Sementara itu, Microsoft memiliki keunggulan di aplikasi kerja melalui program Office, di antaranya adalah Word untuk pengolah kata, Excel sebagai pengolah angka, PowerPoint dengan fungsi membuat presentasi hingga Outlook yang bisa mengakses surat elektronik. Nah, untuk menutupi kelemahan di bidang multimedia, Windows terbantu dengan adanya aplikasi multimedia pihak ketiga seperti Adobe seperti Photoshop, Premier hingga After Effect yang memiliki kualitas sama, atau bahkan lebih mumpuni dibandingkan software milik Apple.
Seperti pembahasan awal, Microsoft adalah kaus sementara Apple adalah jas. Windows memiliki segudang aplikasi yang bisa dimainkan eksklusif untuk memberi hiburan pengguna sistem operasi berlogo jendela tersebut, terlebih urusan gaming. Permainan seperti serial Fifa, F1 hingga Call of Duty hanya dikembangkan di perangkat Windows, sementara macOS tidak memiliki pilihan game sebanyak pesaingnya. Alasannya logis, karena pengguna Windows berkali lipat lebih banyak dibandingkan macOS yang terbatas untuk kalangan tertentu saja sehingga membuat developer game enggan mengembangkannya ke macOS. Singkatnya, hampir seluruh game di macOS pasti tersedia versi Windows, namun belum tentu game yang bisa dimainkan di Windows tersedia di macOS.
Terakhir masalah harga. Windows dapat dibeli secara terpisah untuk dipasang ke komputer apapun dengan harga Rp 2,1 juta untuk Windows 10 Home, sementara jika ingin menggunakan macOS, seseorang wajib membeli perangkat MacBook terlebih dulu agar bisa menggunakannya. Berdasarkan situs blibli.com, harga MacBook termurah yang telah terpasang sistem operasi macOS termurah adalah Rp 11,2 juta hingga termahal mencapai Rp 43 juta. Hal ini jauh berbeda dibandingkan perangkat Windows yang bisa dimiliki dengan harga Rp 3 jutaan saja.
Dengan penjabaran tersebut, Microsoft Windows bisa dibilang menang segalanya atas Apple macOS baik dari segi fitur, kelengkapan aplikasi, fitur hiburan dan harga. Tampilan yang sudah familiar dari Windows juga menjadi poin plus bagi masyarakat Indonesia. Jadi kalau bukan karena masalah gengsi, tidak ada alasan untuk memilih macOS dibandingkan Windows.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H