Mohon tunggu...
Kurnia Mayang Sari
Kurnia Mayang Sari Mohon Tunggu... lainnya -

sang pembelajar dengan rasa ingin tahu yang tinggi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Entahlah..

5 November 2013   09:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:34 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oh sudahlah, tak habis pikir ku jadinya, atau tak pernah ingin ku berpikir tentang itu. entahlah... bagiku memikirkan itu hanya mempercepat kematianku beberapa jam, dan aku tak mau. hidupku sudah penuh dengan dinamika, masihkah aku harus menampungnya??

Tak pernah kau berpikir sedikit tentang aku? tak bisa kah sedikit kau lirik aku, dan mengerti isyarat mata sendu ku?

perlu kah aku memaksamu menyelami mata ku, menyibak tirai di hati ku??

tidak...aku tidak boleh merealisasikannya. maafkan aku yang selalu memaksamu memahamiku.

aku hanya ingin kau tau, besar asa ku pada mu. tapi ku tau keegoisanku hanya membuat kau memudar dari warna asli mu. tak akan pernah ku biarkan pelangi cintaku memudar, bahkan hilang.

langit cintaku membutuhkan mu. kau hiasan terindah yang Tuhan titipkan untuk ku. untuk menghiasi sudut-sudut langit hatiku yang hampa. hanya lukisan indah mu yang ku punya, ketika matahari berpamitan pada senja, dan menjemput fajar esok hari dengan tepat waktu.

Picisan, aku tau ini bukan aku. serasa jiwaku berkelana mencari kedamaian di dimensi yang lain. sudah cukup.

entah..entah..dan entah...sampai kapan ruh itu terus berkelana. sampai raga tak bisa bergerak? kaku karena lama tak di ziarahi? sedih bila itu terjadi.

nyalakan, nyalakan alarm pagi mu. agar aku tersadar jiwaku telah jauh berkelana, agar aku tau jalan untuk kembali, getar suara cintamu menuntunku menyusuri jalan setapak menuju pulang. ahhh... aku rindu. bila rinduku memanggil, tak ada kata lain yg bisa meredamnya kecuali kata "pulang"

ketika aku pulang, aku berjanji, akan ku lupakan semua kegetiran yang menggalaukan hati ku, akan ku coba menepisnya. aku percayakan pada mu, tempat ku pulang, tempat ku menghempaskan raga kosong ini.

aku akan kembali menebar senyum cantik di sudut bibir ini, binar mataku menyala, menghalau semua sendu. dagu ku topang dengan semangat, bukan dengan genggaman kemalasan.

berikan aku senyuman terindah yang kau punya. berikan aku tatapan hangat di balik mata awas mu. berikan aku kenyamana dengan renyah tawamu. ku sanggup jika kau menyanggupinya...

_KMS_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun