Diskursus Effective Leadership

Kurniadi Wina Prasetya (46121110099) 

Mata Kuliah Kewriusahaan

Dosen Prof.  Dr. Apollo, M.Si.Ak.CA.CIFM,CIBG,CIBV.

Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta

Sahabat Kompasiana kali ini Saya akan membahas tentang diskursus pemimpin yang efektif. Disini Saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan pemimpin efektif, dan bagaimana mencapai kepemimpinan yang efektif ?. 

Menurut beberapa sumber yang saya dapatkan pengertian pemimpin efektif adalah sebagai berikut :

A leader is defined as a person with the responsibility to influence one or more followers and directing them to achieve a set objective. While doing so, the leader has to be aware of the strength of each of his follower and identify the areas to be improved (Bruce E. Winston and Kathleen Patterson, 2006). A leader should be able to change his or her leadership style based on the situation in order to be more effective, focus on supporting the followers and build their trust and respect (Aric Hall, 2007). Literatures have stated that the key elements for a successful organization are leadership style and competency (J. Rodney Turner and Ralf Muller, 2005). The five major functions of leadership are categorized as follows (Joel DiGirolamo, 2010). 

Berdasarkan pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa seorang pemimpin efektif adalah pemimpin yang bertanggung jawab mengarahkan pengikutnya untuk mencapai tujuan, dengan memperhatikan kekuatan pengikutnya, dan mengidentifikasi area yang akan di kembangkan, serta memiliki kemampuan merubah gaya kepemimpinan berdasarkan situasi agar lebih efektif, fokus mendukung pengikutnya dan membangun rasa percaya dan hormat. 

Seorang pemimpin hendaknya memiliki kesadaran akan karakter yang ada pada dirinya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah tool set assessment psikologi untuk mengidentifikasinya. Myers Briggs Type Indicator (MBTI) merupakan salah satu alat yang mampu mengukur karakter seseorang. MBTI akan mampu mengelompokkan karakter sesorang ke dalam 16 karakter. Jika seorang pemimpin mengetahui karakter dirinya dan mampu membaca situasi terkini kondisi atau karakter pengikutnya lalu mampu merubah gaya kepemimpinannya agar sesuai dengan karakter pengikutnya, maka akan tercipta iklim kerjasama yang efektif.

Selain itu pemimpin sebaiknya juga mengetahui 4 gaya kepemimpinan menurut Hersey dan  Blanchard. Mereka menciptakan model kepemimpinan situasional yakni teori kepemimpinan yang menyarankan model manajemen yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan situasi. Pemimpin perlu mengenali tingkat perkembangan dan kesiapan anggota/pengikut, kemudian memilih model kepemimpinan yang paling tepat untuk diterapkan.