Kebijakan yang efektif dalam mengatasi kenakalan remaja harus mencakup berbagai aspek, mulai dari pendekatan pencegahan hingga tindakan penegakan hukum. Program pendidikan dan kampanye sosialisasi juga merupakan komponen penting dalam membangun kesadaran dan memberikan edukasi kepada remaja tentang konsekuensi dari perilaku kenakalan. Di sisi lain, intervensi harus dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan individual dari setiap remaja yang terlibat, dengan memasukkan aspek psikologis, sosial, dan pendidikan. Adopsi teknologi dan pendekatan inovatif juga dapat meningkatkan efektivitas kebijakan dan intervensi. Penggunaan platform online atau aplikasi kesehatan mental dapat mempermudah akses remaja ke sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan. Namun, penting juga untuk diingat bahwa tidak ada pendekatan satu ukuran yang cocok untuk semua dalam mengatasi kenakalan remaja. Oleh karena itu, kebijakan dan intervensi harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan unik dari setiap komunitas dan individu remaja. Dengan pendekatan holistik dan terkoordinasi, kebijakan dan intervensi yang efektif dapat membantu membentuk generasi muda yang lebih bertanggung jawab dan berkontribusi positif dalam masyarakat.
KESIMPULAN
      Kenakalan remaja adalah fenomena kompleks yang berdampak luas pada individu, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Perilaku kenakalan remaja mencakup berbagai tindakan seperti penggunaan narkoba, kekerasan, tindak kriminal, dan perilaku seksual berisiko. Faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja meliputi tekanan teman sebaya, kondisi lingkungan keluarga yang tidak stabil, kurangnya pengawasan orang tua, serta pengaruh media dan teknologi.
Dampak kenakalan remaja dapat signifikan, termasuk masalah hukum, kesehatan fisik dan mental, serta peningkatan tingkat kriminalitas di masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan keluarga, sekolah, komunitas, dan lembaga terkait.
Pendidikan karakter merupakan salah satu solusi efektif dalam pencegahan kenakalan remaja. Melalui pengembangan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, rasa hormat, dan empati, remaja dapat diarahkan untuk bertindak secara etis dan bertanggung jawab. Selain itu, kegiatan positif seperti olahraga, seni, dan pelayanan masyarakat dapat membantu remaja mengembangkan keterampilan dan nilai-nilai positif.
Program pendidikan dan kampanye sosialisasi juga penting dalam membangun kesadaran tentang konsekuensi perilaku kenakalan. Campur tangan dengan kedua belah pihak yang dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan individual remaja, termasuk aspek psikologis, sosial, dan pendidikan, dapat meningkatkan efektivitas upaya pencegahan dan penanganan kenakalan remaja.
Dengan pendekatan yang terkoordinasi dan holistik, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang stabil, tangguh, dan berdaya dalam menghadapi tantangan di masa depan, serta berkontribusi positif bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
      F. Bobyanti, "Kenakalan Remaja," JERUMI J. Educ. Relig. Humanit. Multidiciplinary, vol. 1, no. 2, pp. 476--481, 2023, doi: 10.57235/jerumi.v1i2.1402.
A. C. Nur Utami and S. T. Raharjo, "Pola Asuh Orang Tua Dan Kenakalan Remaja," Focus  J. Pekerj. Sos., vol. 4, no. 1, p. 1, 2021, doi: 10.24198/focus.v4i1.22831.
Ruri Baeduri. 2024. Kenakalan Remaja Masa Kini: Tantangan dan Solusi. Kumparan.com. 25 Oktober 2024