Mohon tunggu...
Kurniadi Winaprasetya
Kurniadi Winaprasetya Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - CEO Welmor Rehabilitation And Neuro Restoration Engineering di Asem Baris Tebet, Cibubur dan Bogor

Saya menyukai hiking, camping, berenang, membaca dan berorganisasi. Bakat saya adalah bersemangat, pendengar aktif, komunikatif, aktif dan kreatif. Keahlian saya adalah Terapi neurologi untuk anak berkebutuhan khusus, stroke dan saraf terjepit. Nilai hidup saya adalah eling lan waspodo, teken tekun tekan, lemah teles dan andhap asor. Pendidikan terakhir sebagai Diploma 3 Okupasi terapi dan saat ini masih melanjutkan studi Sarjana psikologi di Universitas Mercubuana Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Penerapan Balanced Scorecard, Norton dan Kaplan

28 September 2023   02:03 Diperbarui: 28 September 2023   02:05 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disusun oleh Kurniadi Wina Prasetya, NIM 4612110099

Mata Kuliah Kewirausahaan, Dosen Prof.Dr.Apollo, Ak, M.Si

Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta 

   Seorang pengusaha haruslah memiliki visi perusahaan yang jelas. Untuk mencapai visi perusahaan tentu dibutuhkan sebuah strategi usaha yang jitu sehingga visi tercapai. Visi yang didukung oleh strategi yang tepat akan mampu menghadirkan dengan cepat ide-ide kreatif, dan inovatif sesuai dengan preferences, feasible, dan reasonable. Hal inilah yang kemudian akan menjadi penentu tercapainya sebuah visi perusahaan secara konsisten dan sustainable.

   David P. Norton dan Robert S. Kaplan (1992) telah memberikan kita pengetahuan tentang kerangka kerja untuk mencapai visi perusahaan, yaitu Balanced Scorecard Strtegy (BSC). BSC adalah metode pengukuran hasil kerja yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja eksekutif sehingga perusahaan mampu mengukur kemajuan dan perkembangan usahanya.

   Dalam BSC terdapat 4 elemen dasar untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan, yaitu :

1. Perspektif keuangan

Perspektif keuangan memberikan informasi mengenai pendapatan, laba bersih dan pengembalian modal perusahaan. hal ini akan menjadi bahan pengukur seberapa jauh perusahaan mecetak kemajuan keuangan dan memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.

2. Perspektif pelanggan

Perspektif pelanggan akan memberikan informasi mengenai kepuasan pelanggan, pangsa pasar dan tingkat retensi pelanggan. Hal ini akan mampu mengukur seberapa jauh perusahaan telah memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.

3. Perspektif proses bisnis internal

Perspektif proses bisnis internal akan memberikan kita arah agar efektif dan efisien dalam menciptakan produk atau layanan. Elemen ini akan membuat peruasahaan mampu mengukur kemajuan inovasi, kualitas dan produktifitasnya.

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Perspektif ini mampu memberikan informasi perusahaan seberapa jauh perkembangan dan kemampuan pembelajaran karyawan, manajemen, pengetahuan dan inovasi sehingga perusahaan mampu beradaptasi, berkembang bahkan meningkatkan kapabilitasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun