Pola berpikir kritis ini juga melatih kita untuk berpikir dengan jernih dan sistematis. Lantas, bagaimana cara melatih berpikir kritis, terutama pada calon mahasiswa yang hendak memilih jurusan?
Cara melatih berpikir kritis dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi. Misalnya untuk calon mahasiswa, mereka dapat mengidentifikasi sekiranya jurusan yang cocok dengan masing-masing pribadinya. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi, data, pendapat, dan argumen.
Di sini calon mahasiswa haruslah rajin mencari informasi terkait jurusan yang hendak diambil, mereka juga dapat mendengarkan saran dan pendapat dari orang yang telah berpengalaman.
Setelah data dan informasi terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengevaluasi dan melakukan analisis secara mendalam. Baru setelah itu membuat keputusan dengan baik dan tepat.
Pola berpikir kritis sangat penting untuk dimiliki setiap calon mahasiswa. Mengingat beratnya jika sampai salah jurusan. Ketika mahasiswa merasa salah jurusan, maka mahasiswa akan merasa tidak bersemangat saat kuliah, merasa kesulitan memahami pelajaran.
Bahkan, jika sudah tidak kuat, bisa saja perkuliahan putus di tengah-tengah perkuliahan dan memutuskan untuk pindah jurusan atau mungkin mereka bisa terlambat dalam menyelesaikan waktu belajar.
Selain itu, dalam melakukan kegiatan akademiknya, seringkali mereka akan merasa tertekan dan cenderung berpikir “yang penting perkuliahan selesai” tanpa adanya keinginan meningkatkan prestasi. Oleh karena itu, penting supaya calon mahasiswa untuk menerapkan pola pikir kritis.
Tidak hanya melihat besarnya peluang diterima di universitas yang diinginkan atau asal pilih jurusan saja, tetapi calon mahasiswa juga harus memikirkan secara matang jurusan dan prospek kerja untuk ke depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H