Program vaksinasi booster atau vaksin ketiga saat ini tengah digencarkan Pemerintah Indonesia. Untuk itu, bagi kamu yang sudah mendapatkan tiket booster jangan lupa segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat ya!
Eits, sebelum melakukan vaksinasi booster terdapat beberapa hal yang harus kamu lakukan agar prosesnya berjalan lancar.
Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
1. Luangkan waktu istirahat
Efek setiap vaksin berbeda. Untuk itu, sebaiknya kamu meluangkan waktu beristirahat sebelum dan setelah vaksinasi booster. Hindari bergadang dan tidur yang cukup.
2. Makan
Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang cukup dan minum air putih sebelum vaksinasi booster. Hal ini untuk mencegah agar tak pingsan saat menunggu proses vaksinasi. Beberapa layanan vaksinasi booster membagikan nomor antrean mulai pukul 7.15 wib, namun antrean sudah ada sejak pukul 06.30 wib loh.
3. Perhatikan jumlah kuota dan jadwal
Sebelum datang ke faskes terdekat, sebaiknya kamu mencari tahu terlebih dahulu jumlah kuota yang disediakan per harinya dan jadwal vaksinasi. Kamu bisa mencarinya melalui laman Instagram resmi Puskesmas/RSUD terdekat. Misalnya Instagram Puskesmas Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Di Instagram tersebut, terinci jumlah kuota yang dibuka dan jadwal pelayanan untuk masing-masing faskes yang dibawahinya.Â
4. Hindari konsumsi kafein
Sebaiknya tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein karena bisa menimbulkan bias efek vaksin.
5. Tetap tenang
Tak hanya kondisi tubuh yang harus tetap bugar, namun juga kondisi mental. Kondisikan mentalmu tenang dan dibawa santai saja sebelum vaksinasi. Mental yang tidak tenang bisa mempengaruhi tekanan darah.
Selain itu, kamu perlu memahami kriteria peserta vaksinasi booster yang lolos skrining dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan:
- Suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celsius
- Tekanan darah normal tidak lebih dari 140/90 mmHg
- Tidak memiliki gangguan pembekuan darah, kelainan darah, defisiensi imun, atau penerima transfusi darah yang sedang dalam tahap pengobatan
- Tidak memiliki penyakit autoimun, atau penyakit autoimunnya sudah terkontrol
- Tidak sedang dalam pengobatan imunosupresan, seperti kortikosteroid dan kemoterapi
- Tidak memiliki penyakit penyerta, seperti gangguan hati, jantung, diabetes, HIV, hipertiroid, dan ginjal yang tidak terkontrol
- Tidak memiliki penyakit asma berat yang tidak terkontrol
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H