Mohon tunggu...
Cicih Kurniasih
Cicih Kurniasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Masyarakat yang Menantang dan Menggangu: Pandangan Lebih Dekat pada Masyarakat Nakal

9 Juli 2023   17:42 Diperbarui: 9 Juli 2023   18:18 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep "Masyarakat Nakal" adalah salah satu yang semakin umum di banyak komunitas di seluruh dunia. Istilah ini mengacu pada sekelompok individu yang terlibat dalam perilaku yang dianggap tidak dapat diterima dan mengganggu masyarakat. Perilaku seperti itu dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari vandalisme dan penggunaan narkoba hingga aktivitas geng dan kekerasan. Dalam hal ini, kita akan melihat lebih dekat penyebab dan akibat dari masyarakat nakal, dan mengeksplorasi beberapa tantangan yang dihadapi masyarakat dalam menangani masalah ini.

Salah satu tanda yang paling jelas dari masyarakat nakal adalah prevalensi vandalisme dan perusakan properti publik. Ini bisa termasuk grafiti, jendela pecah, dan kerusakan ruang publik seperti taman dan taman bermain. Masalah umum lainnya adalah penggunaan narkoba dan perdagangan narkoba, yang dapat menyebabkan meningkatnya kejahatan dan kekerasan di masyarakat. Terakhir, aktivitas geng dan kekerasan juga menjadi perhatian utama, karena dapat menyebabkan rusaknya tatanan sosial dan rasa takut serta tidak aman di kalangan warga.

Ada berbagai macam faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan masyarakat nakal. Faktor pertama adalah kemiskinan dan pengangguran. Di indonesia sendiri dua hal itu sangat berkaitan satu sama lain dan merupakan masalah yang sampai saat ini belum juga terselesaikan. 

Faktor selanjutnya adalah kurangnya akses pendidikan dan kesempatan. Kurangnya infrastruktur dan fasilitas yang tidak memadai seperti jalan, transportasi, dan gedung sekolah yang menjadi suatu kesulitan masyarakat indonesia dalam mengakses pendidikan terutama masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Hal itu juga menyebabkan hilangnya kesempatan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan. Faktor lainnya adalah eksklusi sosial dan diskriminasi. Eksklusi sosial dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang dirugikan dari layanan dan hak-hak yang diperlukan untuk mencapai kesejahteraan sosial dan ekonomi.

Efek dari "masyarakat nakal" dapat menjangkau jauh dan memiliki konsekuensi yang signifikan. Meningkatnya tingkat kejahatan dan masalah keamanan publik adalah beberapa efek paling langsung dari masyarakat yang terlibat dalam perilaku menyimpang. Kemerosotan norma dan nilai sosial juga dapat diakibatkan oleh "masyarakat yang nakal", yang menyebabkan runtuhnya tatanan sosial masyarakat. Selain itu, kerusakan properti publik dan pribadi dapat menjadi mahal dan memiliki efek jangka panjang pada lingkungan dan estetika komunitas.

Menangani masalah "masyarakat nakal" membutuhkan pendekatan multi-segi. Penguatan penegakan hukum dan sistem peradilan dapat membantu mencegah perilaku kriminal dan memastikan bahwa mereka yang terlibat dalam perilaku menyimpang dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka. 

Mempromosikan pendidikan dan kesadaran tentang norma dan nilai sosial juga dapat memainkan peran penting dalam mencegah perilaku menyimpang dengan menanamkan rasa tanggung jawab dan akuntabilitas pada individu. Mendorong keterlibatan dan tanggung jawab komunitas juga dapat membantu menciptakan rasa kepemilikan dan kebanggaan dalam komunitas seseorang, yang mengarah ke masyarakat yang lebih kohesif dan bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun