Mohon tunggu...
Kurnia Rizqi Aningrum
Kurnia Rizqi Aningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Airlangga

Bersama kesulitan ada kemudahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingnya Berpikir Kritis dalam Memilih Jurusan

20 April 2022   10:08 Diperbarui: 23 April 2022   03:00 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Banyak mahasiswa yang sering merasa salah jurusan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Indonesia Career Center Network (ICCN), menunjukkan bahwa sebanyak 87% mahasiswa merasa salah jurusan. 

Padahal, menjalani kuliah dengan jurusan yang tidak sesuai dengan minat bukanlah hal yang mudah. Mayoritas mahasiswa yang merasa salah jurusan merupakan mahasiswa tingkat awal.

Salah jurusan ini dimulai dari kebingungan dalam memilih jurusan yang akan dipilih ketika masuk di bangku kuliah. Kebingungan ini lalu membuat calon mahasiswa melakukan kesalahan dalam memilih jurusan saat melakukan pendaftaran. Memilih jurusan kuliah bukanlah hal yang sembarangan. 

Dalam memilih jurusan diperlukan pertimbangan antara bakat, minat, kemampuan, dan prospek di masa depan. Sehingga tak jarang jika asal-asalan dalam memilih jurusan, mengakibatkan mahasiswa tidak semangat ataupun tidak dapat menikmati masa-masa di bangku perkuliahan.

Penyebab mahasiswa salah jurusan antara lain karena mereka terlalu gegabah dalam memutuskan jurusan yang hendak diambil. Sehingga mereka tidak memikirkan matang-matang keputusan yang diambil. 

Penyebab lainnya seperti memilih jurusan karena mengikuti teman, jurusan sesuai keinginan orang tua namun pada sang anak tidak memiliki minat dan bakat pada hal tersebut, dan mungkin terlalu banyak mendapat saran sehingga tidak dapat berpikir dengan jernih. 

Salah satu hal lain mahasiswa merasa salah jurusan karena prospek kerjanya tidak sesuai yang diharapkan atau mungkin tidak sesuai kemampuannya. Hal ini dapat mengakibatkan rasa tidak semangat ketika telah memasuki bangku perkuliahan dan dunia kerja. Bahkan, seringkali dari situ muncul penyesalan. Oleh karena itu, dalam memilih jurusan, sangat penting untuk menerapkan pola berpikir kritis.

Pola berpikir kritis atau critical thinking adalah sebuah skill atau kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional sehingga dapat membuat keputusan yang masuk akal berdasarkan informasi yang diperoleh dan diproses. 

Ketika memilih jurusan, calon mahasiswa haruslah memikirkan tentang kemampuan diri, minat, bakat, dan kepribadiannya serta prospek jurusan ke depannya. 

Misalkan jika calon mahasiswa menyukai bidang penelitian, memiliki minat pada tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme, dan suka dalam bidang menghafal dan memahami. Maka, sebaiknya ia mengambil jurusan biologi. 

Akan tetapi, jika calon mahasiswa lebih menyukai menghitung, hal-hal detail atau pemrograman, maka lebih cocok ketika mengambil jurusan matematika, teknik informatika, atau sistem informasi.

Jika calon mahasiswa tidak mempertimbangkannya jurusan sesuai bakat, minat, dan kemampuannya, dikhawatirkan mereka akan merasa berat dalam menjalani perkuliahan.

Berpikir kritis dapat difungsikan untuk menangani masalah sehingga mencoba menemukan informasi yang relevan, menggunakan logika dan alasan menghindari asumsi dan mempertimbangkan semua peluang. 

Dalam berpikir kritis, rasa ingin tahu yang tinggi haruslah selalu dimiliki. Rasa ingin tahu ini sangat membantu calon mahasiswa untuk mengenal lebih dekat jurusan yang hendak diambil.

Calon mahasiswa tak hanya tahu jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, tetapi mereka juga bisa tahu prospek setiap jurusan untuk ke depannya. Prospek kerja dan karir juga merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam memilih jurusan kuliah. 

Hal ini tentunya karena salah satu tujuan para mahasiswa kuliah adalah memiliki pekerjaan dan karir yang bagus di masa depan. 

Karir yang bagus itu pun diharapkan sesuai dengan passion masing-masing. Sehingga diperlukan pemahaman yang mendalam terkait jurusan yang cocok dengan kepribadian dan kemampuan masing-masing individu.

Kembali ke pentingnya berpikir kritis, tujuan berpikir kritis sendiri adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam terhadap sesuatu yang menjadi tujuan kita, memperoleh ide-ide segar dan inovasi baru, dan membantu pengambilan keputusan yang tepat dan terarah. 

Jika pola berpikir kritis telah diterapkan oleh calon mahasiswa, maka peluang salah jurusan dalam bangku perkuliahan akan semakin menurun. 

Dari sini diperoleh manfaat berpikir kritis yaitu agar kita dapat mengambil keputusan dengan tepat, dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami logika, dan melatih menganalisis suatu permasalahan. 

Pola berpikir kritis ini juga melatih kita untuk berpikir dengan jernih dan sistematis. Lantas, bagaimana cara melatih berpikir kritis, terutama pada calon mahasiswa yang hendak memilih jurusan?

Cara melatih berpikir kritis dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi. Misalnya untuk calon mahasiswa, mereka dapat mengidentifikasi sekiranya jurusan yang cocok dengan masing-masing pribadinya. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi, data, pendapat, dan argumen.

Di sini calon mahasiswa haruslah rajin mencari informasi terkait jurusan yang hendak diambil, mereka juga dapat mendengarkan saran dan pendapat dari orang yang telah berpengalaman. 

Setelah data dan informasi terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengevaluasi dan melakukan analisis secara mendalam. Baru setelah itu membuat keputusan dengan baik dan tepat.

Pola berpikir kritis sangat penting untuk dimiliki setiap calon mahasiswa. Mengingat beratnya jika sampai salah jurusan. Ketika mahasiswa merasa salah jurusan, maka mahasiswa akan merasa tidak bersemangat saat kuliah, merasa kesulitan memahami pelajaran. 

Bahkan, jika sudah tidak kuat, bisa saja perkuliahan putus di tengah-tengah perkuliahan dan memutuskan untuk pindah jurusan atau mungkin mereka bisa terlambat dalam menyelesaikan waktu belajar. 

Selain itu, dalam melakukan kegiatan akademiknya, seringkali mereka akan merasa tertekan dan cenderung berpikir “yang penting perkuliahan selesai” tanpa adanya keinginan meningkatkan prestasi. Oleh karena itu, penting supaya calon mahasiswa untuk menerapkan pola pikir kritis. 

Tidak hanya melihat besarnya peluang diterima di universitas yang diinginkan atau asal pilih jurusan saja, tetapi calon mahasiswa juga harus memikirkan secara matang jurusan dan prospek kerja untuk ke depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun