Mohon tunggu...
Septi Kurniasih
Septi Kurniasih Mohon Tunggu... -

mahasiswa Universitas Bengkulu, mencintai Allah, Rasul dan keluarga, berusaha memberikan yang terbaik untuk semua.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

A Little Thing Called "Tugas"

29 April 2014   18:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:04 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu kali, di kehidupan perkuliahan saya, muncul suatu mata kuliah yang memberikan banyak beban, seperti praktikum yang memerlukan banyak waktu, presentasi dan tugas individu yang begitu banyak. Belum lagi literatur yang harus dibaca. Tentu saja, hal ini kemudian menimbulkan protes bagi mayoritas teman yang mengikuti mata kuliah ini, dan parahnya, terkadang saya termasuk orang-orang yang mengeluh itu.

Namun, jika dicermati dengan baik, akan ada banyak pesan dan manfaat dari padatnya jadwal kuliah, tugas dan praktikum. Apa saja, mari kita bahas satu persatu.


  1. Menantang otak. Otak tersusun dari jalinan-jalinan neuron yang terus menghantarkan impuls listrik melalui neurotransmitter. Pada otak yang terus berprikir kritis, neuron ini akan melepaskan lebih banyak neurotransmitter, jalinan sel pun akan makin berkembang akibat banyaknya rangsangan yang diberikan. Sebaliknya, pada otak orang-orang yang tidak pernah atau jarang berfikir kritis, jumlah neurotransmitter ini akan berkurang, jalinan neuronpun akan melonggar. Hal ini akan menyebabkan fungsi kognitif (kecerdasan) dan motorik (gerak) kita akan menurun dengan cepat di usia tua.
  2. Menghargai waktu. Semakin banyak tugas yang harus kita kerjakan maka akan semakin banyak waktu yang kita gunakan. Hal ini membuat kita menyadari bahwa, setiap satuan waktu sangat berharga, dan sayang digunakan untuk melakukan hal yang sia-sia.
  3. Kreatif. Semakin ditantang, manusia cenderung akan berfikir kreatif, hal ini dipengaruhi kerja hipotalamus yang akan mengkondisikan diri kita dalam kondisi fight-or-flight. Kerja hipotalamus ini akan semakin efektif bila tantangan semakin kuat dan banyak.
  4. Cekatan. "Bagaimana bisa kita mengerjakan banyak hal jika waktu kita terbatas?", "Kan kerjaan kita kukan buat ngurusin itu aja?" seringkali kita mengeluh seperti itu saat tugas mulai bertumpuk. Nah, salah satu penyesuaian yang bisa kita lakukan adalah mempercepat penyelesaiannya. Dengan itu, kita terlatih untuk mengerjakan sesuatu menjadi lebih cepat dan efektif.
  5. Memfilter diri untuk melakukan hal yang sia-sia. Banyak dari kita sering berfikiran bahwa saaat kita masih muda adalah saat yang seharusnya digunakan untuk bersenang-senang, melakukan sesuatu yang kurang produktif seperti nongkrong, hangout, pacaran, tidur sampai overdosis, dst. Dengan banyaknya tugas yang harus dikerjakan, tentu saja hal tersebut berkurang. Dan kita menjalankan waktu kita dengan lebih produktif.
  6. Melatih diri bertanggungjawab. Teman-teman yang sering praktikum pasti tahu nih, kalau dalam yang namanya praktikum harus dilakukan pengamatan, baik itu proses, ataupun hasil. Proses ini butuh komitmen dan rasa tanggung jawab yang besar lho. Tanpa rasa tanggung jawab akan mudah bagi kita untuk memanipulasi data, atau malah copy paste milik teman kita.


Nah, itu beberapa sisi positif dari banyaknya tugas dan praktikum yang kita jalani teman-teman. Walaupun, terkadang hal itu menjadi beban yang cukup berat. Percayalah, ada hal-hal positif yang bisa diambil. Keep calm and do your task. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun