Mohon tunggu...
Kurniawati Hasjanah
Kurniawati Hasjanah Mohon Tunggu... Editor - Profitez de votre journée!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Go where you find peace and feel more alive.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Operasi 3 Gigi Bungsu Pakai BPJS Kesehatan, Ribet Nggak Nih?

28 April 2021   20:00 Diperbarui: 28 April 2021   20:09 107479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di suatu hari saya iseng menghadap kaca sambil melihat kondisi gigi saya. Rupanya ada gigi geraham bungsu yang tumbuh.

Saat itu belum merasakan sakit dan nyeri, tapi lambat laun saya merasakan nyeri pada gigi geraham bungsu sebelah kiri bawah.

Nyeri gak tahan, saya coba hubungi dokter gigi langganan saya via WhatsApp untuk minta obat.

Berhubung saya pikir akan segera reda dengan resep dokter, saya pun membiarkan sakit tersebut.

Seminggu setelah minum obat, nyeri gigi datang lagi dan mulai mengganggu aktivitas saya.

Saya mulai curiga jika si gigi geraham bungsu jadi penyebabnya.

Ke dokter langganan, diperiksa ternyata benar saja gigi geraham bungsu tumbuh baru setengah dan miring.

Dokter langsung menyarankan saya untuk dirujuk ke spesialis bedah mulut supaya ada pemeriksaan lebih lanjut.

Kondisi gigi setengah tumbuh dan miring dikhawatirkan bisa memicu nyeri yang lebih parah dan sakit kepala.

Saya pun dirujuk ke RSAU Dr Esnawan Halim, Jakarta Timur.

Saat dirujuk, saya harus mendaftarkan diri sebagai pasien baru di RSAU tersebut dan memberikan surat rujukan dokter.

Berhubung saya pakai BPJS Kesehatan, maka diperlukan kesabaran untuk antre mengurus administrasinya dan harus datang pagi hari untuk mendapatkan nomor antrean karena spesialis bedah mulut hanya menerima 10 pasien/hari.

Setelah mendaftar, saya menunggu dokter spesialis bedah mulut drg. Ista Damayanti, Sp.BM.

drg Ista saat itu menanyakan keluhan saya apa saja dan langsung memeriksa kondisi gigi.

Ia juga menyarankan untuk melakukan scan panorama untuk melihat kondisi gigi secara keseluruhan.

Rupanya dari hasil scan, terdapat tiga gigi geraham bungsu yang bermasalah.

"Saran saya sih operasi sekaligus 3 3nya ya. Ini yang satu lagi (sebelah kanan bawah, red) belum nongol kelihatannya," terang drg Ista.

Lebih lanjut, drg Ista pun memberikan sejumlah surat administrasi untuk kelengkapan operasi seperti surat pemeriksaan ke dokter penyakit dalam, dokter paru, laboratorium hingga test covid-19.

Dalam mengurus persiapan operasi diperlukan waktu sekitar 2-3 hari untuk mengurusnya karena antrean yang panjang, jadi harap bersabar ya!

Saat itu saya melakukan tes darah di laboratorium dan rontgen paru terlebih dahulu sebelum ke dokter.

Setelahnya, saya menemui dokter penyakit dalam dan paru untuk meminta persetujuan operasi.

Persetujuan mereka ini penting untuk keselamatan nyawa saat operasi nantinya, jadi harus jujur saat mengisi sejumlah riwayat penyakit.

Ohya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter penyakit dalam dan dokter paru dibutuhkan waktu dua hari karena numpuknya pasien. 

Saat itu saya datang dari pukul 5.30 WIB tetapi baru diperiksa penyakit dalam saat pukul 15.30 WIB, jadi harus ekstra sabar.

Dokpri
Dokpri
Selesai dapat persetujuan dokter penyakit dalam, saya kemudian dirujuk ke dokter paru untuk mendapatkan pemeriksaan. 

Namun sayangnya karena sudah sore, maka saya harus datang esok hari untuk pemeriksaan. 

Di hari selanjutnya, saya datang pukul 7.00 WIB karena sudah mendapatkan surat rujukan untuk ke dokter paru sehingga tak perlu antre ambil nomor pendaftaran. 

Dokter paru pun memeriksa saya dan menanyakan apakah ada keluhan semacam asma, sesak napas dan riwayat penyakit keluarga. 

Alhamdulillah saya tak pernah memiliki keluhan tersebut sehingga dokter paru memberikan persetujuannya untuk operasi. 

Dapat persetujuan dari semua dokter, lalu dokter bedah mulut akan menjadwalkan operasi gigi bungsu.

Saat itu saya mendapatkan jadwal operasi Rabu pagi (14/4/2021), sehingga harus masuk rumah sakit saat Selasa malam untuk diinfus dan pemeriksaan kesehatan sekali lagi.

Hari H pun tiba, saya dibawa ke ruang operasi sekitar pukul 8.00 WIB dan dokter pun telah siap. 

Saat itu dokter anestesi menenangkan saya agar rileks di meja bedah. 

Hingga tak sadar, saya pun tertidur pulas karena bius.

Sekitar pukul 10.00 WIB,suster pun membangunkan saya karena baru selesai operasi. 

Dokpri
Dokpri
Saat itu saya masih di ruang pemulihan dan kembali diperiksa semua organ tubuh, ada yang sakit atau tidak. 

Setelahnya, saya dibawa ke ruang perawatan dan saya pun melanjutkan tidur karena masih adanya obat bius.

Sore hari, perawat datang dan memberikan opsi apakah saya mau menginap lagi atau pulang.

Saya lantas memutuskan pulang karena sudah tak betah di RS, suster pun memberikan sejumlah obat yang harus diminum setiap 8 jam sekali dan 12 jam sekali.

Untuk cerita pascaoperasi gigi bungsu, saya akan tulis di lain kesempatan ya! Hehe. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun