Mohon tunggu...
Bla bla bla
Bla bla bla Mohon Tunggu... -

...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Salah Strategi Prabowo yang Nampak Jelas

16 Juni 2014   19:26 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:30 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Berkoalisi dengan pihak-pihak yang bermasalah.


Contoh:


  • PKS (kasus korupsi sapi, perwujudan dari IM Mesir di Indonesia => antek Arab di Indonesia)
  • PPP (SDA, kasus korupsi haji)
  • PAN (anak HaRa mendapat priviledge hukum)
  • Golkar (ARB, kasus lapindo)
  • FPI (anti-bhineka tunggal ika, pelaksana kepentingan negara Arab di Indonesia => antek Arab di Indonesia, bagian dari sindikat Arab di Indonesia)
  • PAN (Amien Rais menyerukan perang Badar. Seruan ini diikuti peristiwa serangan pada umat Al-Masih di Jogjakarta. Para pelaku tidak mendapat sanksi hukum yang memadai. ^_^)


Barisan bermasalah ini menimbulkan keyakinan dalam benak publik bahwa mereka pasti akan mendapat priviledge hukum apabila Prabowo menjadi presiden.

2. Mengambil cawapres Hatta Rajasa.


Masalahnya, saat disingkat, Prabowo + Hatta Rajasa jadi Prahara alias Bencana.
Citra negatif dari kata "Prahara" itu tak bisa dipulas. Dari sisi komunikasi publik, singkatan yang berkonotasi buruk ini susah untuk dibalikkan.

3. Isu nasionalisme yang diangkat


Masalahnya, ada antek Arab PKS dan FPI di barisannya. Sehingga, kaum nasionalis tidak percaya isu nasionalisme yang diangkat oleh Prabowo dengan adanya 2 barisan antek Arab ini.

4. Jargon "Macan Asia" berasal dari John Naisbith (Amerika Serikat).


Jargonnya saja produk Amerika, bagaimana mau mengesankan independen dari Amerika?
Akibatnya, isi orasinya dan jargonnya kontradiktif... berlawanan satu sama lain.

5. Macan Asia bermakna negatif


"Macan Asia" adalah peringatan dari John Naisbith, futurolog dari Amerika Serikat, mengenai ekonomi Indonesia pada paruh pertama dasawarsa 1990an. Seperti macan Asia (macan tutul, macan loreng) yang nampak kuat tapi hampir punah, begitu pula kondisi ekonomi Indonesia kala itu... Nampak kuat tapi rentan punah.
Peringatan ini terbukti. Pada tahun 1997, SATU ORANG yang bernama George Sorosh menghancurkan ekonomi dalam waktu kurang dari 12 jam. Mengakibatkan krisis moneter yang hampir memunahkan negara dan bangsa Indonesia. Dampak krisis moneter ini masih terus terasa hingga 10 tahun berikutnya. Dan semua ini hanya dilakukan oleh SATU ORANG George Sorosh.

Prabowo mengambil "macan asia" sebagai jargon kampanye dengan melupakan sejarahnya dan maknanya, namun rakyat yang melewati periode itu tidak melupakan keduanya.

6. Strategi disinformasi


Rakyat merindukan pemimpin jujur. Namun, tim Prabowo justru menggunakan strategi disinformasi kepada lawan-lawan politiknya sejak awal. Kelemahan dari strategi ini adalah satu disinformasi terbongkar, maka publik akan mempertanyakan/ meragukan informasi lain dari sumber yang sama.

***

Namun, walau Prabowo melakukan strategi yang menurut saya salah, hal itu tidak berarti peluang Prabowo untuk menang jadi nol. Masih ada 20 hari untuk menutup salah strateginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun