Mohon tunggu...
Epin Koertik
Epin Koertik Mohon Tunggu... Lainnya - Pengacara

Pemerhati Sosial Kemasyarakatan, Hukum, Politik dan Hidup Sehat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anas Urbaningrum yang Mulai Pikun

12 Januari 2014   15:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:54 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KPK resmi menahan Anas pada 10 Januari 2014. Anas ditahan di Rutan Kelas I Jakarta Timur Cabang Gedung KPK setelah menjalani pemeriksaan berjam-jam.

Dengan kepala tegap sesekali mengumbar senyum dan hormat pada polisi dia memasuki gedung KPK. Apakah ini tanda kecongkakan? Dendam? Sakit hati? Salah tingkah? Atau Menutupi kesalahan? Atau pertanda atas keyakinannya bahwa kebenaran hukum yang adil akan memihaknya. Wallahu‘alam bissawab.

Setelah keluar dari gedung KPK dengan jaket orange dia berucap,“…terimakasih pak Abraham Samad…diatas segalanya tentu, saya terimakasih yang besar pada Pak SBY, mudah-mudahan peristiwa ini punya arti, punya makna, dan menjadi hadiah tahun baru 2014…”, sang tokoh muda reformis yang katanya cerdas, karir politiknyapun bagai petasan jangwe yang take off dengan cepat, namun harus landing lebih cepat di sel bui KPK.

Selang beberapa menit, insiden pelemparan telur terjadi, tepat diatas kepalanya telur itu pecah. Pelaku pelempar telur diketahui adalah Ketua DPC LSM Generasi Muda Peduli Tanah Air (GEMPITA) Kecamatan Palmerah. Ia mengatakan Ini murni buntut kekesalannya terhadap para pejabat yang melakukan tindakan korupsi, ia membantah tindakannya itu atas suruhan Cikeas. Setelah diamankan oleh polisi yang bersangkutan dilepaskan kembali alias tidak ditahan karena tidak punya bukti kuat untuk menahannya.

Sayang sang politikus yang besar namanya oleh karena Partai Demokrat ini, kenapa harus berucap terimakasih, dan bukan ucapan klarifikasi atau penegasan ulang atas ucapan sebelumnya, apakah dia lupa?; ”..Satu rupiah saja, anas korupsi hambalang, gantung anas di Monas”, demikian dia berucap kala itu.Dalam hati saya berpikir “,kasihan orang muda ini, katanya cerdas tapi sudah mulai pikun”.

Anas Urbaningrum terus berjalan dengan pengawalan ketat, nampak raut wajahnya terkesan galau saat mulai memasuki mobil tahanan KPK, sepertinya ada yang terlupa dia ucapkan setelah aksi lempar telur tadi, yaitu; “terimakasih atas telurnya, karena sudah beberapa hari saya belum creambath, sekali lagi terimakasih ya”.

Tapi arti dan makna semua ini yang jelas menandakan dia siap mengikuti proses hukum dan menjalani kebenaran mencari keadilan. Semoga roda keadilan berputar pada porosnya sesuai amanat Hati Nurani Bangsa ini. Indonesia Satu, Indonesia Anti Korupsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun