Mohon tunggu...
Iwan Kurniawan
Iwan Kurniawan Mohon Tunggu... Buruh - kalau tidak begini ya begitu

hanyalah seorang anak muda biasa yang sangat mencintai Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siapakah Sengkuni?

3 Juni 2019   14:42 Diperbarui: 28 Juni 2021   10:16 2000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siapakah Sengkuni? | pinterest.it/tarunsai2005

Sengkuni..

Mendengar kata Sengkuni tentu kebanyakan dari kita terbayang sosok yang licik yang terdapat dalam kisah mahabhrata, tetapi taukah siapa sebenarnya Sengkuni itu ? Sejauh ini yang kita ketahui Sengkuni adalah sosorang yang jahat, yang memprovokasi terjadinya peperangan antara Pandawa dan Kurawa.

Ini seperti kejadian politik yang baru baru ini terjadi setelah terjadinya pemilu, kita labeli saja mereka itu yang memprovokasi adalah Sengkuni yang begitu jahat kepada rakyat, mengadu domba rakyat dengan polisi tetapi apakah Sengkuni benar sejahat itu?

Berawal dari sayembara yang dilakukan untuk meminang Dewi Kunti dan Dewi Adri, singkat cerita di akhir sayembara yang bertarung adalah Pandu melawan raden arasoma, raden arasoma mengeluarkan "Aji Chandra Birawa" yang sangat penuh kekuatan jahat kepada Pandu akan tetapi karena Pandu adalah manusia yang hatinya bersih dari segala dendam dan kebaikan dimana manusia seperti ini mempunyai tempat dan perlakuan khusus dalam lingkaran semesta sehingga "Aji Chandra Birawa" tidak mempan terhadap Pandu dan menjadi senjata makan tuan terhadap raden arasoma yang otomatis memenangkan Pandu.

Baca juga: Melestarikan Wayang Lewat Nama-nama Populer Arjuna, Srikandi, dan Sengkuni

Saat panitia hendak menobatkan Pandu sebagai pemenang sayembara, tiba-tiba raden Gandara sebagai peserta terakhir yang ingin melawan Pandu akan tetapi karena hal tersebut sudah pada saat akan dilakukannya penobatan, Pandu menyetujui akan tetapi dengan syarat raden Gandara menyerahkan kakaknya yaitu Gandari jika Pandu menang, Gandara pun mengiyakan kemudian mereka bertarung .. singkat cerita Pandu lah yang menang sehingga Pandu berhak membawa 3 perempuan cantik yaitu Dewi Kunti, Dewi Adri dan dewi Gandari. Saat itu Sengkuni sangat mengidolakan Pandu dan sangat berharap Gandari menikah dengan Pandu karena dimata Sengkuni Pandu adalah sosok yang sangat tepat serta pertimbangan keluarga dari segi bibit, bebet dan bobotnya.

Dari sinilah semuanya dimulai, Pandu yang merupakan seorang pemenang sayembara hanya menikahi dua orang saja yaitu Dewi Kunti dan Dewi Adri sedangkan Dewi Gandari dihadiahkannya kepda kakanda tercintanya yaitu Destarata dan Gandara pun karena telah terlanjur menyetujui sewaktu sayembara tidak bisa berbuat apa sehingga menyetujui pernikahan Gandari dengan Destarata.

Menurut cerita Gandari harus menikah dengan Kambing sebelum menikah dengan Destarata karena untuk menyiasati ketidak cocokan primbon atau weton pada saat ingin menjadi pendamping Pandu yang dilakukan oleh keluarganya agar bisa bersanding degan Pandu dan membatalkan ketidakcocokan tersebut dan setelah menikah dengan kambing tersebut maka kambing tersebut dibunuh. Mengetahui bahwa istrinya (Destarata) adalah janda kambing maka ia pun sangat marah dan murka dan memutuskan untuk memenjarakan 100 orang keluarganya termasuk Sengkuni dan orang tuanya.

Baca juga: Sengkuni Ada di Dalam Hati Manusia

Di sinilah awal sakit hati Sengkuni, di dalam penjara masing-masing keluarga hanya diberi satu butir nasi jadi bagaimana mereka bisa bertahan hidup? Bagaimana Sengkuni akhirnya memprovokasi perang antara Pandawa dan Kurawa ?

Dalam cerita dijelaskan bahwa orang tuanya menyepakati bahwa harus ada satu orang yang hidup pada akhirya dan yang terpilih adalah Sengkuni karena dari segi kepintaran Sengkuni lah yang paling berpotensi dan memutuskan agar bisa bertaha hidup mereka sekeluarga harus rela dimakan oleh Sengkuni demi nantinya mampu memperbaiki harga diri keuarga.

Ini adalah awal penderitaan Sengkuni yang menjadi jahat luar biasa karena harus menjadi kanibal dengan memakan saudara -- saudaranya termasuk orang tuanya hingga masa hukuman selesai kemudian dibebaskan..

Yang menjadi pertanyaan kita semua apakah kejahatan yang dilakukan Sengkuni itu begitu sangat luar biasa? Apakah itu keadaan atau kejahatan untuk mampu bertahan hidup untuk mampu meregegenerasi, dan dalam sejarah manusia tidak ada penderitaan yang lebih luar biasa dibandingkan penderitaan yang dialami Sengkuni.

Dibandingkan dengan perlakuan yang ia terima selama dalam penjara yang mengharuskan ia memakan keluarga dan ia hanya memutuskan untuk menjadi seorang provokator, harusnya ia berhak menjadi teroris besar yang melulu lantakan Astina Pura tetapi dia hanya memutuskan untuk menjadi seorang provokator penyebab peperangan antara Pandawa dan Kurawa.

Tetapi bukan itu yang ingin disampaikan, siapa Sengkuni juga tidak terlalu penting perannya tetapi sadarkah kita bahwa mereka yang hari ini duduk sebagai pemimpin, mereka yang kita sempat kita pilih yang pantas kita beri label sebagai Sengkuni yang menjadi provokator hingga tumpahnya darah orang Indonesia.

Baca juga: Mahapati, Sengkuni Majapahit yang Tewas Dicabik-cabik seperti Celeng

"Kalian tidak menderita, sehingga kalian mudah menjadi pemimpin"
"Kalian tidak miskin, sehingga kalian bisa membayar  menjadi menjadi caleg, menjad penguasa"
"Kalian bisa sekolah tinggi, sehingga kalian bisa menjadi politisi"
"Sedangkan Sengkuni jahat karena ditindas"
"Dan Sengkuni jahat karena menderita"
"Sedangkan Kalian atas dasar apa sangat jahat dan begitu kejamnya kepada rakyat hingga tumpahnya darah orang Indonesia!"

Hari ini begitu banyak orang melakukan kejahatan, tidak mau jujur dan mengadu domba rakyat sehingga pantas kita labeli Sengkuni bukan karena keadaan tetapi karena memang hasrat yang menguasai yang menggunakan kekuasaan sebagai tameng pembenaran, oleh sebab itu saya sangat rindu pemimpin yang humanis dari pada mereka yang mengatasnamakan kebenaran karena kebenaran dalam hidup manusia tidak akan pernah bersifat final karena satu satunya kebenaran adalah milik tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun