan, proses penegakan hukum dapatkah dijalankan. Kebenaran hanya Milik-Mu, Kau Yang Maha Tahu, kupasrahkan hanya Pada-Mu.
Kenapa ?
Kami mudah diperdaya oleh sebuah kata, sementara kami tahu akan maksud dan maknanya, sekalipun hanya dia (pengucap) dan Kau Yang Maha Tahu. Kami mudah diperdaya oleh sebuah kata, yang mendorong kami untuk bersikap keras penuh amarah, sementara kami sadar namun pasrah, hanya demi sebuah pemenuhan keinginan perorangan juga kelompoknya, Â
Mungkinkah ?
Ketenangan, kenyamanan bersinar nan indah dalam sebuah penyampaian keinginan, tanpa harus menimbulkan kesan kekuatan massa yang memancarkan rasa takut/kekuatiran...bagi kebanyakan orang yang peduli keharmonisan, bahkan ada pula yang memandang ini sebuah kekonyolan/lawakan...bagaikan panggung (tontonan) wayang golek. Akhirnya menjadikan harapan indah tersia-siakan.
Bisakah ?
Dengan bersikap cerdas, tenang, santun tanpa mengurangi ketegasan penyampaian kebenaran yang berkeadilan murni bersumber dari nurani terdalam, maka persatuan dan kesatuan akan terangkai kuat oleh ke-Bhinekaan Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H