Kendaraan ini merupakan inovasi yang cukup keren menurut saya dan berikut spesifikasinya jadi Navya Arma memiliki penggerak listrik dan battery pack berkapasitas 33 kWh yang dapat bertahan selama 9 jam. Kendaraan listrik itu berdimensi 4,7 m x 2,1 m dengan kapasitas penumpang 15 orang, dengan formasi 11 duduk dan 4 berdiri.Â
Arma dilengkapi dengan beragam sensor mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System), sensor LIDAR (Light Radar) yang digabungkan dengan kamera resolusi tinggi untuk big data analysis, kemudian akan diproses oleh komputer yang memiliki spesifikasi tinggi tertanam di dalam mobil. Transportasi listrik tanpa awak ini mempunyai kemampuan akselerasi, navigasi, hingga dapat mendeteksi kondisi lingkungan di sekitarnya, termasuk menghindari halangan dan melakukan pemberhentian secara otonom.Â
Ditengah krisis iklim karena emosi karbon dan lainnya kehadiran AV menjawab solusi akan kendaraan yang rendah emisi karbon, mengurangi kemacetan, dan tepat waktu. Dibalik itu penerapan teknologi digital ini juga diupayakan oleh berbagai pihak termasuk sektor swasta untuk meningkatkan kualitas hidup sehingga ke depannya dapat meningkatkan ekonomi dan sosial masyarakat, yang sejalan dengan visi dan misi G20 yang perhelatannya akan berlangsung akhir tahun ini di Indonesia.Â
Sebagai masyarakat biasa, hadirnya Autonomous electric Vehicle ini saya sangat senang karena inovasi yang di lakukan Indonesia juga bisa dibilang turut mendukung green Mobility juga lalu cukup lengkap mencangkup banyak aspek didalamnya untuk kemudahan dan kenyamanan. Saat ini hanya beroperasi di dia lokasi yakni Q Big BSD City dan Kawasan BSD Green Office Park, dan semoga saja kedepannyaÂ
Autonomous electric vehicle atau kendaraan tanpa awak ini kita juga bisa coba naik lho dengan cara daftar via aplikasi One Smile, dan  ini gratis lho!!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H