Tidak bisa dipungkiri dewasa ini kita semakin berharap-harap cemas dengan apa yang terjadi nanti di masa depan. Semakin banyaknya orang-orang yang berpendidikan tinggi pun membuat liga persaingan semakin sengit. Banyak sekali yang berasumsi bahwa mereka yang memiliki nilai baik disekolahnya dan bersekolah di sekoah yang terbaik adalah mereka yang akan ememiliki karier yang cemerlang dimasa depan tetapi tidak semua nya benar, banyak dari kita bahkan sering kita dengar dari teman-teman ataupun kerabat dan sodara kita yang berpendapat
"orang yang berpendidikan tinggi belum tentu sukses" tetapi perlu kita garis bawahi kebanyakan orang yang sukses adalah orang yang mengenyam bangku pendidikan.
Oleh sebab itu sangat penting bagi kita untuk berusaha mengnyam bangku sekolah, dalam buku Imptient Optimist dimana Bill Gates pernah berkata "Saat ini Kuliah sama pentingnya seperti SMA".
Walaupun Bill Gate sendiri tidak menamatkan pendidikannya di Universitas Harvard tetapi kata dari pendiri Microsot tersebut memang benar, saat ini rata-rata seleksi dalam perekrutan karyawan adalah minimal berpendidikan Sarjana (S-1).
Itu artinya standar sebuah pendidikan terus mengalami peningkatan, dahulu semasa hidup kakek saya di Bali kira kira tahun 1950'an beliau sudah menjadi seorang guru sekolah dasar di Singaraja hanya berbekalkan ijazah SMP dikala itu tetapi dizaman itu tidak banyak yang ingin menjadi guru karena honor yang sangat minim, kemudian dizaman ayah saya kira-kira tahun 1980'an syarat pun berubah menjadi minimal SMA.
Hal tersebut membuktikan bahwa pendidikan merupakan modal awal yang harus diperoleh seseorang untuk bisa bersaing di masa depan.
Tetapi pertanyaan yang timbul sekarang adalah kenapa banyak dari kalangan yang berpendidikan tersebut menganggur ? atau yang sering kita dengar dari teman-teman di lingkungan kita yang masih belum bekerja adalah "The Free Man"
Memang untuk menjawab sebuah kemungkinan tidak selalu bisa diukur dengan pasti tetapi yang menjadi point penting disini adalah
Dalam kontek ini nilai tambah yang dimaksud adalah nilai-nilai yang kita miliki lebih dibandingkan orang lain seperti pertanyaan simpel
Apa istimewanya air tawar ? tentu tidak ada, itu adalah hal yang umum kita konsumsi sehari hari dirumah.
Tetapi bisakah air mineral menjadi istimewa ? saya berpendapat untuk saat ini bisa jika kita menjualnya kepada nelayan ataupun pelaut, kenapa bisa ? karena air laut yang belum diolah mengandung kadar garam yang tinggi tidak dapat dikonsumsi oleh tubuh
Bisa kah kita menjual air batu di kutub utara ? apakah saya tidak cukup waras bertanya seperti itu ? tentu saja saat ini saya masih waras mejawab seperti itu karena saya berpikir siapa yang tidak membutuhkan air minum di belahan bumi manapun apalagi jika disajikan dalam keadaan hangat.
contoh lainnya bisakah saya dengan menjadi pelukis kemudian mendapatkan keuntungan yang besar ? tentu bisa, saya yang akan saya lakukan adalah cukup sederhana tetapi juga harus menunggu momen yang tepat. yaitu jika saya hari ini adalah seorang pelukis dan saya tahu bahwa bulan oktober nanti akan ada pertemuan IMF di Bali maka yang saya lakukan adalah mencoba untuk melakukan pendekatan kepada salah satu staf hotel untuk memajang beberapa lukisan saya di lorong dekat ruangan pertemuan sehingga begitu delegasi keluar dari ruangan pertemuan saya bisa mengajaknya untuk melihat lihat lukisan yang telah saya pajang di lorong tesebut sembari bertanya kepada beliau di tengah perbincangan
"kira-kira berapa harga yang cocok untuk lukisan tersebut ?"
karena beliau orang yang berkelas saya yakin jika saya beruntung beliau akan menawar dengan harga yang cukup tinggi.
Ahhhaaaaa.... secara tidak langsung saya telah menciptakan nilai tambah untuk diri saya sendiri dan karya karya saya.
Makna yang dapat dipetik dari perumpamaan saya diatas adalah nilai tambah adalah kemampuan anda melihat peluang yang tidak terpikirkan orang lain tanpa mengurangi keuntungan.
Karma merupakan salah satu hal yang paling bertanggung jawab baik di masa sekarang maupun dimasa depan. Steve jobs selaku pendiri Apple.Inc dalam pidatonya pernah berkata ;
"kamu tidak bisa menghubungkan titik-titik kehidupan dengan melihat kedepan, tetapi kamu hanya bisa menghubungkannya dengan melihat kebelakang, maka kamu harus percaya bahwa titik-titik itu akan terhubung ke masa depanmu, kamu harus percaya pada sesuatu yaitu keberanianmu, takdirmu, karma atau apapun. Karena dengan percaya bahwa titik kehidupanmu akan terhubung maka akan memberimu kepercayaan diri untuk mengikuti kata hatimu walapun itu membawamu keluar dari segala rencana yang sudah tersusun rapi dan hal tersebut akan membuat semua perbedaan. Waktumu terbatas maka jangan habiskan untuk hidup dalam kehidupan orang lain, jangan terjebak dalam dogma yaitu hidup dengan hasil pemikiran orang lain, jangan biarkan pendapat orang lain menenggelamkan suara hatimu, kamu harus menemukan apa yang kamu cintai dan ini berlaku baik untuk pekerjaanmu dan asramamu karena pekerjaan akan mengambil porsi terbesar dalam kehidupan anda dan satu satunya jalan untuk benar-benar terpuaskan adalah melakukan pekerjaan hebat dan satu satunya cara untuk mengerjakan pekerjaan hebat adalah mencintai apa yang anda kerjakan jika anda belum menemukannya maka tetaplah mencari dan jangan berenti"
Dari pidato tersebut terdapat makna yang sangat dalam mengenai karma, karma sendiri bukanlah hasil perbuatan melainkan sebuah perbuatan baik ataupun buruk yang kita lakukukan saat ini ataupun terdahulu yang nantinya kan membuakan hasil dimasa depan atupun secepatnya yang disebut karma phala.
Sehingga bisa disimpulkan apa yang hari ini sedang anda terima merupakan hasil dari perbuatan anda masa lalu, sehingga masa depan anda di jauh jauh hari yang akan datang anda harus percya bahwa hal tersebut merupakan hasil dari yang anda perbuat saat ini.
Visi adalah sebuah cita-cita yang kita bentuk sekrang untuk dicapai di masa depan dan misi adalah strategi-strategi yang akan kita gunakan untuk merealisasikan visi tersebut.
Singkatnya hal tersebut bisa diidentikan dengan goal, seseorang yang memikili goal yang sangat kuat dan jelas akan lebih mudah dalam meraih dari pada orang yang tidak memiliki visi dan misi yang jelas
hal ini seperti magnet yang akan menarik anda untuk fokus pada jalur-jalur yang ingin anda capai sehingga keberhasilan menjadi lebih mudah.
Ketika seseorang memiliki goal yang sangat kuat ataupun impian yang sangat kuat maka tidak ada seseorang pun yang dapat menghalangi niyatnya
Pernah suatu ketika saya bermain kerumah teman saya sewaktu Sekolah Dasar dulu sekaligus kita belajar karena kerja kelompok kemudian tiba tiba orang tua teman saya datang menghampiri teman saya dan berkata
“nak ikut ke mall tidak ? mumpung hari ini mamah libur”
Kemudian teman saya dengan spontan menjawab “tidak mah, aku mau belajar biologi 2 hari lagi saya ada ujian dan kalau nilai saya jelek, saya tidak bisa bisa menjadi dokter” dan sekrang teman saya tersebut sudah menjadi dokter muda.
Aaahaaa… sering kali ke konsitenan itu membuahkan hasil yang manis tetapi tetap keputusan hasil kita serahkan kepada yang maha kuasa.
Sering kali kita merasa lebih pintar dari seseorang dan kita menyombongkan diri atas hal tersebut padahal perlu kita ketahui kita ada adalah mahluk sosial yang tidak lepas dari bantuan orang lain, dari sebelum kita lahir pun kita sudah membutuhkan orang lain yakni salah satunya dokter, sewaktu kita terburu buru ingin memesan makanan dikala lapar kita membutuhkan aplikasi ojek online untuk memelikan makanan dan bahkan nanti sewaktu kita meninggal juga kita tidak lepas dari bantuan orang lain.
Hal tersebut membuktikan bahwa kita tidak bisa lepas dari bantuan orang lain dan perlunya untuk bersosilisasi dan menambah relasi karena bagi saya pribadi setiap orang yang saya temui selalu memiliki informasi yang sebelumnya tidak kita ketahui.
Itu sebabnya kita bisa harus berteman dengan siapa saja tetapi tetap kita harus memilah teman tersebut supaya kita tidak terjerumus ke hal hal yang dapat membuat masa depan anda menjadi kurang baik seperti teman yang selalu mencoba mempengaruhi kita ke hal hal yang negatif.
Sehingga akan saya klasifikasikan beberapa teman yang sudah saya kutip dari tulisan SB30, yaitu
Yang pertama ada mentor friend, yakni orang yang selalu menjadi pembimbing anda dalam pengambilan keputusan karena dia sudah terbukti berhasil ataupun dia memiliki kemampuan di bidang tersebut sehingg resiko kegagalan kita menjadi lebih diperkecil seperti contohnya mentor bisnis, pemuka agama ataupun orang orang yang memang sudah banyak memakan asam garam kehidupan
Yang kudua adalah buddy friend , memiliki buddy friend sangat penting karena kita tidak lepas dari kehidupan sosial bermasyarakat dimana buddy friend merupakan tepat yang paling baik untuk mengisi waktu luang misalnya untuk hobi, sekedar mebicarakan hal lucu agar kita tidak menjadi stres karena pekerjaan ataupun tugas sehingga otak akan tetap menjadi fresh
dan yang terakhir adalah Follower friend, ternyata memiliki mentor dan buddy friend saja tidak cukup, kita juga memerlukan yang namanya follower friend, follower friend adalah orang yang mendukung kita dalam langkah - langkah yang hendak kita capai contohnya pacar ataupun teman teman dekat yang memang loyal yang tentunya kita juga harus loyal terlebih dahulu kepada mereka seperti hukum tabur tuai yang pada dasarnya syarat utama berteman tidak memiliki tujuan yang buruk. Semakin banyak teman maka juga akan semakin banyak rejeki anda.
Semakin canggih kemajuan zaman semakin mudah seseorang untuk mengakses suatu informasi, kemudian mengolahnya untuk menjadi sebuah informasi yang lebih bermanfaat sehingga akan bernilai lebih
Sebelum kita dapat menciptakan nilai tersebut tentu ada hal hal yang harus dipelajari, berpikir lebih untuk dapat mencapai hal tersebut yang sering disebut dengan Inovasi seperti layaknya sebuah mobil merk kijang yang sekarang menjadi inova sehingga masih tetap eksis hingga sekarang
Kita pun sama halnya seperti itu, kita harus sadar bahwa apa yang kita kerjakan saat ini suatu saat akan tergantikan oleh peran teknologi, bayangkan saja dahulu siapa yang menyangka bahwa seorang penjahit kini tergantikan perannya oleh mesin jahit walapun tidak keseluruhan, siapa sangka peran ojek konvensional dikalahkan oleh sebuah aplikasi ojek berbasis online.
Baru baru ini juga beredar isu yang menyebutkan bahwa akuntansi juga akan bernasib sama dimana sudah ada sistem yang akan menggantikan peran akuntan yang tentunya lebih andal, akurat dan tepat waktu hanya saja saat ini bianya dirasa masih sangat mahal serta masih dalam tahapan pengembangan tetapi tidak menutup kemungkinan jika sudah diproduksi secara global ketakutan tersebut tidak mustahil akan terjadi.
Itu sebabnya saat ini semboyan
"kerja.... Kerja... kerja..." sudah juga harus diimbangi dengan "mikir....mikir... mikir..."
Mikir yang saya maksud dalam tulisan saya ini adalah pandai pandai meilhat situasi yang akan terjadi karena tidak ada satu orang yang pun yang dapat memprediksi masa depan secara mendetail tetapi gejala gejala yang timbul tersebut dapat kita amati.
Terimakasih sudah membaca tulisan saya dan jika terdapat kesalahan saya mohon maaf karena tujuannya hanya untuk berbagi dan ruang berekpresi :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H