Pendidikan anak adalah tanggung jawab utama yang diemban oleh orang tua dalam Islam. Anak adalah amanah dari Allah, titipan berharga yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Dalam menjalankan tugas ini, Islam memberikan panduan yang komprehensif, mencakup pendidikan spiritual, moral, sosial, dan intelektual. Hal ini tercermin dalam QS. At-Tahrim ayat 6: "Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." Ayat ini mengingatkan betapa pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak menuju kebaikan dunia dan akhirat.Â
1. Orang Tua Sebagai TeladanÂ
Orang tua adalah cerminan nilai-nilai yang ingin ditanamkan pada anak. Rasulullah SAW bersabda: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi" (HR. Bukhari dan Muslim). Kisah tentang Abdullah bin Umar dapat menjadi pelajaran. Ia tumbuh menjadi sahabat yang sangat taat berkat pengaruh ayahnya, Umar bin Khattab, yang dikenal sebagai pemimpin adil dan tegas dalam memegang nilai-nilai Islam. Anak-anak sering kali belajar melalui observasi, sehingga sikap dan tindakan orang tua sangat membekas dalam kehidupan mereka.Â
Misalnya, seorang ibu yang dengan sabar menasihati anaknya untuk selalu berbicara jujur, meskipun dalam situasi sulit, akan mendidik anak yang menjunjung tinggi kejujuran. Begitu pula seorang ayah yang menunjukkan keteguhan dalam ibadah akan menjadi inspirasi bagi anak-anaknya untuk tekun beribadah.Â
2. Pendidikan KeimananÂ
Keimanan adalah fondasi utama dalam pendidikan anak. Orang tua bertugas menanamkan tauhid sejak dini, mengajarkan bahwa Allah adalah Sang Pencipta yang harus disembah. Kisah Luqman dalam QS. Luqman ayat 13-14 memberikan contoh konkret: "Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah kezaliman yang besar..."Â
Seorang ibu bernama Asma' binti Abu Bakar dikenal selalu mengingatkan anak-anaknya tentang kebesaran Allah. Ia menceritakan kebesaran Allah melalui peristiwa-peristiwa sehari-hari, seperti melihat hujan turun atau matahari terbit. Anak-anak yang sering diajak berdialog seperti ini tumbuh dengan kesadaran keimanan yang kuat.Â
Rasulullah SAW juga memberikan pedoman: "Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan salat pada usia tujuh tahun, dan pukullah mereka (dengan pukulan mendidik) bila meninggalkannya pada usia sepuluh tahun..." (HR. Abu Dawud). Dengan pendekatan bertahap, anak akan memahami pentingnya ibadah sebagai bagian dari kehidupan mereka.Â
3. Pendidikan AkhlakÂ
Akhlak mulia adalah tujuan utama pendidikan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda: "Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil..." (HR. Tirmidzi). Kasih sayang Rasulullah terhadap cucunya, Hasan dan Husain, adalah contoh nyata. Beliau sering bermain dengan mereka, menggendong mereka saat salat, dan memberikan nasihat dengan lembut.Â
Orang tua dapat mencontoh cara Rasulullah mendidik anak-anak, seperti mengajarkan nilai kejujuran, menghormati sesama, dan menjaga kebersihan. Ketika seorang anak berbuat salah, alih-alih memarahi dengan keras, gunakan kesempatan tersebut untuk memberi pengertian. Misalnya, seorang ayah dapat berkata, "Mengapa kamu melakukan ini? Bagaimana jika orang lain terluka karena tindakanmu?" Pendekatan ini membantu anak belajar bertanggung jawab.Â
4. Keseimbangan PendidikanÂ
Islam menekankan keseimbangan antara dunia dan akhirat. Dalam QS. Al-Qashash ayat 77, Allah berfirman: "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia..." Ayat ini menunjukkan pentingnya pendidikan yang holistik, mencakup ilmu agama dan ilmu dunia.Â
Misalnya, seorang ayah yang mendukung anaknya belajar Al-Qur'an, namun juga memberikan akses pendidikan sains dan teknologi, telah menerapkan prinsip ini. Anak diajarkan untuk memahami nilai spiritual sekaligus memiliki keterampilan yang relevan di dunia modern. Kisah Imam Syafi'i yang menjadi ahli fikih sekaligus mahir memanah menunjukkan bagaimana keseimbangan ini bisa melahirkan individu luar biasa.Â
5. Komunikasi yang BaikÂ
Komunikasi adalah kunci keberhasilan mendidik anak. Dalam QS. Luqman ayat 19, Luqman memberikan nasihat kepada anaknya dengan cara yang bijaksana, lembut, dan penuh perhatian. Orang tua perlu mendengarkan anak-anak mereka dengan sabar, memberikan arahan tanpa menghakimi, dan menciptakan lingkungan di mana anak merasa aman untuk berbicara.Â
Seorang ibu yang rutin berdiskusi dengan anaknya tentang apa yang mereka alami di sekolah atau seorang ayah yang meluangkan waktu untuk bermain bersama anak-anaknya, telah menunjukkan kepedulian yang akan memperkuat ikatan keluarga. Dengan komunikasi yang baik, anak merasa dihargai, sehingga lebih terbuka menerima nasihat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H