Apa itu Rumah? "Tempat tujuan akhir setiap orang untuk pulang, melepas segala penat dan mengharap sebuah kehangatan," kata mereka yang dapat merasakan kehangatan itu di dalam rumah mereka. Tapi siapa sangka, tidak semua anak merasakan kehangatan meski berada di dalam rumahnya sendiri. Justru bagaikan "Api yang Membara" bagi mereka yang telah kehilangan kehangatan dalam rumahnya sendiri. Tidak ada lagi sosok pelindung, sosok vigur yang dilihatnya, yang ada hanyalah cemas, sedih, kacau yang diciptakan sendiri oleh mulut-mulut manusia yang sering kali hilang kendali akan keegoisannya.Lantas, kemana anak harus pulang jika rumahnya sudah tidak bisa dijadikan sebagai tujuan akhir untuknya pulang walau hanya sekedar singgah. Mental setiap anak tidaklah sama, ada anak yang dilahirkan dengan mental yang kuat, dan ada pula yang terlahir dengan mental yang lemah dan mudah rapuh. Tidak hanya orang dewasa yang butuh validasi akan kehadiran dan keberadaannya, tapi seorang anak juga butuh atas hal itu. Seorang anak yang selalu memimpikan sebuah keluarga cemara, yang didalamnya penuh akan kasih sayang, saling menghargai dan saling mengerti satu sama lain. Bukan keluarga yang penuh dengan kesedihan dan saling menyakiti.
"Harta yang paling berharga adalah keluarga" itulah sepenggal kalimat yang sering kali terdengar, dari sebuah lirik lagu yang sangat fenomenal dikalangan anak yang  beruntung karena terlahir dari keluarga cemara. Ya, keluarga cemara, keluarga yang diharapkan oleh semua anak di dunia. Tetapi nyatanya, tidak semua anak beruntung dapat terlahir di dalam keluarga cemara. Tidak ada yang meminta kita terlahir dari sebuah keluarga yang brokenhome atau bahkan keluarga yang bisa dikatakan tidak sehat, tetapi setidaknya dari kalimat itu kita belajar bahwa baik buruknya setiap keluarga, keluarga kita akan tetap menjadi harta yang paling berharga. Ya.. meskipun sesekali mental yang harus menjadi korban atas keegoisan salah satu pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H