(Nganjuk, 26 Juli 2020) Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa. KKN biasa dilakukan secara berkelompok dan dilaksanakan di pedesaan. Namun kali ini, KKN dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berbeda.Â
Dengan adanya pandemi COVID-19, KKN tidak memungkinkan dilaksanakan secara berkelompok dikarenakan kita harus senantiasa menerapkan protokol kesehatan dan melakukan social-distancing.Â
Pada tahun 2020 ini, program KKN UNS dilaksanakan dengan konsep yang berbeda dengan sebelumnya, yaitu mahasiswa melaksanakan KKN secara individu di daerah masing-masing.Bahkan sistem bimbingan dengan dosen pembimbing KKN dilakukan dengan daring. Proses laporan tiap hari pun dilakukan dengan mengisi Logbook setiap hari pada website KKN UNS.Â
Program KKN ini disebut dengan KKN UNS COVID-19. Â Program KKN relawan COVID-19 ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan meningkatkan pemahaman serta kewaspadaan masyarakat terhadap COVID-19.Â
Pelaksanaan KKN UNS COVID-19 ini merupakan gerakan nyata kontribusi mahasiswa kepada masyarakat dalam upaya menangani pandemi COVID-19. Mahasiswa diutus untuk membuat berbagai program kerja yang sesuai dengan keadaan di desa masing-masing.Â
Bella Kurnia Putri (E0017089), Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret didampingi oleh dosen pembimbing lapangan Bapak Arif Tri Setyanto.,S.Psi.,M.Psi.,Psi. memilih tema besar Supporting Keselamatan Masyarakat Terhadap Covid-19.Â
Salah satu program kerja yang cukup menarik adalah pembuatan desinfectant chamber. Bella melaksanakan kegiatannya di RT 07/RW 02 Desa Gondangkulon, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
"Desinfectant chamber ini saya design dengan bantuan bapak saya. Sengaja di buat tidak terlalu besar agar dapat dengan mudah dipindah-pindahkan. Fungsinya untuk mensterilisasi tubuh dari virus.Â
Alat ini cocok sekali digunakan di tempat-tempat umum seperti masjid, pintu masuk kantor, dll. Saya harap, alat ini dapat membantu masyarakat desa Gondangkulon dalam menghadapi pandemi." Ujar Bella.Â
"Desinfectant chamber ini akan kami tempatkan di posko COVID-19 Desa Gondangkulon. Ini sangat kreatif dan bermanfaat sekali untuk memutus rantai penularan COVID-19." Ujar Bapak Sugiarto, Kepala Desa Gondangkulon.
Selain membuat desinfectant chamber, program kerja lainnya adalah YUCITA (Yuk Cuci Tangan). Sebuah program untuk memberi edukasi cara mencuci tangan yang baik dan benar kepada anak-anak di RT 02/RW 07 Desa Gondangkulon.Â
Selain diajarkan mencuci tangan, anak-anak juga diberi pengetahuan singkat mengenai COVID-19 dan bahayanya. Selain itu, Bella juga membagikan masker gratis kepada anak-anak tersebut dengan harapan mereka dapat terbiasa menerapkan protokol kesehatan selama pandemi berlangsung.Â
Ide dari program kerja ini muncul karena seringnya Bella melihat anak-anak desa Gondangkulon yang bermain secara bergerombol tanpa menerapkan protokol kesehatan seperti pemakaian masker. Edukasi untuk anak-anak mengenai COVID-19 juga masih rendah sehingga perlu dilakukan edukasi secara berkala.Â
Kegiatan KKN UNS COVID-19 ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat desa Gondangkulon. Masyarakat desa Gondangkulon juga mendapatkan pengetahuan mengenai cara membuat jamu yang dinamai JARONA.Â
Jamu ini terbuat dari bahan-bahan rempah seperti Jahe, Kunyit, Sereh, Asam Jawa, dan Madu yang memiliki khasian baik untuk meningkatkan sistem imun kita. Minuman tradisional ini diharapkan dapat dikonsumsi masyarakat desa Gondangkulon untuk membantu meningkatkan sistem imun pada saat pandemi berlangsung.Â
Dengan program kerja yang dilaksanakan mahasiswa, masyarakat mulai mengerti pentingnya menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan untuk menyambut New Normal dan memutus rantai penyebaran COVID-19.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H