Mohon tunggu...
Kurnia Hardani
Kurnia Hardani Mohon Tunggu... Lainnya - UAJY 2019

ayo semangat!!!!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sherlock Holmes, Produk Konglomerasi yang Wajar Dikagumi

3 November 2020   08:39 Diperbarui: 4 November 2020   16:14 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak berhenti sampai situ saja, banyak artikel yang menjelaskan bahwa film Sherlock Holmes akan menayangkan chapter ke tiga milik mereka yang akan dirilis rencananya pada tahun 2021. Hal ini membuat rasa penasaran dan juga keinginan luar biasa untuk menyaksikan bagaimana kelanjutan dari seri-seri selanjutnya yang menurut saya sangat elok dan patut diacungi jempol.

Hal-hal yang terjadi pada pengalaman pribadi saya ini bisa terjadi karena masuknya film-film dan informasi dari luar negeri yang tidak terkontrol membuat saya sebagai warga negara Indonesia secara sadar lebih tertarik dengan sajian dari negara-negara barat dibanding dengan sajian dari dalam negara saya sendiri.

Hal ini juga didukung oleh konglomerasi dari platform media streaming  dengan pemilik konten yang akan ditayangkan sehingga dengan mudahnya konten-konten dari luar negeri contohnya Amerika Serikat menguasai box office dan pasar media global.

Tidak hanya itu, persaingan pemilik media yang semakin ketat diantara keum elit membawa keberagaman program media yang ditawarkan sehingga tidak jarang kualitas konten yang ditawarkan cinderung tidak menarik dan tidak layak konsumsi sehingga membawa orang-orang lebih tertarik dengan konten negara-negara barat yang justru terkesan sangat mewah karena dari segi modal produksi sangat tercukupi baik dari teknologi maupun finansial.

Tidak hanya itu saja, dampak yang bisa dirasakan oleh saya pribadi dengan adanya konglomerasi media yang dilakukan oleh Amerika Serikat selanjutnya adalah mudahnya akses informasi dari berbagai media untuk kepentingan edukasi.

Contohnya ketika pandemi COVID-19 melanda Wuhan, banyak informasi tersebar keberbagai penjuru dunia sehingga di negara-negara lain persiapan menghadapi wabah cukup dan dapat meminimalisir korban jiwa dari virus ini.

Ditandai dengan banyak informasi seputar protokol-protokol kesehatan dan cara pencegahan COVID-19 yang diberikan langsung oleh badan kesehatan dunia atau WHO yang berpusat di Jenewa, Swiss. Hal ini diakibatkan karena banyaknya kerjasama yang terjadi diantara media-media massa sehingga bisa menyebarkan berita atau informasi juga konten yang dimiliki untuk bisa diakses semua masyarakat dunia.

Daftar Pustaka

Ichlasa, E. (7 Januari 2016). Awal mula netflix, dari rental film fisik sampai digital. Medcom.id. Diakses dari medcom.id

Maryadi, Eko. (Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen-AJI), Konglomerasi Media di Indonesia.Diakses dari satudunia.net

Sindonews.com. ( 9 April 2012). Konglomerasi media fenomena global. Diakses dari economy.okezone.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun