Mohon tunggu...
Kurnia Febriyola
Kurnia Febriyola Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Assalamu'alaikum, haii saya Kurnia Febriyola, panggil feby yaa, saya sangat suka menulis, dengan menulis saya dapat mengekspresikan emosi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Anak Usia Dini sebagai Bagian Pendidikan Nonformal

28 Oktober 2023   18:17 Diperbarui: 28 Oktober 2023   18:21 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan yakni upaya seseorang untuk mengembangkan kepribadiannya sesuai dengan norma atau tata tertib yang ada pada masyarakat. Orang tua merupakan lingkungan utama dimana anak bergaul sebagai tingkat pendidikan paling tua. Dengan kata lain disinilah proses pendidikan manusia dimulai. Oleh karena itu, orang tua berfungsi sebagai pengajar untuk anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga dianggap sebagai lingkungan yang paling penting karena sebagian besar kehidupan seorang anak berlangsung di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang diterima sebagian besar anak adalah pendidikan di dalam keluarga.

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu aktivitas pertumbuhan dan perkembangan anak yang dimulai pada usia 0-6 tahun secara komprehensif yang merangkum seluruh bagian fisik dan non fisik, yang mendorong pertumbuhan dan penyesuaian jasmani, mental, motorik, emosi dan sosial secara tepat agar anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan optimal. Dalam kurikulum yang berlandaskan pada kompetisi, pendidikan anak usia dini melibatkan upaya merangsang, memandu, membina serta memberikan aktivitas pembelajaran yang membantu mengembangkan kemampuan dan keterampilan pada anak. Anak usia dini merupakan sekelompok anak yang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang unik. Anak mempunyai sistem pertumbuhan dan perkembangan (motorik halus dan kasar), kemampuan berpendapat, kemampuan kreatif, bahasa dan komunikasi yang tergolong dalam kecerdasan pengetahuan (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) atau kecerdasan kerohanian atau keagamaan. (RQ), tergantung pada level pertumbuhan dan perkembangan anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak harus bertujuan untuk menempatkan landasan bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia secara menyeluruh (Mansur, 2011).

PAUD berpengaruh besar dalam dunia pendidikan anak. Dengan PAUD, anak dapat di asuh oleh guru menggunakan gaya pengajaran dan kurikulum yang pasti. Berkat PAUD, anak-anak dapat bersenang-senang dan melampiaskan energinya dengan berbagai aktivitas fisik, musik, atau kerajinan tangan. Anak juga dapat berlatih bagaimana bergaul secara personal dan kelompok. Anak secara berangsur-angsur dikenalkan dengan huruf ataupun membaca, lingkungan hidup, pertanian dan industri. Pentingnya pendidikan anak usia dini didasarkan pada empat pertimbangan utama, yaitu menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, memajukan laju perubahan ekonomi yang cepat dan biaya sosial yang rendah melalui produktivitas tinggi dan kemampuan memulihkan pekerjaan, mendorong kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan membantu orang tua dan anak.

Pendidikan Anak Usia Dini bermaksud untuk memaksimalkan aspek dasar seorang anak. Bagian tersebut diantaranya ada enam seperti kognitif, linguistik, artistik, motorik, moral, religius dan sosio-emosional. Pembelajaran PAUD harus berimbang dengan perkembangan anak usia 0-6 tahun. Pengalaman belajar AUD yang menyenangkan dan tidak memberatkan anak, pembelajaran AUD tidak jauh dari pengenalan huruf dan angka. Pengenalan huruf dan angka atau dengan kata lain calistung pada usia prasekolah lebih memfokuskan pada aktivitas bermain. Namun saat ini masyarakat lebih memperhatikan pendidikan AUD agar anak dapat membaca dan berhitung sehingga memudahkannya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.

Usia dini adalah umur yang paling pas dalam membangun kepribadian seseorang. Jika kepribadian setiap anak terbentuk pada masa ini, maka di masa depan ia akan tumbuh menjadi penerus yang berkepribadian cakap. Hal ini menjadikan pendidikan AUD sebagai landasan terkuat dalam menjaga jati diri bangsa di masa depan. Semakin baik kualitas PAUD maka semakin kuat pula landasan intelektual anak negara tersebut. Sebaliknya, semakin rendah mutu pendidikan pada jenjang tersebut, maka akan semakin lemah pula kepribadian anak di kemudian hari.

Masyarakat bertambah sadar betapa berharganya Pendidikan Anak Usia Dini. Dengan ditunjukkan tumbuhnya tempat-tempat pendidikan anak usia dini baik formal, non-formal, dan in-formal di semua Indonesia, baik dalam wujud tempat penitipan anak, kelompok bermain (playgroup), serta sekolah percontohan, pendidikan dan pelatihan untuk anak-anak seusia. Pentingnya PAUD memerlukan penggunaan pendekatan yang berorientasi pada anak dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi salah satu problematika yang ada ialah tidak semua orang tua atau pendidik mengerti cara mendidik anak yang benar sejak dini.

Referensi:

Sugiarto. (2021). Membentuk karakter Anak Sebagai Generasi Penerus Bangsa Melalui Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Mubtadiin, 7.

Sutrisno, A., dkk. (2021). Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat.

Pertiwi, D., dkk. (2021). Persepsi Orang Tua Terhadap Pentingnya Baca Tulis Hitung Untuk Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 62-69.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun