Mohon tunggu...
Kurnia Adi OktaVian
Kurnia Adi OktaVian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Berkuliah di Telkom University

Dengan kemampuan analitis yang kuat dan keterampilan komunikasi cukup baik, saya selalu berusaha memberikan kontribusi positif di setiap kesempatan. Saya memiliki minat besar dalam profesi marketing atau HRD. Saya selalu mencari cara untuk mengembangkan diri serta mempelajari hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kenakalan Remaja

10 November 2024   14:19 Diperbarui: 10 November 2024   14:24 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kenakalan Remaja

Kurnia Adi OktaVian

Telkom University Purwokerto, Kota Purwokerto Selatan, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia

Abstrak

Kenakalan  remaja  adalah  fenomena  kompleks  yang  memerlukan  pemahaman  mendalam  terhadap faktor-faktor  yang  mempengaruhinya.  Faktor  psikologis,  sosial,  dan  lingkungan  memainkan  peran krusial dalam perkembangan perilaku negatif pada remaja. Untuk mengatasi masalah ini, keterlibatan keluarga dan sekolah sangat penting. Keluarga berperan sebagai fondasi pertama dalam membentuk karakter dan nilai-nilai remaja. Dengan memberikan dukungan emosional, pendidikan, dan pengawasan yang  adekuat,  keluarga  dapat  membimbing  remaja  menghadapi  tekanan  dan tantangan  sehari-hari. Sekolah juga memiliki peran sentral dalam pencegahan kenakalan remaja, bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai lingkungan di mana remaja dapat mengembangkan keterampilan sosial dan nilai-nilai moral. Program rehabilitasi, pendidikan alternatif, mentoring, dan kegiatan komunitas adalah beberapa alternatif konstruktif yang dapat membantu remaja memilih jalur positif. Melalui kerja sama yang  erat antara keluarga,  sekolah, dan masyarakat,  kita dapat membantu remaja  membentuk masa depan yang lebih stabil, berdaya, dan positif dalam masyarakat.

Abstract

Juvenile delinquency is a complex phenomenon that requires a deep understanding of the factors that influence it.  Psychological, social, and environmental factors play a crucial role in the development of negative behaviors in adolescents. To address this issue, family and school involvement is essential. The family plays the role of the first foundation in shaping the character and values of adolescents. By providing adequate emotional support, education, and supervision, families can guide youth through daily pressures and challenges. Schools also have a central role in the prevention of juvenile delinquency, not only as an educational institution, but also as an environment where adolescents can develop social skills and moral values. Rehabilitation programs, alternative education, mentoring, and community activities are some of the constructive alternatives that can help teens choose a positive path. Through close cooperation between families, schools, and communities, we can help adolescents shape a more stable, empowered, and positive future in society.

PENDAHULUAN

Kenakalan remaja merupakan fenomena kompleks yang telah menjadi perhatian serius di berbagai masyarakat di seluruh dunia. Hal ini tidak hanya mempengaruhi individu remaja secara pribadi, tetapi juga berdampak pada keluarga, sekolah, dan masyarakat secara luas. Kenakalan remaja mencakup berbagai perilaku yang dapat meliputi penggunaan narkoba, kekerasan, tindak kriminal, perilaku seksual berisiko, dan penolakan terhadap norma-norma sosial yang ada. Faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja sangat beragam, meliputi tekanan teman sebaya, gangguan lingkungan keluarga, rendahnya pengawasan orang tua, serta pengaruh media dan teknologi. Oleh karena itu, memahami dan mengatasi masalah kenakalan remaja membutuhkan pendekatan yang holistik dan melibatkan berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, komunitas, dan lembaga-lembaga terkait. Kenakalan remaja tidak dapat dipandang sebelah mata, mengingat dampak jangka panjangnya terhadap individu dan masyarakat secara keseluruhan. Fenomena ini telah menjadi fokus penelitian dan perhatian para ahli, akademisi, serta praktisi di berbagai bidang. Statistik menunjukkan bahwa insiden kenakalan remaja cenderung meningkat dari tahun ke tahun, dengan berbagai bentuk perilaku yang semakin beragam dan kompleks.

Penyebab mendasar dari kenakalan remaja sangat bervariasi dan sering kali melibatkan interaksi dari berbagai faktor. Salah satunya adalah pengaruh lingkungan sosial, terutama teman sebaya. Remaja cenderung cenderung rentan terhadap tekanan dari teman-teman mereka, sehingga dapat mendorong mereka untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial yang ada. Selain itu, kondisi keluarga juga memainkan peran krusial dalam perkembangan kenakalan remaja. Lingkungan keluarga yang tidak stabil, konflik antara anggota keluarga, atau bahkan kurangnya pengawasan dan perhatian dari orang tua dapat menjadi faktor pendorong terjadinya perilaku kenakalan. Pengaruh media dan teknologi juga tidak bisa diabaikan. Akses yang mudah terhadap konten-konten yang tidak pantas atau berpotensi merusak dapat memengaruhi pandangan dan perilaku remaja.

            Fenomena ini menuntut respons holistik dan terencana dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, komunitas, dan lembaga-lembaga terkait. Maka dari itu, memahami latar belakang dan faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja adalah langkah awal yang krusial dalam upaya pencegahan dan penanganannya. Pendekatan holistik yang melibatkan seluruh ekosistem yang mengelilingi remaja menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa solusi yang diimplementasikan tidak hanya meminimalisir perilaku kenakalan, tetapi juga membantu membentuk generasi muda yang lebih stabil, tangguh, dan berdaya dalam menghadapi tantangan-tantangan kompleks di masa depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun