Mohon tunggu...
Kurniadi Winaprasetya
Kurniadi Winaprasetya Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - CEO Welmor Rehabilitation And Neuro Restoration Engineering di Asem Baris Tebet, Cibubur dan Bogor

Saya menyukai hiking, camping, berenang, membaca dan berorganisasi. Bakat saya adalah bersemangat, pendengar aktif, komunikatif, aktif dan kreatif. Keahlian saya adalah Terapi neurologi untuk anak berkebutuhan khusus, stroke dan saraf terjepit. Nilai hidup saya adalah eling lan waspodo, teken tekun tekan, lemah teles dan andhap asor. Pendidikan terakhir sebagai Diploma 3 Okupasi terapi dan saat ini masih melanjutkan studi Sarjana psikologi di Universitas Mercubuana Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Effective Leadership

10 Oktober 2023   00:56 Diperbarui: 10 Oktober 2023   01:34 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemimpin “menjual” keputusan kepada anggota tim dan menjelaskan alasan mengapa keputusan tersebut penting, serta memastikan agar setiap orang memahami dan menerima keputusan tersebut. Dalam situasi ini, pemimpin mulai menerapkan komunikasi dua arah, mengembangkan hubungan, dan mendengarkan bawahan, meski kendali pengambilan keputusan tetap di tangan pemimpin. 

R2 (Readiness level: moderate)

Model kepemimpinan ini lebih tepat digunakan untuk situasi di mana anggota tim memiliki kompetensi rendah namun punya motivasi dan kepercayaan tinggi untuk mengambil tanggung jawab. Gaya kepemimpinan ini masih bersifat leader-directed.

S3 (Participating-Supporting)

Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arahan rendah dan perilaku dukungan tinggi. Pemimpin sedikit memberikan instruksi dan lebih banyak memberikan dukungan dan bantuan kepada anggota tim. 

Proses pengambilan keputusan menggunakan metode partisipatif untuk menghasilkan keputusan bersama. Bawahan dilibatkan dalam proses tersebut dan punya peran yang besar dalam menentukan keputusan. 

Diskusi semakin terbuka terhadap ide, saran, dan kritik, di mana pemimpin menjadi pendengar yang baik bagi anggota tim. Kualitas hubungan pemimpin dan bawahan semakin baik berkat pendekatan komunikasi dua arah yang menggabungkan top-down dan bottom-up. Model ini lebih dekat dengan gaya demokratis.

R3 (Readiness level: moderate)

Model kepemimpinan ini lebih tepat digunakan untuk situasi di mana anggota tim memiliki kompetensi tinggi namun punya motivasi dan kepercayaan rendah untuk mengambil tanggung jawab. Gaya kepemimpinan ini sudah bergeser ke self-directed atau tidak diarahkan lagi oleh pemimpin.

S4 (Delegating-Monitoring)

Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arahan rendah dan perilaku dukungan rendah. Pemimpin tidak lagi melibatkan diri dalam tugas dan tanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun