Mohon tunggu...
kurniaa refianaa
kurniaa refianaa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

``~~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo Melakukan Studi lapngan ke Peternakan Ulat Hongkong di Purworejo

1 Desember 2024   21:07 Diperbarui: 1 Desember 2024   21:09 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok 5 Ipa Biologi UMPwr mendatangi peternakan ulat hongkong./dok. pri

Ternak adalah tempat pengembangbiakan dan budidaya ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan ini. Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan beternak perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal. 

Tujuan Beternak

Suatu usaha agribisnis seperti peternakan harus mempunyai tujuan, yang berguna sebagai evaluasi kegiatan yang dilakukan selama beternak salah atau benar Contoh tujuan peternakan yaitu tujuan komersial sebagai cara memperoleh keuntungan.

Manusia tidak pernah berhenti berinovasi untuk menciptakan hal yang dapat membantu kebutuhan manusia maupun lingkungan. Salah satunya dengan pengembangan budidaya dan teknologi pada peternakan kota (urban farming).Beberapa tahun ini perkembangan bidang aneka ternak sangat maju pesat. Pada awalnya ternak ini dipelihara untuk konsumsi ternak lain. Akan tetapi karena permintaan yang semakin meningkat maka populasinya juga meningkat.  Salah satu komoditas yang sering menjadi perbincangan mengenai peternakan kota yaitu adalah ulat hongkong.

Di Indonesia, Ulat hongkong sangat populer sebagai pakan hewan seperti burung, ikan, reptil, hingga hewan eksotis lainnya. Ulat hongkong dinilai memiliki nutrien protein yang cukup tinggi yang cocok sebagai extrafooding untuk mempercepat pertumbuhan. Tak heran, hewan satu ini sangat mudah ditemukan di berbagai kios hewan. Tak hanya sebagai pakan hewan ulat hongkong juga dapat dijadikan sebagai makanan manusia. EFSA Badan pangan Uni Eropa telah mengesahkan ulat hongkong sebagai pangan manusia. Hewan ini dinilai sebagai makanan rendah lemak dan kaya protein bagi manusia setelah proses pengolahan.

gambar ulat hongkong
gambar ulat hongkong

Lalu, apa alasan yang membuat Ulat Hongkong layak untuk diternakkan? Pertama, karena permintaan pasar yang cukup besar. Kedua, proses beternak yang tidak rumit. Ulat Hongkong memiliki ketahanan yang tinggi, tidak membutuhkan perawatan khusus dan dapat hidup di berbagai kondisi lingkungan. Faktor-faktor ini menjadikan beternak Ulat Hongkong sebagai pilihan menarik bagi siapa saja yang ingin merintis usaha di bidang peternakan dengan modal terbatas. 

Selanjutnya Nutrisi Ulat Hongkong apa sih?

Ulat hongkong sebagai makanan sumber protein tinggi serta asam amino yang lengkap. Sehingga sangat baik apabila dikonsumsi bagi anak pada fase pertumbuhan. Walaupun kandungan lemak tergolong tinggi, hewan ini memiliki kandungan omega 3 dan 6 yang cukup tinggi yang baik untuk perkembangan otak. Kadar nutrisi lainnya yaitu yang terkandung yaitu kadar air 57 persen, energi 536 gram, dan karbohidrat 11 persen. Kandungan ulat hongkong kering memiliki nilai protein lebih tinggi, yaitu 53%. Nilai lemak dan serat masing-masing adalah 28% dan 6%. Hal ini dikarenakan melalui proses pengeringan yang menggunakan panas dalam pengolahan bahan pangan sehingga berdampak menurunkan persentase kadar air yang mengakibatkan persentase kadar protein meningkat.

Mahasiswa melihat kondisi ulat hongkong/dok. pri
Mahasiswa melihat kondisi ulat hongkong/dok. pri

Cara Merawat Ulat Hongkong

Merawat ulat hongkong untuk peternakan tidaklah sulit, namun memerlukan ketelatenan dan perawatan yang baik. Berikut ini beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  1. Menyiapkan media ternak yang ideal: Media ternak ulat hongkong bisa berupa campuran dedak, ampas tahu dan serbuk gergaji. Pastikan media ternak selalu dalam keadaan lembab, namun tidak terlalu basah, karena kelembaban yang berlebihan bisa memicu pertumbuhan jamur dan bakteri yang bisa merugikan ulat hongkong.
  2. Memberikan pakan yang cukup: Ulat hongkong adalah hewan omnivora yang bisa memakan berbagai jenis makanan. Namun, pakan yang paling disukai ulat hongkong adalah dedak, ampas tahu, dan sayuran seperti wortel. Berikan pakan sebanyak dua kali sehari.
  3. Menjaga suhu dan kelembaban: Suhu dan kelembaban lingkungan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan ulat hongkong. Usahakan suhu lingkungan ternak berkisar 26-30°C, dan kelembaban udara sekitar 70-80%.
  4. Membersihkan kandang ternak: Lakukan pembersihan kandang secara berkala untuk menghindari pertumbuhan jamur dan bakteri yang bisa merugikan ulat hongkong.

Setelah memahami bagaimana merawat ulat hongkong, sekarang kita lanjutkan ke tahap berikutnya yaitu bagaimana proses panen ulat hongkong dan apa saja manfaat serta keuntungan yang bisa didapatkan dari beternak ulat hongkong.

Lalu Apa Manfaat Ulat Hongkong untuk Konsumsi Manusia?

Serangga yang dapat dimakan seperti Ulat Hongkong memberi tubuh anda banyak nutrisi. Protein Ulat hongkong kering sebagai nutrisi pembangun tubuh. Protein meningkatkan kemampuan tubuh anda untuk memperbaiki dan meregenerasi sel, mempercepat penyembuhan luka. Ini juga memainkan peran penting dalam produksi antibodi. Antibodi meningkatkan kekebalan Anda dengan melawan agen penyebab penyakit.

Benih Ulat Hongkong./dok. pri
Benih Ulat Hongkong./dok. pri

Kelebihan dan Kekurangan Beternak Ulat Hongkong

Bisnis beternak ulat hongkong memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda ketahui sebelum memulainya. Berikut ini beberapa di antaranya:

Kelebihan

  1. Cepat Panen: Siklus hidup ulat hongkong cukup singkat, yaitu sekitar 40-60 hari. Ini berarti Anda dapat memanennya dalam waktu yang cukup singkat.
  2. Pakan Mudah Ditemukan: Pakan untuk ulat hongkong mudah ditemukan dan harganya terjangkau. Anda bisa memberikan campuran dedak padi, susu bubuk, dan tempe.
  3. Bisnis Rumahan: Beternak ulat hongkong bisa dilakukan di rumah. Anda tidak perlu menyewa lahan atau bangunan khusus.
  4. Pemasaran Mudah: Dengan banyaknya hobiis burung dan reptil, pemasaran ulat hongkong relatif mudah.

Kekurangan

  1. Hama dan Penyakit: Seperti peternakan lainnya, ulat hongkong juga rentan terhadap hama dan penyakit. Anda perlu mempelajari cara penanganannya.
  2. Bau Amis: Ulat hongkong menghasilkan bau amis yang cukup kuat. Anda perlu menyiapkan tempat khusus agar bau tidak mengganggu lingkungan sekitar.
  3. Perlu Perawatan Khusus: Meski terbilang mudah, beternak ulat hongkong tetap memerlukan perawatan khusus, seperti menjaga kebersihan kandang dan memberikan pakan secara teratur.

Mahasiswa melakukan wawancara kepada peternak ulat hongkong./dok. pri
Mahasiswa melakukan wawancara kepada peternak ulat hongkong./dok. pri
Peternak memilih ulat hongkong karena cara pemeliharannya cukup mudah dan resikonya sedikit. Peternak memperbanyak Ulat Hongkong dengan cara memperbanyak induk agar anak-anak ulat yang dihasilkan juga banyak. Faktor yang mempengaruhi hewan ternak yaitu cuaca dan makanan. Lalu ada kendala selama beliau beternak yang paling berpengaruh yaitu cuaca,cuaca yang paling baik yaitu dingin tetapi tidak basah. Setelah tadi ada kendala peternak juga mempunyai solusi unruk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan kipas angin saat musim panas. Cara beliau meningkatkan produktivitas hewan ternak agar mendapatkan hasil yang maksimal yaitu dengan perawatan yang baik dan pemberian makan yang teratur.

Berikut kami lampirkan bukti kegiatan studi lapangan kelompok 5  ke peternakan ulat hongkong yang terletak di Dusun II,Cangkreplor,Kec.Purworejo,Jawa Tengah.
https://youtu.be/pwHivKwuC8Y?si=ug8P2k7KdZQV2TGN

Kelompok 5 Ipa Biologi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purworejo beranggotakan :

1. Kurnia Refiana Eka Putri (242180077)

2. Assyfa Layla Nabila (242180061)

3. Tejo Saputra (242180060)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun