- Latar Belakang
Pemerintah desa dapat dikatakan mempunyai posisi yang begitu sentral didalam kehidupan masyarakat, yaitu sebagai unit pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat, dan perannya yang hampir menyentuh segala bentuk aktivitas masyarakat, sehingga pemerintah desa akan sangat menentukan citra dari pemerintah daerah. “Pemerintah desa sebagai suatu organisasi pemerintahan yang ada dalam posisi yang paling dekat dengan masyarakat, maka diperlukan sumber daya aparatur yang mampu melaksanakan fungsi pemerintahan, pembangunan dan memberikan pelayanan sesuai dengan kondisi desa”, (Sumartono, 2015: 9).
Pemerintah desa yang dipimpin oleh seorang kepada desa “menentukan keberhasilan atau kegagalan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik di desa juga dapat ditentukan desa. Menyangkut dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin dalam menjalankan fungsi pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik di desa”, (Rozaki, 2014: 22).
Melihat fenomena pembangunan masyarakat desa pada masa lalu terutama di era orde baru, pembangunan desa merupakan cara dan pendekatan pembangunan yang diprogramkan negara secara sentralistik.
Rozaki, (2014: 57) Pembangunan desa berkaitan erat dengan permasalahan sosial, ekonomi, politik, ketertiban, pertahanan dan keamanan dalam negeri. Dimana masyarakat dinilai masih perlu diberdayakan dalam berbagai aspek kehidupan dan pembangunan Kualitas dari pemimpin kepala desa dapat dianggap sebagai faktor terpenting dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan pemerintahan didesa, pembangunan desa dan pelayanan publik. Kepala desa sebagai pemimpin memegang peran kunci dalam memformulasikan dan mengimplementasikan strategi yang telah disusun. Hal ini membawa konsekuensi bahwa setiap pimpinan berkewajiban memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk membina, menggerakkan, mengarahkan semua potensi agar terapai tujuan yang ditetapkan.
- Topik Bahasan
Dalam penelitian ini mengangkat peran kepemimpinan kepala desa dalam pembangunan fisik dan pembangunan sumber daya manusia yang dinilai sangat penting dan dibutuhkan terkait dengan hakiki manusia. Kepemimpinan kepala desa sebagai suatu proses dan memegang peranan yang sangat penting, memiliki motor penggerak mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Secara umum berhasil atau gagalnya suatu organisasi tergantung pada peranan kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan pada semua tingkat.
- Konsep Teori
Pengertian kepemimpinan menurut beberapa para ahli antara lain: Pertama, menurut Robbins yang dikutip oleh Sudarwan Danim dan Suparno: kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi kelompok kearah pencapaian tujuan. Kemampuan sebagai kegiatan untuk memengaruhi orang-orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan seseorang untuk dapat memengaruhi, mendorong, mengajak, menggerakkan dan bila perlu memaksa orang lain agar orang itu mau menerima pengaruh dan berbuat sesuatu untuk membentuk proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Intinya seorang pemimpin harus mampu memberikan dorongan kepada anggota kelompoknya untuk bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab serta dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Pendekatan Karakter (Trait Approaches)
Karakter adalah ciri pribadi pemimpin yang menonjol seperti kejujuran, kecerdasan, kemampuan menyelesaikan tugas, dan bahkan penampilan.
Pendekatan Karakter (Trait Approaches) ini mengatakan bahwa pemimpin itu dikenal melalui sifat-sifat pribadinya. Seorang pemimpin pada umumnya akan ditentukan oleh sifat-sifat jasmaniah dan rohaniahnya. Oleh karena itu, sangat penting mengetahui kaitan antara keberhasilan seorang pemimpin dengan sifat-sifatnya.
Pendekatan Perilaku (Style Approaches)
Pendekatan Perilaku (Style Approaches) menekankan analisis perilaku pemimpin, mengidentifikasi elemen-elemen kepemimpinan yang dapat dikaji, dipelajari, dan dilaksanakan. Pada umumnya kepemimpinan itu dapat dipandang sebagai suatu proses, melalui orang lain yang dipengaruhi oleh pemimpin tersebut mencapai tujuan organisasi.
Para peneliti di Ohio State University mengidentifikasi dua perilaku utama yang dimiliki oleh pemimpin yaitu pertimbangan (consideration) dan struktur permulaan (initiating stucture).
Transactional Leadership dan Transformational Leadership
Karakteristik kepemimpinan transaksional ditunjukkan oleh tiga dimensi, yaitu contingensi reward (imbalan kontingensi), active management by exception (manajemen eksepsi aktif), dan passive avoidant. Sedangkan dalam kepemimpinan transformasional diuraikan dalam empat ciri utama yaitu kharisma, motivasi inspirasional, , stimulasi intelektual dan konsiderasi individual.
Pendekatan Kontingensi (Contingency Approaches)
Teori kontingensi kepemimpinan pertama yang terkenal dikemukakan oleh Fiedler yang mengambil pendekatan mencocokkan pemimpin dengan situasi di mana ia akan sukses. Model kontingensi yang dihasilkan menyatakan bahwa keefektifan seorang pemimpin tergantung dari tiga variabel yaitu: struktur kebutuhan pemimpin, kendali situasi pemimpin, interaksi antara struktur kebutuhan pemimpin dan kendali situasi.
Selain teori kontingensi yang dikemukakan oleh Fiedler, Yukl juga mengemukakan bahwa perilaku pemimpin dapat meningkatkan kinerja kelompok karna dapat mempengaruhi variable intervening (usaha dan kerja tim) yang dapat mempengaruhi kinerja kelompok. Sedangkan Teori Vroom dan Yetton mengemukakan bahwa kepuasan dan prestasi disebabkan oleh perilaku bawahan yang pada gilirannya dipengaruhi oleh perilaku atasan, karakteristik dan faktor lingkungan. Komponen utama dalam efektifitas pemimpin adalah kemampuan mengambil keputusan yang sangat menentukan keberhasilan tujuan organisasi.
- Deskripsi Lokasi
Desa Banyubiru merupakan salah satu dari 10 Desa yang berada di wilayah Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah yang berpenduduk 8.746 jiwa dengan Luas Wilayah Desa : 677.087 Ha dimana 192.087 Ha dari luas wilayah tersebut adalah tanah sawah, serta memiliki 9 Dusun yaitu, Krajan, Kampung Rapet, Randusari, Tegalwuni, Cerbonan, Demakan, Pancuran, Dangkel, dan Tawang Rejo.
Ditinjau dari jumlah penduduk yang cukup besar dan luas wilayah yang kuat, maka Desa Banyubiru merupakan Desa yang berpotensi dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di wilayah Kecamatan Banyubiru. Serta letak yang strategis menjadikan Desa Banyubiru sebagai barometer dari desa-desa lainnya.
Desa Banyubiru adalah daerah yang mempunyai tanah sawah cukup luas dan subur, sehingga Banyubiru termasuk penyanggah padi (pangan) untuk Kabupaten Semarang. Hal ini membuktikan bahwa salah satu potensi yang dimiliki Desa Banyubiru adalah berupa padi. Potensi inilah yang harus dikembangkan untuk memaksimalkan pembangunan Desa.
- Hasil Pengamatan
Pembangunan fisik di Desa banyu biru tidak terlepas dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) setiap kepala desa yang terpilih itu harus membuat RPJMDes menjabarkan visi misi, setelah itu setiap tahunnya di breakdown menjadi RKPDes (Rencana Kerja Pemerintah Desa) disesuaikan dengan anggaran desa yang ada yang terdiri dari anggaran pemerintah pusat hingga anggaran dari pemerintah daerah dan ada pendapatan asli desa akan tetapi untuk menuju RPJMDes dan RKPDes harus melalui musyawarah dusun untuk teknis pengalian musyawarahnya melalui kepala dusun terlebih dahulu setelah musyawarah dusun baru di musyawarahkan ditingkat desa disitu ada prioritas baik pembangunan fisik dan non fisik itu tertera dalam RPJMDes jadi 6 tahun yang akan datang jadi RPJMDes sudah tersusun sejak awal terpilihnya kepala desa berdasarkan dari masukan dan kajian dari masyarakat dan disesuaikan dengan anggaran, tentunya dari pemerintahan desa harus membuat langkah-langkah kebijakan yang diambil dari Peraturan dasar tentang RKPDes dan RPJMDes yang disetujui dari BPD baru bisa dijalankan. Langkah-langkah pembangunan mulai dari jalan aspal, rabat beton, talud, pengadaan air bersih, dan pembangunan yang lainnya tercantum dalam RKPDes kalau tidak tercantum pemerintah desa tidak bisa menjalankan pembangunan tersebut jadi harus mengikuti alurnya
pemerintah desa selama ini membangun keterbukaan dan transparansi pelayanan di berbagai unit desa seperti perangkat desa yang terdiri dari BPD, LKMD, PKK, Karang Taruna, RT dan RW semua ditata dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap warga Desa Banyubiru, seperti contoh segala pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah desa baik dari dana desa APBDes I dan APBDes II, anggaran dari pemerintah pusat dan daerah harus transparan dan dilaporkan lewat Website desa, media social desa, aplikasi digital desa, dan radio komunitas desa selain di laporkan lewat papan informasi. Pembayaran terkait dengan pembangunan tidak lagi menggunakan uang cash/tunai akan tetapi melalui pembayaran non tunai seperti kegiatan pembangunan dibawah 25 juta ditranfer oleh bendahara desa, kegiatan pembangunan desa dengan anggaran 25-50 juta ditransfer oleh bendahara desa dan sekdes, pembanguna desa dengan anggaran diatas 50 juta ditransfer oleh bendahara desa, sekdes, kepala desa, dan BPD, dalam hal tersebut waktu pembangunan menjadi lebih efisien selain dengan adanya pembangunan fisik harus diseimbangkan juga pembangunan sistem dan pembangunan SDM
Prestasi Desa Banyubiru dalam hal ini juga menjuarai dalam kategori desa terbaik se-Jawa Tengah dan se-Indonesia dan juga Desa Banyubiru ditetapkan oleh KPK menjadi desa pelopor anti korupsi
Desa banyubiru memiliki fasilitas BUMDes yang mana dalam BUMDes memiliki produk-produk hasil karya dari warga desa seperti telur asin, kopi, gula aren, jahe, kerajinan tangan, tidak hanya itu didesa Banyubiru meiliki fasilitas radio komunitas yang dijalankan oleh pemuda dan pemudi desa Banyubiru
Pelayanan dalam surat menyurat hal ini sudah menggunakan sistem aplikasi jadi warga tidak perlu mengantre untuk pembuatan surat menyurat tinggal bukak aplikasi nantinya surat bisa diambil di kelurahan atau bisa pegawai kelurahan mengantarkan surat tersebut ke warga yang membutuhkan
Desa Banyubiru juga menjadi desa edukasi yang mana setiap pemerintahan desa seluruh Indonesia bisa datang untuk belajar tata kelola pemerintahan di Desa Banyubiru contohnya dari daerah Bangka Barat, Karawang, Bangkalan, dan Tapanuli Utara sudah datang ke desa Banyubiru untuk mempelajari tata kelola pelayanan desa
2019 awal perjalanan program digitalisasi desa dengan mengelola data base kependudukan secara komplit dan terperinci kemudian menawarkan kepada masyarakat kemudian dibuatkan aplikasi untuk pelayanan online
Selama memimpin di desa banyubiru bapak anggoro menjadi sosok panutan mengkoordinir perangkatnya sangat bagus sekali SDM di pemerintahan desa rata-rata sudah sarjana
- Kesimpulan
Adapun dalam rangka memacu pengembangan potensi diperlukan juga kontribusi Pemerintah Desa dengan cara pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung proses pengembangan potensi baik dibidang permasyarakatan dan dibidang pertanian. Kontribusi dalam pertanian bisa dilakukan dengan cara pembangunan sistem pengairan yang baik dan merata (mengingat Desa Banyubiru dekat dengan rawa sehingga sering terjadi banjir pada saat musim hujan), bantuan pupuk, atau bantuan non financial kepada para petani melalui penyuluhan dan penambahan wawasan pertanian. Maka dari itu, Desa Banyubiru akan terus berkembang karena adanya kerja sama dan komunikasi yang baik antara Pemerintah Desa dan masyarakatnya. Hal ini sudah berjalan sampai sekarang dan semoga bisa ditingkatkan.
Selain pembangunan infrastruktur dibidang fisik Desa Banyubiru melakukan pembangunan dibidang SDM salahsatunya transformasi digitalisasi desa yaitu dengan cara pelayanan yang dicanangkan oleh pemerintahan desa semuanya melalui online diantaranya pelayanan surat menyurat dan pembayaran pajak, dan juga pemberdayaan karang taruna melalalui radio komunitas yang dimiliki oleh pemerintah Desa Banyubiru dan juga pemberdayaan melalui BUMDesa yang melibatkan pemuda dan pemudi desa
- Saran
Saran dari kami terus tingkatkan dan pertahankan terkait dengan pelayanan kepada masyarakat segala fasilitas yang ada di desa sudah lengkap untuk memulai transformasi dibidang digital dan kedepanya segala pembangunan baik infrastruktur terus pertahankan transparansi dan informasi dan untuk pembangunan SDM terus ditingkatkan
Sumber
Wawancara dengan kepala Desa dan Pegawai Kantor Desa Banyubiru
Dominggus Bali, Muhammad Okto Adhitama. 2011. Peran Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ghufron. 2020. Teori-Teori Kepemimpinan. Universitas Zainul Hasan Genggong
Biodata Penulis I
Nama Kurniawan Santoso adalah mahasiswa program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Semarang sedang menempuh pendidikan S1 yang mana saat ini sedang menapaki semester 4 akhir, pemuda ini beralamatkan dari Kabupaten Batang tepatnya di sekitar lereng gunung perahu yaitu di Kecamatan Bawang
Biodata Penulis II
Nama R. Ayub Yudha Besari dalah mahasiswa program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Semarang sedang menempuh pendidikan S1 yang mana saat ini sedang menapaki semester 4 akhir, bertempat tinggal di Kelurahan Sukorejo Gunungpati Semarang, juga gemar bermusik dalam aktivitas kesehariannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H