Mohon tunggu...
KURNIA ADI HANDONO
KURNIA ADI HANDONO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menyajikan hal yang menarik hanya untuk anda :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Daftar Istilah Kebahasaan yang Menarik Banget

30 Januari 2024   11:55 Diperbarui: 30 Januari 2024   12:06 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

a. Majas perbandingan

majas ini membandingkan atau menyandingkan antara satu objek dengan objek lainnya. Didalamnya berisi beberapa jenis majas diantaranya :

  • Majas Personifikasi dikenal sebgai majas yang membandingkan antara manusia dengan benda mati, seolah-olah benda tersebut memiliki sifat layaknya manusia. Contoh: Deburan ombak memecah karang.
  • Majas Metafora memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda. Contoh: Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya.
  • Majas Metonimia menyatakan suatu hal dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan (misalnya sebuah merek dagang). Contoh: Jamaah haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda.
  • Majas Asosiasi digunakan untuk membandingkan perasaan atau emosi dengan suatu objek, simbol, atau situasi yang berbeda. Contoh: Suara hujan mengingatkanku pada kesegaran dan ketenangan.
  • Majas Hiperbola menggunakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal. Contoh: Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.
  • Majas Simile digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda, menggunakan kata ‘seperti’ atau ‘sebagai’. Contoh: Kulitnya putih seperti salju.

b. Majas sindiran

Majas ini dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan maksud menyindir. Bentuk majas ini dapat berupa :

  • Majas Ironi ini digunakan dengan cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang sebaliknya. Contoh: Suaranya sangat merdu sekali seperti kaset kusut.
  • Majas Sarkasme bisa dikatakan sebagai majas sindiran yang kasar. Contoh: Putih benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya
  • Majas Satire adalah gaya bahasa yang mengandung penolakan, kritik, atau sindiran terhadap suatu gagasan, kebiasaan, atau ideologi. Namun, penyampaiannya dibalut dengan komedi atau sebagai bahan candaan. Contoh: Ya Tuhan, soal semudah ini saja kamu tidak bisa menyelesaikannya?

c. Majas penegasan

Majas ini digunakan untuk menegaskan suatu hal. Majas ini terdiri dari :

  • Majas Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada kalimat yang sudah jelas (sebenarnya tidak diperlukan). Contoh: Dia sudah turun ke bawah.
  • Majas Repetisi merupakan majas pengulangan kata, frasa, atau klausa untuk mempertegas maksudnya. Contoh: Awas, tunggu kedatanganku besok! Tunggu!
  • Majas Paralelismemenggunakan pengulangan kata. Pengulangan ini memiliki struktur, ritme, atau gaya yang sama untuk menekankan ide atau perasaan. Contoh: Siang hari adalah untuk bekerja, malam hari adalah untuk beristirahat.

d. Majas pertentangan

Majas ini berfungsi untuk mempertentangkan satu hal dengan lainnya. contoh majas ini bisa berupa :

  • Majas Antitesis adalah majas yang menggunakan dua kata berlawanan untuk mengungkapkan suatu pertentangan. Contoh: Dia adalah cahaya dalam kegelapan, juga bayangan dalam cahaya.
  • Majas Litotes menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri. Contoh: Silakan datang ke gubukku yang kumuh.
  • Majas Paradoks mengandung pertentangan antara kenyataan dengan fakta yang ada, tapi pada kenyataannya mengandung kebenaran. Contoh: Daerah ini tandus, tetapi penduduknya makmur.
  • Majas Oksimoron adalah gaya bahasa yang mengandung kata-kata berlawanan dalam satu kalimat. Contoh: Kini, di hatiku bercampur baur antara perasaan cinta dan benci.
  • Majas Sinekdoke menyebutkan sebagian untuk seluruh bagian, atau sebaliknya. Contoh: Semua mata tertuju padaku, membuatku gugup selama pertunjukan.

7. Mutual-intelligibility

sumber : lighthouseonline.com
sumber : lighthouseonline.com

Mutual-intelligibility atau kesalingpahaman mengacu pada hubungan antara bahasa-bahasa atau dialek-dialek yang penuturnya dapat saling memahami tanpa harus sengaja mempelajarinya meski bahasa atau dialek tersebut memiliki perbedaan ragam, tetapi masih berkaitan satu sama lain. Lebih mudahnya, anda tidak mempelajari bahasa tersebut namun mengerti maksud dari sipenutur bahasa tersebut. Iya ini bisa dibilang aneh bin ajaib dalam fenomena kebahasaan karena tidak semua bahasa bisa memilikinya. Contohnya ketika mendengarkan percakapan dalam animasi upin ipin maupun boboiboy tentunya kita sebagian besar memahami apa maksudnya tanpa harus memahami takarirnya. Nah kalau begitu adanya kesamaan anatara kedua bahasa yang berbeda inilah yang dimiliki malaysia, singapura, brunei (bahasa melayu) dengan indonesia (bahasa indonesia). Bentuk lainnya dapat dilihat dalam beberapa bahasa seperti rumpun bahasa latin spanyol dan italia (begitu pula sebaliknya) serta bahasa-bahasa lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun