Mohon tunggu...
Kurnia Annisah Lutfi
Kurnia Annisah Lutfi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Sriwijaya

I am a student with ambition to make big changes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antagonisme Penguasaan Wilayah antar Kamboja dan Vietnam Melalui Analisa Studi Perdamaian

2 Maret 2023   22:37 Diperbarui: 2 Maret 2023   22:41 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. KONFLIK

Tak asing bagi kita khususnya rakyat Asia Tenggara untuk mendengar konflik antara kamboja dan Vietnam yang telah mengencam perdamaian. Ya Kamboja, kamboja merupakan negara dengan sistem pemerintahan Monarki Konstitusional yang kepala negaranya adalah seorang Raja di Asia Tenggara. Negara yang pernah dijajah oleh Perancis ini meraih kemerdekaannya pada tanggal 9 November 1953, hingga menempati waktu 90 tahun di jajah. Sedangkan Vietnam , adalah negara yang terletak di Asia Tenggara tepatnya di Semenanjung Indochina, dengan dikepala negarai oleh Presiden Vietnam menjadikan negaranya atas pengakuan Komunis  satu partai  yaitu Partai Komunis Vietnam (Communist Party of Vietnam atau disingkat dengan CPV). Kedua negara ini dikuasai oleh pemerintah yang beridiologi komunis ,tetapi persamaan tak menghasilkan kerja sama yang baik, Konflik yang beradaptasi menjadi bola api diantara keduanya hingga sampai terjadilah Perang yang menggusik perdamaian yang disebut dengan perang Kamboja-Vietnam. 

Republik Sosialis Vietnam dan Kamboja atau Demokratik Kampuchea merupakan actor dibalik konflik bersenjata yang terjadi di tahun 1977 hingga 1979.  Cina sebagai penopang Kampuchea dan Vietnam yang juga merupakan sekutu dari Uni Soviet . Perang ini diprakarsai dengan invansi dan pendudukan Vietnam terhadap Kamboja, dan disertai penglengseran kekuasaan Khmer Merah. 

Tahun 1975, dengan dibantu oleh Sihanouk yang sama-sama pro-komunisme, Pol Pot dan pasukannya yang disebut Khmer Merah punmengaktualisasikan kudeta (perebutan pemerintahan yang sah). Dalam kudeta ini, mereka berhasil meraih kemenangan. Pol Pot akhirnya mengalihkan Republik Khmer menjadi negara Demokratik Kamboja. Sistem pemerintahan Pol Pot ini membuat suram negara Kamboja dengan menjadikannya sebagai negara terisolasi. Pol Pot menghasilkan kebijakan yang tidak memihak terhadap kesejahteraan rakyatnya, dengan mengeluarkan Kebijakan yang bersifat Konsolidasi, mengevakuasi, dan Kebijakan pemusnahan orang berketurunan Vietnam.

Komplikasi konflik terjadi Ketika, Pol Pot mengklaim secara sepihak atas alih wilayah Vietnam yang berada di perbatasan kedua negara di Phu Quoc pada 1 Mei 1975 dan Tho Chu pada 10 Mei 1975.  24 Mei, pasukan Vietnam datang membawa serangkaian perang senjata untuk merebut lagi atas hak daerahnya. Hal ini terjadi sebagai akibat kecemasan Pol Pot akan perluasan kekuasaan Vietnam yang mengancam kemerdekaiain Kamboja karena kemenangan Vietnam pada perang Amerika Vietnam, sertai keinginain Vietnam untuk menyatukan kekuasaan Indochinai. 30 April 1977, Tentara Khaimer  mengkongkretaisikan serangan militer ke Vietnam hingga terjadi kerusakan makro terhadap rumpun warga dan duka kematian rakyat sipil Vietnam. Memuncaknya amarah Vietnam tertumpah pada aksi bom udara di posisi perbatasan Kamboja. Melalui pengalaman kemenangan terhadap Perang , hingga membuat Vietnam sangat ahli dalam perang , dan mengsepak terjang negara Kamboja.

Pol pot menginstruksikan militernya untuk mengaimbil kebijakan proaktif serta agresif dalam pembantaian kaum Vietnam. 18 April 1978, Kelompok bersenjata Khamer melanggar adanya perbatasan wilayah bahkan menyerang Vietnam barat daya,dan  desai Bai Chuc yang membuat pemusnahan ribuan warga sipil maupun tentaranya.Vietnam seolah tertantang terhadap aksi tak wajar dari Kamboja.  Melalui keinginan keras kaum Vietnam untuk melepaskan Pemerintahan otoriter Polpot maka terbentuklah, hinggai Kampuchean National United Front For National Salvation yaitu Front Naisionai yang bersatu untuk mengedepankan keselamatan nasional, dimana warga Kamboja yang menyelamatkan diri ke Vietnam mendominasi Front ini . 22 Desember 1978,tercipta kembali invansi kepada kelompok Kampuchea yang lagi lagi memakan korban lebih banyak dari sebelumnya.

7 Januari 1979, tercipta keberhasilan Vietnam menduduki Phnom Phen dan mengambil alih pemerintahan Kamboja, dengan tersirat ini merupakan final dari sebuah Rezim Demokraitik Kaimpucheai Pol Pot. Tetapi sikap pantang menyerah dan kekalahan yang tidak diterima membuat Kamboja masih melakukan perlawanan tetapi dengan tetap bersembunyi dengan teknik perang gerilya. Tetapi beberapa rakyat juga mengambil sikap pasif fan tak percaya kepada Kamboja, karena kesejahteraan rakyatnya yang tak pernah dijamin. Pembalasan terhadap Vietnam pun terjadi, 17 Febuairi 1979 Kaum bersenjata Tiongkok datang dan melakukan perebutan wilayah perbatasan, hal ini membuat Vietnam terkepung Tiongkok dan Kmaboja. Hal tersebut tak membuat Vietnam mundur, hingga akhirnya Tiongkok gagal dalam penarikan Militer Vietnam terhadap wilayah perebutan, yang artinya hal ini mempresentasikan kegagalan Tionkok.

Mengesampingkan niat baik Vietnam, sebuah argumentasi dari Negara negara sekutu selain Uni Soviet mengutuk tindakan Vietnam yang megecam kedaulatan dan ekonomi, karena setelah kemenangnya justru Vietnam lupa akan akan alih alih janjinya hingga dia ikut memperkejam rakyat Kamboja hingga disebut sebagai penjajah baru. Cina yang sebagai pihak Khmer Meraih tak diam, ia kembali menggertak  dan menginvainsi Vietnam di tahun 1979. Hingga membuat Kelompok penjajah Vietnam memundurkan langkahnya dari Kampuchea tahun 1989, hilangnya kedamaian karena merebutan kursi kekuasaan masih terjadi antar wilayah.

B. MENGANALISIS DALAM STUDI PERDAMAIAN

Secairai ringkas,Konflik bersenjata antara Vietnam dilandasi atas keinginan penguasaan secara luas terhadap wilayah dengan saling memukul mundur negara lawannya.Berikut mari kita klasifikasikan terhadap kekerasan yang terjadi : 

1. Kekerasan Struktur = - adanya diskriminasi dan membatasi hak akan kesejahteraan masyarakat Kamboja. Hingga membuat terjadinya kesengsaraan secara makro,baik dilakukan oleh kelompok Khmer merah maupun Vietnam. - Adanya rasa kekhawatiran Khmer merah terhadap hak kuasanya untuk diperebut secara paksa oleh kaum kemenangan Vietnam

2. Kekeran Budaya = - Perbedaan pandang Komunis yang membuat satu sama lain slaing menyerang secara budaya, dan menggap paham mereka di atas sebuah kekuasaan lainnya.

3. Kekerasan Langsung = 1977, adanya peristiwa bersenjata oleh pasukan Kampuchea ke Provinci An Giang dan Chau Doc Vietnamyang menyebabkan hilangnya nyawa warga sipil.

- Gertakan senjata dengan 60.000 tentara Kampuchea diikuti dengan penyerangan udara pesawat temput dan bom besar besaran di perbatasan wilayah perebutan.

-1978, Penyerangan balasan Vietnam dengan 120.000 kaum bersenjata dengan senjata modern yang kuat yaitu kendaraan lapis baha dan mariam artileri.

Setelah menganalisa, kausus ini sangat kompleks dalam melengkapi kekerasan yang terjadi berawal dari terciptanya kekerasan struktur dan kebudayaan hingga terealisaskan kekerasan yang bersifat lansgung mengancam perdamian antar kedua negara. 

Mari kita Analisa melalui segitiga konflik untuk mengkonseptualkan konflik ini secara sederhana dan ringkas , teori segitigai konflik  oleh Johan Galtung.Segitiga konflik ini memuat attitude (sikap),behaviour (perilaku),dan contradiction (kontradiksi).Beriku analisa nya terhadap konflik Kamboja Vietnam :

-           Attitude (sikap)

Kecemasan kaum Khmer merah akan penguasaan wilayah yang mengancam negara Kamboja. Dan kegeraman Vietnam terhadap kamboja atas perilaku tidak mengenakan yang diterimanya.

-           Behaviour (perilaiku)

Pengklaiman wilayah perbatasan yang sepihak seolah menantang Vietnam karena hal ini tanpa adanya kejelasan bukti dan tanpa diskusi.

-           Contradiction (Kontradiksi)

Perbuatan kontradiksi Kamboja membuat Vietnam geram dan melakukan pembalasan. Karena Kamboja yang selalu memancing amarah Vietnam seperti pengklaiman wilayah sepihak,dan kebijakan pemusnahan kaum Vietnam hingga terjadi konflik saling dendam yang melegalkan adanya perang secara besar besaran.

Konflik Kamboja dan Vietnam merupakan konflik berkepanjangan karena egoism antar setiap negara untuk memperebut poros komunisme di dunia, hingga  terjadi komplikas pada konflik yang membuat Negara Kamboja dan Vietnam melegalkan penyerangan bersenjata yang secara tidak sadar hal itu sama sama merugikan. Tidak ada alih alih kerja sama bahkan keharmonisan walau pun dulu Kamboja sempat menjalin hubungan diplomatik yang baik terhadap Vietnam. Solusi yaing dapat ditawarkan dalam hal ini dengan melakukan mediasi mendatang pihak ketiga sebagai kaum netral yang dapat mecari solsi rasional dan tidak memihak . Contoh nya melakukan pertemuan secara berkala dan meinta penyebab dan solusi terlebih dahulu dari setiap negara berkonflik untuk dicari sebuah akar permasalahan yang konkret. Hingga setiap negara harus menarik mundur negaranya terhadap wilayah perbatasan dan  menyadari akan adanya kerja sama tanpa konflik karena hal tersebut hanya mendapat hasil yang merugikan.

  • Daftar Pustaka

Haipsairi, R. (2018) Sejairaih Untuk SMAi/MAi Kelais XII Peminaitain Ilmu Pengetaihuain Sosiail. Jaikairtai: Penerbit Erlainggai

Aibdillaih, F. (2018, November 12). Konflik Aisiai Tenggairai : Perperaingain Indochinai. Retrieved from https://www.ruaingguru.com/blog/konflik-aisiai-tenggairai-kaisus-peperaingain-indocinai /

 Chaindler, D.P.. 2008. "Caimbodiai". Encyclopaiediai Britainnicai, Chicaigo.

Kislenko, Ai.. 2011. "Caimbodiai, Vietnaimese Occupaition of (1978-1992)". (www.historyaindtheheaidlines.aibc-clio.com/contentpaiges/ContentPaige.aispx? entryid=1161938¤tSection=1130228&productid=4)

Ross, R.R. 1987. "The Faill of Democraitic Kaimpucheai". (countrystudies.us/caimbodiai/33.htm)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun