Mohon tunggu...
Kurniawan Respati Istyastono
Kurniawan Respati Istyastono Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

pelajar tahun pertama seminari mertoyudan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Natal Dalam Menunggu Kehadiran Tuhan

29 November 2024   08:04 Diperbarui: 29 November 2024   08:04 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lifestyle Fimela.com
Lifestyle Fimela.com
Makna natal sebagai seminaris adalah menunggu kehadiran Tuhan dalam hidup di Seminari. Memang natal ini kalau dijabarkan maknanya menurut masing-masing orang pasti berbeda-beda. Namun, menurut Saya sendiri makna natal adalah yang sudah Saya sebutkan tadi. Makna natal apabila dikaitkan dengan cara/konsep Santo Ignatius Loyola tentang 'mencari Tuhan dalam segala hal (finding God in all things).'

Menurut Saya sendiri natal dapat ditemui dalam hidup sehari hari. Yaitu dengan menemukan Tuhan dalam segala hal setelah menunggu Tuhan yang hadir melalui natal. Memang menunggu kehadiran Tuhan itu sulit karena sebagai manusia kita tidak dapat sabar menunggu. Apabila manusia sendiri tidak bisa sabar maka akan semakin lama Tuhan hadir dalam kehidupannya. 

Menurut Anda bagaimana selama ini Anda memaknai kehadiran Tuhan dalam natal? Menurut Saya kehadiran Tuhan dalam natal sangat terasa dalam kehidupan Saya selama 16 tahun ini. Bagaimana pengalaman Anda selama ini tentang kehadiran Tuhan? Pengalaman Saya membuat Saya merasakan kehadiran Tuhan ketika Saya merayakan natal bersama keluarga dan juga lingkungan paroki Saya. Dari situ Saya dapat merasakan Tuhan hadir dalam rupa teman, keluarga, sahabat, orang lingkungan, dsb. Tanpa kehadiran mereka pun jelas acara akan sepi dan tidak menarik. Namun dengan hadirnya mereka dalam acara tersebut acara itu dapat meriah dan menyenangkan. 

Dalam kitab suci pernah dikatakan bahwa "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Masuklah melalui pintu yang sesak itu karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." Menurut kitab suci dari Injil Matius 7:12-13 mengatakan bahwa jika ingin dihargai maka kamu harus menghargai terlebih dahulu. Masuklah ke dalam jalan yang ditentukan Tuhan untuk kita lewati karena dengan kita melewati jalan itu kita dapat belajar untuk mensyukurinya dan dapat menjadi pengalaman berarti di masa yang akan datang.

Bagaimana pengalaman Anda di seminari tentang kehadiran Tuhan? Ketika di seminari pun Saya merasakan kehadiran-nya pula. Tuhan hadir dalam rupa Romo pamong, para staff, frater subpamong, para guru, dan juga teman-teman Saya. Tanpa mereka hidup Saya akan membosankan di seminari ini. Apalagi disini bersifat asrama tanpa teman berarti kita akan tidak betah/tidak kerasan berformasi di seminari. 

Bagaimana Anda memaknai natal dalam kehidupan sehari-hari? Dalam keseharian Saya, Saya memaknai natal dengan menantikan kehadiran Tuhan. Saya sering bertanya dalam hati "Apakah Tuhan hadir dalam hidup Saya?" Namun Saya sudah menerima kehadiran Tuhan dan juga kasih Tuhan. Kehadiran Tuhan telah Saya ceritakan sebelumnya. 

Bagaimana kasih Tuhan menjadi sumber kasih menurut Anda? Kasih Tuhan Saya terima ketika Ia menyelamatkan Saya saat Saya bayi dan masih memberikan Saya kehidupan hingga saat ini. Bagaimana pengalaman konkrit yang terjadi dalam kehidupan Anda? Waktu Saya lahir Saya sakit jantung yang tidak menutup dengan sempurna. Jadi yang biasanya bayi dapat meninggalkan Rumah Sakit maksimal 3 hari. Namun Saya mendapat kesempatan tinggal di Rumah Sakit selama 12 hari. 

Bagaimana pengalamanmu tentang Tuhan yang mempunyai rencana yang rahasia? Memang tuhan sungguh mempunyai rencana yang indah untuk hidup Saya. Saya juga tidak mengerti apa yang direncanakan oleh tuhan namun Saya berusaha untuk mengikuti alur yang telah tuhan siapkan untuk Saya. Memang banyak tantangan di dunia ini namun Saya berusaha untuk terus semangat menjalani kehidupan Saya. Saya merasa dunia penuh seluk-beluk ini penuh dengan kegagalan dan kesuksesan.

Dalam kitab suci pernah dikatakan bahwa "Sebab aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang orang seisi rumahnya." Menurut kitab suci Injil Matius 10:34-36 sebagai seorang calon gembala umat kita harus meninggalkan keluarga kita untuk mengikuti panggilan Tuhan. Kadang kadang ada pula calon gembala yang tidak diizinkan oleh orang tuanya masuk seminari dan memusuhi anaknya. Tuhan memanggil kita bukan suatu hal yang lumrah karena memang Tuhan mengerti bahwa kita mampu untuk menanggapi panggilan-Nya

Apa makna kegagalan dan juga kesuksesan bagi Anda? Kegagalan dibuat oleh tuhan untuk kita dapat belajar lebih lagi dan menyiapkan yang lebih baik untuk kedepannya. Kesuksesan dibuat untuk mengapresiasi segala usaha kita yang sudah kita usahakan. Hidup Saya di seminari penuh dengan tantangan. Saya awalnya berpikir hidup di seminari itu mudah.

Hidup di seminari sungguh sangat sulit. Untuk mendapat nilai di atas kkm saja perlu perjuangan yang begitu berat. Banyak aspek yang menentukan kenaikan kelas di KPP ini, terutama nilai dari 4 pelajaran pokok yaitu Bahasa Latin, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Agama. Saya sendiri masih merasa kurang dalam pelajaran Bahasa Latin sehingga Saya masih takut Saya dapat naik kelas atau tidak. 

Dalam kitab suci pernah dikatakan "Setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu." Menurut kitab suci Injil Matius 19:29 mengatakan bahwa jika ingin mengikuti Tuhan ia harus meninggalkan apa yang ia punya untuk hidup sederhana menurut kehendak Tuhan. Seperti Saya yang sedang berjuang di seminari untuk mencapai Imamat mulia.

Kita dapat menemukan Tuhan dimanapun kita berada. Memang terkadang Tuhan tidak dapat kita temukan secara cuma-cuma. Namun, Tuhan ingin kita menunggu kehadirannya dalam kehidupan kita. Maka dari itu, marilah kita bersabar menunggu Tuhan yang hadir dalam natal tahun ini. 

Dengan kita sabar menunggu kita akan mendapat pengalaman yang berharga dalam hidup. Memang terkadang dalam hidup sehari-hari saja bersabar itu sulit. Namun, bisa kita usahakan mulai saat ini bersabarlah mungkin bukan waktunya atau bukan saatnya. Karena Tuhanlah yang punya kehendak atas hidup kita; orang sabar disayang Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun