Para orang tua seyogyanya mendidik anak-anak tidak boleh berbuat kriminal dan melanggar hukum sejak dari kecil di keluarga. Tapi karakter budaya Amerika yang individualis dan cenderung liberal, menyebabkan peranan orang tua, begitu lemah dan luntur sejak dari keluarga.Â
Orang tua tidak berhak memaksa anak-anak mereka. Semuanya diatur dan dilindungi hukum, lalu budaya menjadi terpinggirkan.
Menurut Prof. Satjipto Rahardjo, Guru Besar Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang. Beliau mengatakan:
 "Apabila di Jepang, seluruh peraturan hukum dicabut, sehingga di Jepang tidak ada hukum. Negara Jepang tidak akan runtuh dan akan tetap tegak berdiri".
Sebaliknya beliau berkata:
"Apabila di Amerika, seluruh peraturan hukum dicabut, sehingga di Amerika tidak ada hukum. Seketika negara Amerika runtuh".
Rakyat Jepang menganggap negara bagaikan seorang ayah. Ayah mencintai anak-anaknya dan selalu memberi contoh yang baik. Sebaliknya, anak-anak mesti menghormati ayahnya.
Sejatinya, negara Amerika bagaikan seorang ayah, yang mencintai anak-anaknya, dan anak-anak menghormati ayahnya. Tapi seorang ayah jangan memberi contoh tidak baik, berkelahi dengan orang dimana-mana. Bukankah di politik tidak ada kawan yang abadi dan musuh yang abadi, lalu untuk apa berkelahi?
Jakarta, 06 Juni 2020
Kurnianto Purnama, SH, MH.