8. Kekuatan sekolah berbanding lurus dengan tingkat keberagaman keinginan unsur sekolah yang ada, masing-masing unsur akan menyumbang kemampuan dan Aset yang dimiliki untuk sekolah yang lebih baik.
9. Suasana yang menyenangkan harus menjadi salah satu prioritas tinggi dalam setiap upaya membangun sekolah.Â
10. Faktor utama dalam perubahan yang berkelanjutan adalah kepemimpinan lokal dan pengembangan serta pembaharuan kepemimpinan itu secara terus-menerus.
Pengelolaan sumberdaya dengan tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas dengan melihat sisi positif dari setiap hal dan menggunakannya sebagai kekuatan maka akan membentuk karakter yang kuat, kreatif, Mandiri, dan berdaya guna. Sebagai contoh dengan memimpin pembelajaran di kelas dengan melihat potensi yang ada pada diri murid, membangun hubungan baik dengan orang tua murid untuk bekerjasama mengembangkan potensinya.Â
Memanfaatkan aset yang ada di sekolah seperti komunitas praktisi menyajikan lingkungan yang nyaman, memanfaatkan sarana dan prasarana yang mendukung serta mengembangkan potensi mereka dengan mengikutkan pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan atau instansi instansi yang terkait sesuai dengan minat dan potensi mereka dengan dukungan finansial dari sekolah. Menurut filosofi Ki Hadjar Dewantara pendidikan adalah,
Seorang pemimpin adalah seorang penuntun tumbuhnya murid dengan tidak mengubah kodrat anak, dalam hal ini pemimpin akan melihat potensi yang ada pada muridnya kemudian mengelola apa yang ada di sekitar murid untuk kemudian dimanfaatkan dalam mengembangkan potensi muridnya dengan tetap memperhatikan kodrat anak yakni kodrat alam dan kodrat zamannya, sehingga muncul motivasi intrinsik murid merasa bahagia dalam proses pembelajarannya, pemimpin pembelajaran dalam mengelola sumber daya berat kaitannya dengan nilai dan peran guru penggerak yakni dalam pengelolaan sumberdaya seorang pemimpin pembelajaran harus berpihak pada murid, reflektif, mandiri, kolaboratif, dan inovatif agar tepat guna dan tepat sasaran.
Hubungan pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumberdaya dengan pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional yakni dalam pembelajaran berdiferensiasi seorang pemimpin pembelajaran harus dapat jeli melihat potensi yang ada pada diri muridnya yang beragam berdasarkan kebutuhan belajar mereka yakni berdasarkan minat, kesiapan belajar, dan profil belajar mereka dengan memperhatikan kebutuhan belajar muridnya maka semua pemimpin pembelajaran akan memanfaatkan sumberdaya yang ada dalam menyajikan pembelajaran berdiferensiasi kompetensi sosial emosional juga sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin pembelajaran dalam mengelola sumberdaya.Â
Hal ini karena potensi yang beragam yang akan dihadapi yang mungkin akan mengaduk emosi seorang pemimpin kompetensi sosial emosional akan sangat membantu dalam mengatasi tantangan yang ada dapat dimulai dari diri sendiri, murid, dan dalam bersosialisasi di lingkungan sekolah dan sekitar.Â
Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya dengan coaching seorang pemimpin akan dapat menuntun muridnya menemukan potensi mereka sehingga membantu pemimpin pembelajaran dalam menentukan sumber daya yang akan digunakan dalam meningkatkan potensi muridnya tersebut. Coaching juga akan membantu warga sekolah menemukan hal-hal positif yang sudah baik, yang bekerja yang menjadi inspirasi, dan yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif untuk kemudian dikelola dan dikembangkan dengan memanfaatkan aset yang ada di sekolah.Â
 Hubungan pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumberdaya dengan pengambilan keputusan seringkali kita menghadapi Dilema etika terutama dalam memimpin pembelajaran tak menutup kemungkinan munculnya bujukan moral oleh karena itu seorang pemimpin harus mampu mengambil keputusan dengan baik dengan menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya dengan tidak melanggar norma dan etika profesi akan membawa ekosistem pendidikan berkembang dengan positif.Â