Mohon tunggu...
Kurnia Astuti
Kurnia Astuti Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Tegar Harapan Sendangadi Sleman

Mengajar adalah panggilan jiwa, kasih sayang dan ketekunan merupakan modalnya. Prestasi siswa adalah bonusnya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pembentukan Jiwa Kuat di Situasi yang Lemah

12 Mei 2023   12:52 Diperbarui: 12 Mei 2023   12:57 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMBENTUKAN JIWA KUAT DISAAT SITUASI YANG LEMAH

Mencoba memulai hal yang baru merupakan pekerjaan yang sulit karena minimnya pengalaman dan ilmu.  Semoga nanti tulisanku tak sepedas handsaniteser alami sambel geprek traktiran sobat putih biru @Nurbiyaningsih dan yang sudah kesekian kalinya, sejak 30 tahun silam hingga kini. Sepertinya baru kemarin kita berangkat sekolah bersama, kehujanan, berpetualang menyusuri situs situs sejarah kota gudeg, demo masak ekstrim, mencoba kuliner receh yang lezat tak recehan.

Setiap diriku bersamanya yang ada hanya petuah hidup dimana omongan ringan jadi berat di otakku yang sedikit lemot tapi energik seperti loncatan ion. Dampak terjadinya bencana covid di dunia ini teramat sangat besar dari sektor perekonomian sampai sektor peranakan. Sebagai pembisnis harus pinter putar otak agar perekonomian pulih kembali. Pengeluaran biaya macam macam tidak dapat terhindarkan, sedangkan pemasukan minim bahkan nihil. Yang menjadi pembahasan kami di kelas serius ini bermula pada pendidikan, sahabatku yang saya sebut di atas tadi memaparkan trik untuk menarik pembeli dengan menurunkan harga dagangannya hampir 20%, tidak tahu darimana untungnya yang penting dagangan laku.

Beliau berceloteh "kalau tahu mau jualan bakso, aku nyesel kuliah". Jiwa pendidikku terkoyak mendengar celotehnya, pendidikan itu tidak sia sia Sist! Jadi keinget pula jawaban kakakku kepada keponakan yang sedang cari perguruan tinggi.

"Om, kalau kuliah di jurusan P...S besok kerjanya jadi apa?"

Jawaban polos kakakku, "ya bisa jualan bakso, asisten notaris, direktur, terserah kitalah!"

Yang terjadi gelak tawa kami menggelegar. Tapi celoteh bisa jadi beneran lho, kakakku sekarang sukses jualan fried chiken dan gorengan di jogja lantai 2. Pekerjaaan yang sebenarnya kurang relevan dengan pendidikannya. Semua yang ada itu sudah tertuliskan sesuai dengan takdir Allah SWT.

"Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan (setelah 'arsy, air dan angin) adalah qalam (pena), kemudian Allah berfirman, "Tulislah". Pena berkata, "Apa yang harus aku tulis". Allah berfirman, "Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya." (HR. Tirmidzi no. 2155. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Intinya semua yang terjadi sudah tertulis dan tercatat, seperti halnya pekerjaan (rezeki), jodoh dan maut. Pekerjaan halal itu barokah bila dilakukan dengan ikhlas, telaten dan istiqomah. Semangat terus sang pejuang keluarga.

Di saat covid ini banyak sekali hal yang terjadi dan dirasakan, selain pembelajaran daring untuk kelas siswa siswi saya ternyata ada kebiasaan baru yang bikin paket internet dan wifi melonjak draktis yaitu kebiasaan ngulik dunia selebriti. Semua berita aktual hingga gosip hampir saya singgahi, tidak ketinggalan berita gosip terpopuler para artis yaitu kisah asmara penyanyi dangdut L dan B yang bikin bapar, ada pula artis At dengan Au, R dengan Aq, K dengan Rt, Bs dengan Am, anak penyanyi kondang D dengan Ac dan yang lainnya. 

Saya ikut senyum geli campur bahagia, itung itung untuk penambah imun tubuh. Dengan bahagia sistem imun senantiasa bercokol dan virus sakit bablas. Kata keponakanku yang ayu dan terlugu, "nah, ini nitizen gratisan yang bikin berita viral dan tidak dapat apa apa". Sambil senyum kecut ku berdalih, "tak sengaja klik dan akhirnya masuk notifikasi, nduk!".

Tak hanya itu saja sertifikat webiner nasional sampai Internasional saya ikuti dan sukses mengumpulkan sertifikat setumpuk, "tapi entah ilmunya nyantol tidak". Pokoknya saat bencana covid ini melanda dunia, diriku pun dilanda petualangan di dunia maya. Aplikasi yang mendukung aktifitas daring hampir sudah kucoba semua, yang jelas dari belum bisa sampai bisa. Tujuanku menuliskan ini semua semata mata untuk melatih kemampuan menulis, terima kasih yang sudah memberi semangat agar tulisan ini dirilis. Sebagaimana kelas menulis yang saya ikuti saat pandemi ini berlangsung yang terus beri fasilitas pendampingan gratis, terima kasih Kampus Guru Cikal,

Banyak sekali rambu rambu dalam penulisan, beberapa contohnya sebagai berikut :

1. Menulislah dengan hati.

2. Tuangkan ide yang ada.

3. Gunakanlah bahasa yang sopan.

4. Pemilihan kata yang mudah dimengerti oleh semua orang.

5. Mencoba melihat suatu issu dari segala arah hindari condong ke salah satu pihak.

6. Dan terpenting tulislah yang baik, tidak melukai perasaan pembacanya.

Sebab menulis itu ide manusia yang tidak luput dari salah dan dosa. Gagasan dan ide muncul bisa darimana saja, jadi banyaklah berinteraksi dengan orang lain tanpa melihat siapa mereka, bisa jadi ide itu muncul dari orang yang tidak kita duga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun