Mohon tunggu...
Humaniora

Patronese? Apakah itu?

30 April 2016   20:04 Diperbarui: 30 April 2016   20:05 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kalian pernah mendengar kata karaeng dan taunna? Kalian yang berasal atau pernah tinggal di sulawesi selatan mungkin sudah tidak asing dengan kata ini. Karaeng dan taunna bukanlah hanya sekedar kata-kata biasa tetapi mempunyai arti dan status kedudukan yang berbeda.
Karaeng dan taunna adalah kata-kata yang berasal dari bahasa makassar yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti patron dan klien. Patron merupakan suatu strata yang lebih tinggi baik itu dari segi kedudukan ekonomi maupun sumber daya lain yang seakan memberikan segi keuntungan atau perlindungan atau keduanya kepada orang yang lebih rendah kedudukan atau Klien. Secara singkat patron berarti pemimpin dan klien adalah pengikutnya. Dalam bahasa makassar patron disebut dengan karaeng sedangkan klien disebut dengan taunna.

Hubungan patron-klien adalah sebuah hubungan  kerja sama atau timbal balik yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok yang didasarkan atas perasaan saling membutuhkan antara Patron dan Klien dalam hubungan tersebut yang mana si patron selalu memberikan bantuan baik moril maupun materil dan sebagaimana yang seharusnya klien akan membalas bantuan tersebut baik dengan dukungan yang umum.  Di Sulawesi selatan, hubungan antara patron dan kliennya disebut dengan Minawang.

Di sulawesi selatan patronese di dukung dengan kondisi budaya dan sosial serta materialnya, yang mana kondisi budaya tentang kepercayaan nilai-nilai & mitos yang mengikat dan pelapisan sosial dalam kondisi sosialnya serta keadaan demografi dalam kondisi materilnya.

Itulah sedikit pemahaman tentang patronese yang bisa saya jelaskan dalam tulisan ini. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun