Mohon tunggu...
Kurniawan
Kurniawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Pendidikan Ekonomi Universitas Siliwangi

Sebagai seorang dosen yang tertarik pada permasalahan sosial yang ada di lingkungan sekitar juga sebagai konten kreator di bidang pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peserta Didik sebagai "Tech Savvy" yang Beretika

21 September 2022   17:50 Diperbarui: 27 September 2022   07:47 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Era disrupsi memaksa setiap orang untuk melek digital. Era disrupsi membebaskan setiap orang untuk bertukar ide, nilai, ideologi dan budaya tanpa mengenal sekat atau batas-batas wilayah. Era disrupsi ini meningkatkan akselerasi dalam literasi digital. Namun ada efek lain yaitu tergerusnya etika dalam segala aspek.  Begitu pula dalam dunia pendidikan yang erat kaitannya dengan literasi teknologi.  

Tujuan literasi teknologi dalam dunia pendidikan adalah agar peserta didik belajar terlibat aktif dalam proses teknologi atau memanfaatkan capaian teknologi. Peserta didik tidak hanya menjadi “Tech Savvy” yang berarti  memiliki pengetahuan dan keahlian luas di bidang teknologi modern seperti komputer tapi mereka juga harus mampu memanfaatkan teknologi yang dikuasainya itu secara optimal tapi juga dapat memanfaatkannya dengan memegang teguh prinsip etika. 

Dengan menggunakan teknologi inilah peserta didik dapat melatih dirinya menggunakan teknologi untuk menemukan dan memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

Teknologi Literasi membantu pendidik dan peserta pendidik tetap aktif dalam semua perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat dewasa ini sehingga semua pendidik dan peserta didik perlu dilibatkan. 

Hal ini penting agar informasi dari seluruh penjuru dunia dapat dikenal dan universal, dan tentunya kita  menyadari bahwa informasi itu beredar dan datang silih berganti. 

Ketika teknologi menjadi 'teman' yang baik, peserta didik juga mencapai hasil yang lebih baik baik dalam proses maupun hasil akhir. Penggunaan teknologi yang tepat memungkinkan peserta didik untuk secara kreatif memecahkan berbagai tugas, memecahkan masalah yang ada secara alami, terampil mengintegrasikan berbagai informasi (informasi yang diperoleh) ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. 

Pendidik dapat berinteraksi dengan peserta didik bahkan dengan  "warga" dunia maya atau kita sebut dengan istilah “Warganet/Netizen” di seluruh dunia untuk memperluas dan menambah jaringan. Sehingga dapat memenuhi tuntutan zaman yang semakin kompleks tanpa harus menghadapi persoalan ruang dan waktu di dunia.

Agar pembelajaran berbasis TIK berlangsung efektif, diperlukan beberapa hal, yaitu: 

1. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah kehidupan nyata. 

Ketika proses pembelajaran menjadi semenyenangkan mungkin, dapat mengaktifkan motivasi peserta didik dalam proses pendidikan. Dinamika tersebut menginspirasi peserta didik untuk melakukan yang terbaik ketika dihadapkan pada situasi di mana peserta didik perlu menerapkan pengetahuannya di dunia nyata. 

2. Mengembangkan  pemikiran reflektif 

Ketika peserta didik dihadapkan pada tugas mandiri dimana harus meneliti bahan bacaan sendiri, mempelajari berbagai bahan referensi, di sinilah peserta didik menjadi pemikir yang mandiri. 

3. Membentuk pola pikir yang dibuat oleh peserta didik sendiri dan tentunya dengan berbagai referensi yang dapat dipercaya (ilmiah) 

4. Mendukung perkembangan peserta didik dan partisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Sebagai peserta didik, partisipasi sangat diharapkan. Ketika peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, itu menunjukkan bahwa peserta didik memiliki keinginan untuk menghadapi informasi yang tidak diketahui dan penting untuk memecahkan berbagai masalah yang ada di dunia nyata. Tentunya peserta didik aktif dimaksudkan untuk menjadi generasi penerus peserta didik yang “Tech Savvy” dan partisipatif demi era yang semakin kompleks. 

Tolok ukur kualifikasi TIK diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, yaitu: kemampuan mengidentifikasi akses manajemen terpadu evaluasi membuat dan berkomunikasi. 

Tetapi selain itu penerapan etika juga tak kalah penting. Ada banyak hal yang bisa mengantarkan orang menjadi sukses  namun tidak cukup hanya mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita harus sangat sadar akan etika ilmu pengetahuan, teknologi dan kehidupan. 

Banyak ahli menunjukkan bahwa sementara teknologi membajak fungsi mental manusia, hilangnya fungsi-fungsi ini akan menyebabkan hilangnya kerja mental manusia. 

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam pemikiran masyarakat melalui perkembangan teknologi sedikit banyak berdampak pada bagaimana masyarakat menerapkan dan mempersepsikan etika dan norma dalam kehidupannya. 

Masalah etika juga dipertimbangkan dalam pengembangan dan penggunaan sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998). 

Ini termasuk privasi, akurasi, kepemilikan, dan akses. Informasi yang beredar di Internet tidak hanya berisi informasi yang memiliki nilai positif dalam perkembangannya. 

Banyak dari mereka sengaja dilakukan untuk tujuan tertentu bahkan memanfaatkannya untuk memfitnah seseorang. Oleh karena itu, hal-hal seperti itu dapat dicegah, dan ketika hal-hal seperti perjudian online, maraknya pornografi di dunia maya, dll terjadi, itu diatur oleh pemerintah. 

Misalnya, jika Anda mencemarkan nama baik seseorang di dunia maya, Anda dapat dikenai Pasal 27(3) UU ITE. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap orang untuk benar-benar memahami etika teknologi. 

Karena jika kita sendiri tidak memiliki etika yang baik dengan teknologi, kita dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. UU ITE sendiri memiliki banyak pembatasan dan larangan penggunaan teknologi informasi elektronik. 

Ini berjalan seiring dengan etika teknologi itu sendiri. Tanpa etika yang baik dalam teknologi, Anda dapat dihukum berdasarkan undang-undang ITE yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun