Pada tiap tiap bangku ada dua colokan listrik sehingga untuk sekedar isi baterai ponsel atau gadged lainnya sehingga hiburan dengan baterai penuh tidak akan mengalami kendala. Pada colokan ini tidak disarankan digunakan untuk catokan rambut apalagi menanak nasi, pokoknya jangan ya dek jangan.
Kadang di perlintasan kita akan bertemu dengan kereta yang mengangkut batubara atau benda tambang lainnya yang panjangnya tak kira kira. Pemandangan yang dapat dinikmati terutama hamparan perkebunan, hutan hutan kecil dan rumah warga sekitar.
Menurut saya untuk rekan yang ingin berpetualang melintasi bagian selatan sumatrea rute ini cocok untuk backpakeran , dari Pelabuhan bakahuni dapat naik angkutan umum lalu ke stasiun dan perjalanan ke kota pempek siap dimulai, atau berpetualang di lampung dan mengunjungi setiap daerah di dekatnya juga tidak masalah.
Semoga kedepan selain KA Rajabasa kereta legendaris KA Sriwijaya juga dapat eksis kembali atau mungkin kelak akan ada kereta keta baru yang menelusuri rel ini, Semoga Pak Didiek dan KAI dapat merealisasikannya sehingga masyarakat bisa menikmati beragam kelas gerbong kereta api dan bersama sama menggunakan sarana transportasi masal yang aman dan nyaman. Â Â
Akhir kata saya akan berpantun
"Pergi ke Bumi Sriwijaya meliuk liuk naik si ular besi, Jangan  lupa memakai Siger,"
" Bolak balik Tanjung Karang Kertapati, sudah pasti naik KAI yang paling bener."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H